Doa Lintas Agama Untuk Perdamaian Nusantara
Doa lintas agama ‘Maha Shanti Puja' digelar Yayasan Veda Agni Prayascita untuk perdamaian Nusantara di Lapangan Lumintang, Denpasar, Sabtu (31/8).
DENPASAR, NusaBali
Ketua Panitia Maha Shanti Puja, Pinandita Agni Kadek Aryawan, mengungkapkan, doa bersama yang dihadiri Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra serta umat lintas agama ini digelar untuk mendoakan Nusantara khususnya Bali agar selalu aman dari marabahaya yang dapat mengancam kehidupan masyarakat. “Sesuai tersurat dalam Sastra Hindu-Bali, apabila terjadi bencana hendaknya dilakukan doa dan persembahyangan bersama untuk mengatasi energi negatif di alam,” ujarnya.
Hal itulah yang menyebabkan digelarnya doa bersama lintas agama ini. Dimana konsep yang digunakan yakni melakukan agni hotra di masing-masing penjuru mata angin. "Doa dengan agni hotra sebagai simbol api yang membangkitkan energi pertiwi. Sehingga semua hal negatif yang bergentayangan di semesta, akan ditarik dan didoakan bersama-sama agar unsur negatif bisa dikembangkan," jelasnya.
Ketua Yayasan Veda Agni Prayascita sekaligus penanggung jawab Puja Kebangsaan, I Gusti Ngurah Rai Sutanegara, menambahkan, kegiatan Puja Kebangsaan ini sengaja digelar dengan melibatkan semua unsur agama di Indonesia, sehingga menghasilkan vibrasi positif demi harmonisnya ‘bhuana ageng’ dan ‘bhuana alit’. Apabila keseimbangan tercipta, niscaya kehidupan masyarakat akan mencapai titik harmoni. “Semua itu akan terjadi jika kita semua melepas sikap dan sifat iri, dengki atau energi negatif lain,” pesannya.
Belakangan ini, kata dia, keseimbangan alam terus terganggu, dengan banyaknya bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Demikian pula gejolak masyarakat kian mudah tersulut karena isu rasis dan isu-isu politik pascapilpres dan jelang pilkada serentak yang memantik situasi semakin panas. “Nah, di sinilah kita perlu meredakan dan kembali menyeimbangkan alam dengan menggelar Puja Kebangsaan dengan salah satu tujuan untuk menihilkan energi negatif di bumi pertiwi ini,” ujarnya. *mis
Hal itulah yang menyebabkan digelarnya doa bersama lintas agama ini. Dimana konsep yang digunakan yakni melakukan agni hotra di masing-masing penjuru mata angin. "Doa dengan agni hotra sebagai simbol api yang membangkitkan energi pertiwi. Sehingga semua hal negatif yang bergentayangan di semesta, akan ditarik dan didoakan bersama-sama agar unsur negatif bisa dikembangkan," jelasnya.
Ketua Yayasan Veda Agni Prayascita sekaligus penanggung jawab Puja Kebangsaan, I Gusti Ngurah Rai Sutanegara, menambahkan, kegiatan Puja Kebangsaan ini sengaja digelar dengan melibatkan semua unsur agama di Indonesia, sehingga menghasilkan vibrasi positif demi harmonisnya ‘bhuana ageng’ dan ‘bhuana alit’. Apabila keseimbangan tercipta, niscaya kehidupan masyarakat akan mencapai titik harmoni. “Semua itu akan terjadi jika kita semua melepas sikap dan sifat iri, dengki atau energi negatif lain,” pesannya.
Belakangan ini, kata dia, keseimbangan alam terus terganggu, dengan banyaknya bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Demikian pula gejolak masyarakat kian mudah tersulut karena isu rasis dan isu-isu politik pascapilpres dan jelang pilkada serentak yang memantik situasi semakin panas. “Nah, di sinilah kita perlu meredakan dan kembali menyeimbangkan alam dengan menggelar Puja Kebangsaan dengan salah satu tujuan untuk menihilkan energi negatif di bumi pertiwi ini,” ujarnya. *mis
Komentar