PON 2020 Pangkas 10 Cabor
Gubernur Papua Jamin Keamanan
Belum ditentukan cabor apa saja. Kami terus kebut, karena banyak hal, selain penentuan cabor olahraga. Diantaranya, tempat pertandingan, proses pembangunan venue, dan pengalihannya karena ditentukan empat kabupaten.
JAKARTA, NusaBali
Pemerintah dan Pengurus Besar (PB) PON sepakat memangkas sepuluh cabang olahraga (cabor) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Namun cabor apa saja yang dipangkas itu, detailnya sedang digodok oleh tim khusus yang dikomanda KONI Pusat dan Kemenpora.
Ya, PON XX Papua dilangsungkan pada 20 Oktober hingga 2 November 2020. Pada PON 2020 itu akan mempertandingan 37 cabor, bukan 47 seperti semula. Pertimbangannya, kemampuan tuan rumah Papua, terutama tempat pertandingan yang belum tuntas. Kendati memutuskan memangkas sepuluh cabor, namun Menpora Imam Nahrawi belum memastikan cabor apas saja yang batal dipertandingkan.
"Belum (cabor apa saja). Kami terus kebut karena banyak hal selain penentuan cabor olahraga, juga tempat pertandingan, proses pembangunan venue, bagaimana pengalihannya karena sudah ditentukan empat kabupaten," kata Imam Nahrawi, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (29/8).
"Ini poin-poin krusial yang terus kami bahas. Tentu pada waktu yang paling cepat, karena berkaitan dengan anggaran daerah. Secepatnya akan kami putuskan cabor mana yang harus dipertandingan," kata Imam Nahrawi.
Menurut Menteri asal Bangkalan ini, tantangan terbesarnya adalah harus menyesuaikan dengan kemampuan dan kekuatan daerah. Juga, tidak akan dipaksakan oleh KONI, venue yang tidak ada di Papua akan ditandingkan.
“Kami akan betul-betul menggodok ini sekarang, KONI juga, PB PON juga baru nanti kami putuskan," ujar Imam.
"Ya itu (cabor olimpiade prioritas) salah satu ukurannya. Karena toh kalau olahraga olimpiade harus dipertandingkan tapi tidak ada venue di sana tentu itu juga akan kami pertimbangkan. Tentu kami sesuaikan dengan cabornya, kalau olympic sports tapi kalau di level provinsi, secara nasional tak ada praPON karena kekurangan atlet contohnya maka itu barangkali," kata Imam, menjelaskan.
Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe, optimistis menggelar sesuai waktu. Dia juga yakin Papua aman. Padahal sebelumnya, Enembe sempat meminta agar PON 2020 diundur.
Faktornya, kehabisan dana dan keamanan. Namun dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/8), Lukas menjamin keamanan peserta PON 2020.
"Memang di Jayapura masih kondusif. Saya yakin akan aman. Kita koordinasi dengan wali kota karena akan diselenggarakan di tiga tempat saya rasa tidak masalah," ujar Lukas, kepada detikSport.
Lukas juga menegaskan PON 2020 digelar di tiga wilayah di Papua, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Mimika. Kekurangan dana mencapai Rp 4 triliun untuk membangun infrastruktur dipasrahkan kepada pemerintah pusat. *
Pemerintah dan Pengurus Besar (PB) PON sepakat memangkas sepuluh cabang olahraga (cabor) pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020. Namun cabor apa saja yang dipangkas itu, detailnya sedang digodok oleh tim khusus yang dikomanda KONI Pusat dan Kemenpora.
Ya, PON XX Papua dilangsungkan pada 20 Oktober hingga 2 November 2020. Pada PON 2020 itu akan mempertandingan 37 cabor, bukan 47 seperti semula. Pertimbangannya, kemampuan tuan rumah Papua, terutama tempat pertandingan yang belum tuntas. Kendati memutuskan memangkas sepuluh cabor, namun Menpora Imam Nahrawi belum memastikan cabor apas saja yang batal dipertandingkan.
"Belum (cabor apa saja). Kami terus kebut karena banyak hal selain penentuan cabor olahraga, juga tempat pertandingan, proses pembangunan venue, bagaimana pengalihannya karena sudah ditentukan empat kabupaten," kata Imam Nahrawi, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (29/8).
"Ini poin-poin krusial yang terus kami bahas. Tentu pada waktu yang paling cepat, karena berkaitan dengan anggaran daerah. Secepatnya akan kami putuskan cabor mana yang harus dipertandingan," kata Imam Nahrawi.
Menurut Menteri asal Bangkalan ini, tantangan terbesarnya adalah harus menyesuaikan dengan kemampuan dan kekuatan daerah. Juga, tidak akan dipaksakan oleh KONI, venue yang tidak ada di Papua akan ditandingkan.
“Kami akan betul-betul menggodok ini sekarang, KONI juga, PB PON juga baru nanti kami putuskan," ujar Imam.
"Ya itu (cabor olimpiade prioritas) salah satu ukurannya. Karena toh kalau olahraga olimpiade harus dipertandingkan tapi tidak ada venue di sana tentu itu juga akan kami pertimbangkan. Tentu kami sesuaikan dengan cabornya, kalau olympic sports tapi kalau di level provinsi, secara nasional tak ada praPON karena kekurangan atlet contohnya maka itu barangkali," kata Imam, menjelaskan.
Sementara itu, Gubernur Papua Lukas Enembe, optimistis menggelar sesuai waktu. Dia juga yakin Papua aman. Padahal sebelumnya, Enembe sempat meminta agar PON 2020 diundur.
Faktornya, kehabisan dana dan keamanan. Namun dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/8), Lukas menjamin keamanan peserta PON 2020.
"Memang di Jayapura masih kondusif. Saya yakin akan aman. Kita koordinasi dengan wali kota karena akan diselenggarakan di tiga tempat saya rasa tidak masalah," ujar Lukas, kepada detikSport.
Lukas juga menegaskan PON 2020 digelar di tiga wilayah di Papua, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Mimika. Kekurangan dana mencapai Rp 4 triliun untuk membangun infrastruktur dipasrahkan kepada pemerintah pusat. *
Komentar