Ditabrak Lari, Pasutri Tersungkur ke Aspal
Pasangan suami istri (pasutri), I Ketut Sudiasa, 55, dan Ni Nengah Ceti, 54, menjadi korban tabrak lari sebuah mobil tidak dikenal di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Banjar Dangin Pangkung, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Jumat (30/8) pagi.
NEGARA, NusaBali
Akibat tabrak lari tersebut, pasutri asal Danjar Dauh Pangkung, Desa/Kecamatan Pekutatan ini tersungkur ke aspal dan mengalami sejumlah luka sehingga harus dilarikan ke Puskesmas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan tabrak lari di simpang empat atau perempatan sebelah Pura Puseh Desa Adat Pekutatan, kilometer 67-68, ini terjadi sekitar pukul 06.00 Wita. Saat itu, Sudiasa yang mengendarai sepeda motor Honda Karisma nopol DK 5883 WM dengan membonceng istrinya, Nengah Ceti, bergerak dari arah utara ke selatan. Begitu sampai di titik perempatan, Sudiasa yang merasa situasi arus lalu lintas agak sepi, berusaha memotong jalan masuk ke jalan utama, hendak menuju ke barat atau arah Gilimanuk.
Namun begitu masuk ke jalan utama, saat bersamaan dari arah timur ke barat atau dari arah Denpasar menuju Gilimanuk, melaju sebuah mobil tidak dikenal berwarna putih. Mobil yang telah melaju sesuai jalurnya itu tepat menabrak bagian belakang motor korban sehingga membuat korban bersama istrinya tersungkur ke aspal. Sementara pengemudi mobil tidak dikenal yang menabrak korban, langsung tancap gas ke arah Gilimanuk.
Sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut, bergegas menyelamatkan korban. Terutama Sudiasa yang dilihat tidak kuat berdiri dengan posisi tertelungkup di tengah jalan, sehingga harus diangkat warga. Sedangkan istirnya, Ceti yang juga sempat jatuh ke aspal, masih dapat berdiri sendiri. Oleh warga, kedua korban yang sama-sama mengalami luka dilarikan ke Puskesmas Pekutatan. Setelah memberikan penanganan awal, Sudiasa yang diketahui mengalami luka robek pada telinga kanan, kepala, serta mengeluhkan sakit pada kaki kananya, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Negara.
Kanit Laka Satlantas Polres Jembrana, Iptu I Ketut Suartawan, saat dikonfirmasi Jumat kemarin, mengatakan setelah menerima laporan kecelakaan tabrak lari tersebut, jajaranya sudah langsung turun ke TKP. Di mana, laporan kecelakaan tabrak lari yang terjadi sekitar pukul 06.00 Wita, itu diterima memasuki sekitar pukul 06.30 Wita atau berselang setengah jam setelah kejadian, dan langsung berusaha melakukan pengejaran terhadap mobil yang diduga menabrak korban. Namun dari upaya pengejaran belum membuahkan hasil.
“Laporan tidak langsung kami terima. Ciri-ciri yang didapatkan juga sangat minim. Korban hanya melihat kalau mobil yang menabrak itu berwarna putih, dan tidak tahu jenis mobil ataupun platnya. Walaupun begitu, sempat kami sebar informasi begitu menerima laporan, dan mencegat beberapa mobil warna putih, tetapi belum kami temukan,” ujarnya.
Sebenarnya, sambung Iptu Suartawan, ketika langsung menerima laporan, meskipun hanya diketahui ciri-ciri terhadap warna mobilnya, pihaknya bisa lebih mudah menemukannya. Apalagi, pada waktu pagi hari anggota sudah melakukan pengamanan lalu lintas berkenaan aktivitas siswa berangkat sekolah.
