Dinas PKP Selektif Kawinkan Anjing Kintamani
Anakan anjing Kintamani di demplot Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli sejak beberapa bulan ini kosong.
BANGLI, NusaBali
Hanya ada anjing Kintamani yang tergolong remaja. Anjing Kintamani yang usia remaja jarang ada yang mau mengadopsi. Kosongnya anakan anjing Kintamani karena Dinas PKP selektif mengembangbiakkan anjing Kintamani.
Sekretaris Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma, mengatakan ketersediaan anakan anjing Kintamani di demplot sedang kosong. Dijelaskan, kosongnya anakan anjing Kintamani karena Dinas PKP selektif mengawinkan induk anjing. Tujuannya agar demplot tidak penuh dengan populasi anjing akibat minim yang mengadopsi. Satu induk anjing bisa melahirkan 4 sampai 5 ekor kuluk (anak anjing). “Dari lima ekor anak anjing itu tidak semuanya sempurna. Ada satu dua ekor yang kurang, seperti dari segi bulu dan postur,” terangnya, Rabu (28/8).
Diterangkan, dari hasil perkawinan sebelumnya, ada beberapa anak anjing yang kurang sempurna. Ada 6 ekor anakan yang sudah menginjak usia remaja masih tetap dipelihara di demplot. “Hingga menginjak usia remaja tidak ada yang berminat mengambilnya untuk dipelihara. Kalau tidak selektif mengawinkan induk akan berpengaruh pada kwalitas dan populasi. Ini juga tidak terlepas dari perawatannya,” jelas Wayan Sarma. Saat ini demplot menampung 3 ekor pejantan, 9 ekor induk, dan 6 ekor anjing remaja.
Anjing produktif hingga umur 12 tahun dan untuk indukan yang ada saat ini pengadaan tahun 2012. Anggaran pemeliharaan termasuk untuk pakan anjing sebesar Rp 45 juta per tahun. Jenis pakan berupa nasi, telor, dan hati. Kadang diberi pakan jadi dengan pola makan 2 kali sehari. *esa
Sekretaris Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma, mengatakan ketersediaan anakan anjing Kintamani di demplot sedang kosong. Dijelaskan, kosongnya anakan anjing Kintamani karena Dinas PKP selektif mengawinkan induk anjing. Tujuannya agar demplot tidak penuh dengan populasi anjing akibat minim yang mengadopsi. Satu induk anjing bisa melahirkan 4 sampai 5 ekor kuluk (anak anjing). “Dari lima ekor anak anjing itu tidak semuanya sempurna. Ada satu dua ekor yang kurang, seperti dari segi bulu dan postur,” terangnya, Rabu (28/8).
Diterangkan, dari hasil perkawinan sebelumnya, ada beberapa anak anjing yang kurang sempurna. Ada 6 ekor anakan yang sudah menginjak usia remaja masih tetap dipelihara di demplot. “Hingga menginjak usia remaja tidak ada yang berminat mengambilnya untuk dipelihara. Kalau tidak selektif mengawinkan induk akan berpengaruh pada kwalitas dan populasi. Ini juga tidak terlepas dari perawatannya,” jelas Wayan Sarma. Saat ini demplot menampung 3 ekor pejantan, 9 ekor induk, dan 6 ekor anjing remaja.
Anjing produktif hingga umur 12 tahun dan untuk indukan yang ada saat ini pengadaan tahun 2012. Anggaran pemeliharaan termasuk untuk pakan anjing sebesar Rp 45 juta per tahun. Jenis pakan berupa nasi, telor, dan hati. Kadang diberi pakan jadi dengan pola makan 2 kali sehari. *esa
Komentar