Eks Kelian Tempek Tewas di Jurang
Eks Kelian Tempek Pulung, Banjar/Kelurahan Bebalang, Kecamatan Bangli, Sang Nyoman Oka, 74, ditemukan dalam keadaan tewas di dasar jurang (tukad mati) Yeh Sandang, di Tempek Pulung, Kamis (29/8).
BANGLI, NusaBali
Diduga korban terpleset saat mencari pakan ternak. Pekak yang keseharian sebagai petani ini, sehari sebelumnya sempat dikabarkan menghilang.
Ditemui di rumah duka, pihak keluarga Sang Nyoman Oka masih kaget atas peristiwa tersebut. Kerabat korban, Sang Putu Suteja, mengungkapkan pada Rabu (28/8) sekitar pukul 16.00 Wita, korban keluar rumah untuk mencari pakan ternak di tegalan yang tidak jauh dari Tirta Sudamala di Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang. Diperkirakan usai mencari rumput, korban pergi ke kandang sapi dan kambing miliknya yang lokasinya seputaran LC Uma Aya. "Keseharianya memang bertani, dan memiliki beberapa ekor sapi dan kambing," ungkapnya.
Lanjutnya, Sang Nyoman Oka diketahui tidak ada di rumah pukul 22.00 Wita. Awalnya menantunya, Sang Ayu Tawanyani hendak menawarkan jajan. "Semua keluarga pergi sembahyang di pura desa, niat menantunya membakanan lungsuran. Tapi saat dicari di kamarnya ternyata tidak ada. Lalu hal tersebut di sampaikan kepada anggota keluarga," bebernya.
Akhirnya pihak keluarga berusaha melakukan pencarian, dijalur yang biasa dilintasi saat mencari pakan ternak hingga menunju kandang. Awalnya keluarga mengira Sang Nyoman Oka hilang karena disembunyikan oleh wong samar.
Lantas, karena diyakini disembunyikan wong samar proses pencarian Rabu malam, menggunakan gong. Keluarga dan warga keliling melakukan pencarian. "Pencarian dilakukan sampai pagi. Saat pencarian memang ditemukan karung berisi rumput milik korban. Lokasi penemuan karung sekitar 100 meter dari kadang sapi. Kemungkinan korban mau cari tambahan rumput lagi, karena ada bekas sabitan," terangnya.
Sekitar pukul 09.30 Wita, dilihatlah seseorang ada di dasar Tukad Yeh Sandang dengan posisi terlentang. Warga yang melakukan pencarian, langsung turun ke dasar tukad yang kedalam sekitar 25 meter. "Saat ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Saat dicek ada luka terbuka dibagian kepala, mungkin akibat terbentur bebatuan. Saat ditemukan masih menggunakan pakaian lengkap termasuk menggunakan sepatu boots" sebutnya.
Tubuh Sang Nyoman Oka berhasil dievakuasi dan langsung di bawa ke rumah duka. Menurut Sang Putu Suteja, jenasah korban akan dikubur di setra adat Bebalang pada Kamis malam. "Sore akan dimandikan, dan malam baru dikubur di setra Bebalang," imbuhnya sembari mangatakn pihak keluarga telah mengiklaskan kepergian korban.
Pihaknya menambahkan, tidak ada firasat apa-apa sebelum kejadian naas yang menimpa Sang Nyoman Oka. Beberapa hari sebelumnya Sang Ketut Mudita sempat ngobrol lama dengan korban. Namun tidak ada pesan khusus yang disampaikan. "Saya tinggal di LC, kakak saya tinggal di rumah. Kami saudara banyak, jadi ada yang tinggal diluar," imbuhnya.
Terpisah, Kasubbag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi mengatakan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun korban mengalami luka terbuka pada kepala, lecet pada pangkal paha kanan, pergelangan tangan, memar pada paha. *esa.
Ditemui di rumah duka, pihak keluarga Sang Nyoman Oka masih kaget atas peristiwa tersebut. Kerabat korban, Sang Putu Suteja, mengungkapkan pada Rabu (28/8) sekitar pukul 16.00 Wita, korban keluar rumah untuk mencari pakan ternak di tegalan yang tidak jauh dari Tirta Sudamala di Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang. Diperkirakan usai mencari rumput, korban pergi ke kandang sapi dan kambing miliknya yang lokasinya seputaran LC Uma Aya. "Keseharianya memang bertani, dan memiliki beberapa ekor sapi dan kambing," ungkapnya.
Lanjutnya, Sang Nyoman Oka diketahui tidak ada di rumah pukul 22.00 Wita. Awalnya menantunya, Sang Ayu Tawanyani hendak menawarkan jajan. "Semua keluarga pergi sembahyang di pura desa, niat menantunya membakanan lungsuran. Tapi saat dicari di kamarnya ternyata tidak ada. Lalu hal tersebut di sampaikan kepada anggota keluarga," bebernya.
Akhirnya pihak keluarga berusaha melakukan pencarian, dijalur yang biasa dilintasi saat mencari pakan ternak hingga menunju kandang. Awalnya keluarga mengira Sang Nyoman Oka hilang karena disembunyikan oleh wong samar.
Lantas, karena diyakini disembunyikan wong samar proses pencarian Rabu malam, menggunakan gong. Keluarga dan warga keliling melakukan pencarian. "Pencarian dilakukan sampai pagi. Saat pencarian memang ditemukan karung berisi rumput milik korban. Lokasi penemuan karung sekitar 100 meter dari kadang sapi. Kemungkinan korban mau cari tambahan rumput lagi, karena ada bekas sabitan," terangnya.
Sekitar pukul 09.30 Wita, dilihatlah seseorang ada di dasar Tukad Yeh Sandang dengan posisi terlentang. Warga yang melakukan pencarian, langsung turun ke dasar tukad yang kedalam sekitar 25 meter. "Saat ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Saat dicek ada luka terbuka dibagian kepala, mungkin akibat terbentur bebatuan. Saat ditemukan masih menggunakan pakaian lengkap termasuk menggunakan sepatu boots" sebutnya.
Tubuh Sang Nyoman Oka berhasil dievakuasi dan langsung di bawa ke rumah duka. Menurut Sang Putu Suteja, jenasah korban akan dikubur di setra adat Bebalang pada Kamis malam. "Sore akan dimandikan, dan malam baru dikubur di setra Bebalang," imbuhnya sembari mangatakn pihak keluarga telah mengiklaskan kepergian korban.
Pihaknya menambahkan, tidak ada firasat apa-apa sebelum kejadian naas yang menimpa Sang Nyoman Oka. Beberapa hari sebelumnya Sang Ketut Mudita sempat ngobrol lama dengan korban. Namun tidak ada pesan khusus yang disampaikan. "Saya tinggal di LC, kakak saya tinggal di rumah. Kami saudara banyak, jadi ada yang tinggal diluar," imbuhnya.
Terpisah, Kasubbag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi mengatakan dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Namun korban mengalami luka terbuka pada kepala, lecet pada pangkal paha kanan, pergelangan tangan, memar pada paha. *esa.
1
Komentar