Puluhan Krama Antar Calon Perbekel Mendaftar Pilkel
Ada yang menarik dari pendaftaran calon perbekel Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Salah seorang calon perbekel incumbent, I Nyoman Ariadi, saat mendaftarkan diantar sekitar 50 krama. Pengantaran ini sebagai bentuk dukungan dan support.
Pantuan di lapangan, puluhan krama dengan mengenakan pakaian adat madia dilengkapi kaos baju hitam bertuliskan Semar (Semeton Ariadi) datang menggunakan sepeda motor bersama-sama ke Kantor Perbekel Desa Sudimara pukul 10.00 Wita. Mereka adalah krama Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan atau asal dari calon perbekel Nyoman Ariadi.
Tidak ada orasi atau pun membawa spanduk, krama datang hanya untuk mengantar calon perbekel. Turut pula Bendesa Yeh Gangga I Ketut Dolia ikut mengantar sang calon perbekel incumbent daftarkan diri. "Kami datang atas kemauan sendiri untuk mendukung calon dari banjar kami," ujar I Nyoman Winada salah satu krama yang ikut mengantar Nyoman Ariadi mendaftarkan diri.
Menurutnya, dukungan yang dilakukan tersebut karena Nyoman Ariadi sudah terbukti bekerja nyata saat menjabat perbekel lima tahun pada periode sebelumnya. Apalagi pembangunan kantor Desa Sudimara sudah bisa bertingkat. "Termasuk kegiatan suka duka ke masyarakat sudah terbukti. Tidak hanya di banjar kami, tetapi di banjar lain juga melakukan hal sama," kata Winada.
Nyoman Ariadi mengaku dukungan krama yang mengantarkan dirinya mendaftar calon perbekel sebenarnya sudah dilarang saat paruman banjar yang digelar seminggu lalu di Banjar Yeh Gangga. Mengingat pencalonan dirinya kembali maju menjadi perbekel berdasarkan paruman. "Karena keinginan krama sendiri ingin mengantar ya diperbolehkan asalkan tidak membuat hal-hal aneh. Jadi semangat saya bertambah," ujar Ariadi usai mendaftar.
Pria yang juga Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Peternak Babi (GUPBI) Tabanan ini mengungkapkan pencalonannya tidak ada strategi khusus yang disiapkan. Hanya konsepnya ngayah apalagi sebelumnya sudah pernah menjabat selama lima tahun.
Dia mengakui visi misi untuk membangun Desa Sudimara ketika terpilih sudah disiapkan. "Yang paling menjadi prioritas ya pembangunan infrastruktur merata, pemberdayaan masyarakat dan memanfaatkan potensi desa," aku pria tiga orang anak ini.
Setelah mendaftarkan diri kurang lebih 30 menit, dia langsung mengajak seluruh krama pulang bersama-sama. Bahkan usai mendaftarkan diri Ariadi yang juga didampingi sang istri Ni Made Pitriya Dewi sempat nunas tirta di depan kantor perbekel Desa Sudimara yang dibawa sang istri.
Penjabat Perbekel (Pj) Desa Sudimara I Made Sadia mengatakan calon perbekel yang akan mendaftarkan diri di Desa Sudimara ada tiga orang. Mereka yakni I Made Maria asal Banjar Kalanganyar, I Nyoman Ariadi asli Banjar Yeh Gangga dan Made Sadia sendiri asal Banjar Kalanganyar. "Ya saya ikut nyalon, jadi ada tiga orang calon yang akan bertarung," jelasnya.
Di Desa Sudimara sendiri pendaftaran calon sudah dimulai sejak tanggal 26 Agustus hingga 30 Agustus. Setelah itu baru dilakukan seleksi administrasi sampai tanggal 30 September kemudian baru kampanye untuk persiapan pemilihan serentak di 98 desa tanggal 26 Oktober 2019 mendatang. "Penutupan pendaftaran sekarang (kemarin) nanti dilanjutkan dengan administrasi," aku Sadia.
