Pasien Rawat Inap di RSJ Terbanyak dari Gianyar
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli merawat ribuan pasien.
BANGLI, NusaBali
Terbanyak pasien dari Kabupaten Gianyar. Pasien dari Gianyar yang menjalani rawat inap sebanyal 364 orang dan pasien dari Denpasar sebanyak 363 pasien. Pasien rawat jalan terbanyak dari Kabupaten Bangli.
Direktur RSJ Provinsi Bali, dr I Dewa Gede Basudewa SpKJ mengungkapkan, pada semester I (Januari-Juni) ribuan pasien terlayani mulai rawat inap, poli jiwa, IGD, anak dan remaja, serta geriatri. Pasien rawat inap paling banyak berasal dari kabupaten Gianyar, disusul Denpasar, dan Singaraja. Layanan rawat jalan terbanyak dari Bangli dengan jumlah 1.405 pasien disusul Gianyar 1.310 pasien. Dikatakan, pasien yang dirawat inap mengalami gangguan jiwa berat.
Dijelaskan, banyak terungkap kasus gangguan jiwa akibat kesadaran masyarakat untuk mengobati keluarganya yang mengalami gangguan jiwa semakin meningkat. “Dulu mungkin akses ke layanan kurang sehingga tidak optimal pengobatan. Kesannya kasus mengalami peningkatan, kemungkinan itu sudah kasus lama, namun baru terungkap setelah mendapat penanganan,” ungkapnya, Jumat (30/8). RSJ yang berlokasi di Banjar/Kelurahan Kawan, Bangli ini memiliki 400 tempat tidur. “RSJ hanya menangani pasien yang tidak dapat dikendalikan perilakunya di rumah. Jadi tempat tidur yang ada saat ini masih cukup. Hingga hari ini merawat 240 pasien rawat inap,” imbuhnya.
dr Dewa Basudewa mengungkapkan, pasien yang sudah dipulangkan kadang tidak mendapat perhatian dari keluarga, sehingga kembali kambuh dan kekambuhan memicu penanganan penderita menjadi lebih lama. “Pasien ini harusnya mendapat perhatian dari keluarga, kontrol dan obat juga harus teratur,” ungkapnya. Diharapkan, RSJ Provinsi Bali tidak dianggap institusi yang terasing oleh masyarakat Bali melainkan partner bagi keluarga yang mendorong kesembuhan pasien. Sejatinya kesembuhan tidak hanya karena obat, namun ada sentuhan keluarga dan lingkungan sekitar.
Disampaikan, RSJ Bangli juga merawat 3 pasien asing. Masing-masing warga negara Inggris, Italia, dan New Zaeland. Dewa Basudewa mengaku baru saja dikunjungi oleh British Consulate Bali John Makin Vice Consul bersama Miss Stefani Hilman Pro Consul yang memfasilitasi warga negaranya yang sedang berobat. Wakil konsul berharap bisa bekerjasama menggunakan fasilitas di RSJ Provinsi Bali untuk perawatan. Dikatakan, warga negara Inggris belibur ke Bali bisa mengalami gangguan jiwa karena telah sakit sebelumnya. “Mereka ke Bali untuk melakukan kegiatan holistic therapy seperti yoga dan meditasi, namun justru diluar kendali sehingga kambuh atau baru mengalami gangguan setelah berlibur ke Bali. Penyebabnya karena berbagai faktor,” ungkapnya. *esa
Direktur RSJ Provinsi Bali, dr I Dewa Gede Basudewa SpKJ mengungkapkan, pada semester I (Januari-Juni) ribuan pasien terlayani mulai rawat inap, poli jiwa, IGD, anak dan remaja, serta geriatri. Pasien rawat inap paling banyak berasal dari kabupaten Gianyar, disusul Denpasar, dan Singaraja. Layanan rawat jalan terbanyak dari Bangli dengan jumlah 1.405 pasien disusul Gianyar 1.310 pasien. Dikatakan, pasien yang dirawat inap mengalami gangguan jiwa berat.
Dijelaskan, banyak terungkap kasus gangguan jiwa akibat kesadaran masyarakat untuk mengobati keluarganya yang mengalami gangguan jiwa semakin meningkat. “Dulu mungkin akses ke layanan kurang sehingga tidak optimal pengobatan. Kesannya kasus mengalami peningkatan, kemungkinan itu sudah kasus lama, namun baru terungkap setelah mendapat penanganan,” ungkapnya, Jumat (30/8). RSJ yang berlokasi di Banjar/Kelurahan Kawan, Bangli ini memiliki 400 tempat tidur. “RSJ hanya menangani pasien yang tidak dapat dikendalikan perilakunya di rumah. Jadi tempat tidur yang ada saat ini masih cukup. Hingga hari ini merawat 240 pasien rawat inap,” imbuhnya.
dr Dewa Basudewa mengungkapkan, pasien yang sudah dipulangkan kadang tidak mendapat perhatian dari keluarga, sehingga kembali kambuh dan kekambuhan memicu penanganan penderita menjadi lebih lama. “Pasien ini harusnya mendapat perhatian dari keluarga, kontrol dan obat juga harus teratur,” ungkapnya. Diharapkan, RSJ Provinsi Bali tidak dianggap institusi yang terasing oleh masyarakat Bali melainkan partner bagi keluarga yang mendorong kesembuhan pasien. Sejatinya kesembuhan tidak hanya karena obat, namun ada sentuhan keluarga dan lingkungan sekitar.
Disampaikan, RSJ Bangli juga merawat 3 pasien asing. Masing-masing warga negara Inggris, Italia, dan New Zaeland. Dewa Basudewa mengaku baru saja dikunjungi oleh British Consulate Bali John Makin Vice Consul bersama Miss Stefani Hilman Pro Consul yang memfasilitasi warga negaranya yang sedang berobat. Wakil konsul berharap bisa bekerjasama menggunakan fasilitas di RSJ Provinsi Bali untuk perawatan. Dikatakan, warga negara Inggris belibur ke Bali bisa mengalami gangguan jiwa karena telah sakit sebelumnya. “Mereka ke Bali untuk melakukan kegiatan holistic therapy seperti yoga dan meditasi, namun justru diluar kendali sehingga kambuh atau baru mengalami gangguan setelah berlibur ke Bali. Penyebabnya karena berbagai faktor,” ungkapnya. *esa
Komentar