Selain menyababkan dua korban sejumlah luka, kecelakaan tabrak lari, itu juga menyebabkan kerusakan pada bagian belakang motor korban dengan pekriraan kerugian materi sekitar Rp 500.000. “Untuk korban, keduanya luka ringan. Yang dibonceng, hanya mengalami luka lecet dan dirawat di Pukesmas. Sedangkan yang mengendarai motor, dirawat di Rumah Sakit Negara,” pungkas Iptu Suartawan. *ode
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan tabrak lari di simpang empat atau perempatan sebelah Pura Puseh Desa Adat Pekutatan, kilometer 67-68, ini terjadi sekitar pukul 06.00 Wita. Saat itu, Sudiasa yang mengendarai sepeda motor Honda Karisma nopol DK 5883 WM dengan membonceng istrinya, Nengah Ceti, bergerak dari arah utara ke selatan. Begitu sampai di titik perempatan, Sudiasa yang merasa situasi arus lalu lintas agak sepi, berusaha memotong jalan masuk ke jalan utama, hendak menuju ke barat atau arah Gilimanuk.
Namun begitu masuk ke jalan utama, saat bersamaan dari arah timur ke barat atau dari arah Denpasar menuju Gilimanuk, melaju sebuah mobil tidak dikenal berwarna putih. Mobil yang telah melaju sesuai jalurnya itu tepat menabrak bagian belakang motor korban sehingga membuat korban bersama istrinya tersungkur ke aspal. Sementara pengemudi mobil tidak dikenal yang menabrak korban, langsung tancap gas ke arah Gilimanuk.
Sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut, bergegas menyelamatkan korban. Terutama Sudiasa yang dilihat tidak kuat berdiri dengan posisi tertelungkup di tengah jalan, sehingga harus diangkat warga. Sedangkan istirnya, Ceti yang juga sempat jatuh ke aspal, masih dapat berdiri sendiri. Oleh warga, kedua korban yang sama-sama mengalami luka dilarikan ke Puskesmas Pekutatan. Setelah memberikan penanganan awal, Sudiasa yang diketahui mengalami luka robek pada telinga kanan, kepala, serta mengeluhkan sakit pada kaki kananya, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Negara.
Kanit Laka Satlantas Polres Jembrana, Iptu I Ketut Suartawan, saat dikonfirmasi Jumat kemarin, mengatakan setelah menerima laporan kecelakaan tabrak lari tersebut, jajaranya sudah langsung turun ke TKP. Di mana, laporan kecelakaan tabrak lari yang terjadi sekitar pukul 06.00 Wita, itu diterima memasuki sekitar pukul 06.30 Wita atau berselang setengah jam setelah kejadian, dan langsung berusaha melakukan pengejaran terhadap mobil yang diduga menabrak korban. Namun dari upaya pengejaran belum membuahkan hasil.
“Laporan tidak langsung kami terima. Ciri-ciri yang didapatkan juga sangat minim. Korban hanya melihat kalau mobil yang menabrak itu berwarna putih, dan tidak tahu jenis mobil ataupun platnya. Walaupun begitu, sempat kami sebar informasi begitu menerima laporan, dan mencegat beberapa mobil warna putih, tetapi belum kami temukan,” ujarnya.
Sebenarnya, sambung Iptu Suartawan, ketika langsung menerima laporan, meskipun hanya diketahui ciri-ciri terhadap warna mobilnya, pihaknya bisa lebih mudah menemukannya. Apalagi, pada waktu pagi hari anggota sudah melakukan pengamanan lalu lintas berkenaan aktivitas siswa berangkat sekolah.
Selain menyababkan dua korban sejumlah luka, kecelakaan tabrak lari, itu juga menyebabkan kerusakan pada bagian belakang motor korban dengan pekriraan kerugian materi sekitar Rp 500.000. “Untuk korban, keduanya luka ringan. Yang dibonceng, hanya mengalami luka lecet dan dirawat di Pukesmas. Sedangkan yang mengendarai motor, dirawat di Rumah Sakit Negara,” pungkas Iptu Suartawan. *ode
1
Komentar