Disinggung terkait dengan strategi untuk melawan calon incumbent, pria yang kini juga menjabat Kabid Pembangunan dan Ekonomi Masyarakat di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Tabanan ini mengaku tidak ada istimewa. "Tidak ada biasa-biasa saja, ikut nyalon hanya ingin membangun desa," tandasnya. *des
Pantuan di lapangan, puluhan krama dengan mengenakan pakaian adat madia dilengkapi kaos baju hitam bertuliskan Semar (Semeton Ariadi) datang menggunakan sepeda motor bersama-sama ke Kantor Perbekel Desa Sudimara pukul 10.00 Wita. Mereka adalah krama Banjar Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan atau asal dari calon perbekel Nyoman Ariadi.
Tidak ada orasi atau pun membawa spanduk, krama datang hanya untuk mengantar calon perbekel. Turut pula Bendesa Yeh Gangga I Ketut Dolia ikut mengantar sang calon perbekel incumbent daftarkan diri. "Kami datang atas kemauan sendiri untuk mendukung calon dari banjar kami," ujar I Nyoman Winada salah satu krama yang ikut mengantar Nyoman Ariadi mendaftarkan diri.
Menurutnya, dukungan yang dilakukan tersebut karena Nyoman Ariadi sudah terbukti bekerja nyata saat menjabat perbekel lima tahun pada periode sebelumnya. Apalagi pembangunan kantor Desa Sudimara sudah bisa bertingkat. "Termasuk kegiatan suka duka ke masyarakat sudah terbukti. Tidak hanya di banjar kami, tetapi di banjar lain juga melakukan hal sama," kata Winada.
Nyoman Ariadi mengaku dukungan krama yang mengantarkan dirinya mendaftar calon perbekel sebenarnya sudah dilarang saat paruman banjar yang digelar seminggu lalu di Banjar Yeh Gangga. Mengingat pencalonan dirinya kembali maju menjadi perbekel berdasarkan paruman. "Karena keinginan krama sendiri ingin mengantar ya diperbolehkan asalkan tidak membuat hal-hal aneh. Jadi semangat saya bertambah," ujar Ariadi usai mendaftar.
Pria yang juga Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Peternak Babi (GUPBI) Tabanan ini mengungkapkan pencalonannya tidak ada strategi khusus yang disiapkan. Hanya konsepnya ngayah apalagi sebelumnya sudah pernah menjabat selama lima tahun.
Dia mengakui visi misi untuk membangun Desa Sudimara ketika terpilih sudah disiapkan. "Yang paling menjadi prioritas ya pembangunan infrastruktur merata, pemberdayaan masyarakat dan memanfaatkan potensi desa," aku pria tiga orang anak ini.
Setelah mendaftarkan diri kurang lebih 30 menit, dia langsung mengajak seluruh krama pulang bersama-sama. Bahkan usai mendaftarkan diri Ariadi yang juga didampingi sang istri Ni Made Pitriya Dewi sempat nunas tirta di depan kantor perbekel Desa Sudimara yang dibawa sang istri.
Penjabat Perbekel (Pj) Desa Sudimara I Made Sadia mengatakan calon perbekel yang akan mendaftarkan diri di Desa Sudimara ada tiga orang. Mereka yakni I Made Maria asal Banjar Kalanganyar, I Nyoman Ariadi asli Banjar Yeh Gangga dan Made Sadia sendiri asal Banjar Kalanganyar. "Ya saya ikut nyalon, jadi ada tiga orang calon yang akan bertarung," jelasnya.
Di Desa Sudimara sendiri pendaftaran calon sudah dimulai sejak tanggal 26 Agustus hingga 30 Agustus. Setelah itu baru dilakukan seleksi administrasi sampai tanggal 30 September kemudian baru kampanye untuk persiapan pemilihan serentak di 98 desa tanggal 26 Oktober 2019 mendatang. "Penutupan pendaftaran sekarang (kemarin) nanti dilanjutkan dengan administrasi," aku Sadia.
Disinggung terkait dengan strategi untuk melawan calon incumbent, pria yang kini juga menjabat Kabid Pembangunan dan Ekonomi Masyarakat di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Tabanan ini mengaku tidak ada istimewa. "Tidak ada biasa-biasa saja, ikut nyalon hanya ingin membangun desa," tandasnya. *des
Komentar