Tersangka Kerusuhan Papua akan Dipindah ke Bali
Mabes Polri mulai merancang perpindahan tersangka kerusuhan di Papua dan Papua Barat setelah melihat kondisi yang tak kunjung membaik.
DENPASAR, NusaBali
Rencananya puluhan tersangka kerusuhan tersebut akan dipindahkan ke Mapolda Bali. Rilis terakhir dari Menko Polhukam, Wiranto di Jakarta, Senin (2/9) menyebutkan sudah ada 46 orang tersangka dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Dengan rincian, tersangka kerusuhan di Jayapura berjumlah 28 orang, di Manokwari 10 orang, di Sorong 7 orang, dan di Fakfak satu orang. “Informasinya akan ada pergeseran tahanan kerusuhan Papua ke Polda Bali,” ujar sumber kepolisian Senin (2/9).
Polda Bali sendiri kabarnya sudah mulai melakukan persiapan terkait rencana Mabes Polri yang akan memindahkan tersangka kerusuhan Papua dan Papua Barat tersebut. Salah satunya dengan rencana memindahkan tahanan narkoba ke Lapas Narkotika Bangli. Sementara tahanan kasus pidana lainnya akan dititipkan di beberapa rutan Polres di Bali.
“Untuk tahanan narkotika yang jumlahkanya sekitar dua puluhan tahanan akan dipindah ke Lapastik Bangli,” lanjut sumber. Namun ada beberapa kendala yang akan dihadapi jika puluhan tersangka kerusuhan Papua tersebut dipindah ke Mapolda Bali. Salah satunya karena saat ini Polda Bali sedang melakukan renovasi bangunan besar-besaran.
“Ini salah satu kendalanya,” lanjut sumber. Jika pemindahan tersangka tersebut benar dilakukan, maka dipastikan seluruh penyidikan hingga peradilan nantinya akan digelar di Bali. “Tapi tetap jaksa dan hakim dari Papua. Hanya persidangan saja yang akan digelar di Bali,” pungkas sumber.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaja, belum bisa memastikan terkait rencana pemindahan puluhan tersangka kerusuhan Papua tersebut. “Nanti akan kami sampaikan ke media. Sabar ya, ini baru tahap persiapan,” ujar Kombes Hengky via Whatsapp.
Seperti diketahui sebelumnya, kerusuhan di beberapa wilayah di Papua dan Papua Barat ini berawal dari aksi massa memprotes penangkapan dan dugaan persekusi terhadap para mahasiswa asal Papua di sejumlah daerah di pulau Jawa pada Agustus lalu.
Akhirnya pada, Senin (19/8) pagi situasi mencekam menyelimuti Manokwari, Papua Barat. Sejumlah jalan protokol diblokir mahasiswa dan masyarakat. Mereka protes karena tak terima dengan rasisme dan persekusi terhadap sejumlah mahasiswa asal Papua yang sedang belajar di Jawa Timur.
Selain di Manokwari, protes juga dilakukan ratusan orang--mungkin ribuan orang--turun ke jalan di Jayapura, Papua. Efek domino aksi massa yang terjadi di Manokwari, Papua Barat juga menjalar ke Kota Sorong. Bandara Domine Eduard Osok menjadi sasaran massa, mereka melempari fasilitas yang ada di bandara tersebut. *rez
Polda Bali sendiri kabarnya sudah mulai melakukan persiapan terkait rencana Mabes Polri yang akan memindahkan tersangka kerusuhan Papua dan Papua Barat tersebut. Salah satunya dengan rencana memindahkan tahanan narkoba ke Lapas Narkotika Bangli. Sementara tahanan kasus pidana lainnya akan dititipkan di beberapa rutan Polres di Bali.
“Untuk tahanan narkotika yang jumlahkanya sekitar dua puluhan tahanan akan dipindah ke Lapastik Bangli,” lanjut sumber. Namun ada beberapa kendala yang akan dihadapi jika puluhan tersangka kerusuhan Papua tersebut dipindah ke Mapolda Bali. Salah satunya karena saat ini Polda Bali sedang melakukan renovasi bangunan besar-besaran.
“Ini salah satu kendalanya,” lanjut sumber. Jika pemindahan tersangka tersebut benar dilakukan, maka dipastikan seluruh penyidikan hingga peradilan nantinya akan digelar di Bali. “Tapi tetap jaksa dan hakim dari Papua. Hanya persidangan saja yang akan digelar di Bali,” pungkas sumber.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Hengky Widjaja, belum bisa memastikan terkait rencana pemindahan puluhan tersangka kerusuhan Papua tersebut. “Nanti akan kami sampaikan ke media. Sabar ya, ini baru tahap persiapan,” ujar Kombes Hengky via Whatsapp.
Seperti diketahui sebelumnya, kerusuhan di beberapa wilayah di Papua dan Papua Barat ini berawal dari aksi massa memprotes penangkapan dan dugaan persekusi terhadap para mahasiswa asal Papua di sejumlah daerah di pulau Jawa pada Agustus lalu.
Akhirnya pada, Senin (19/8) pagi situasi mencekam menyelimuti Manokwari, Papua Barat. Sejumlah jalan protokol diblokir mahasiswa dan masyarakat. Mereka protes karena tak terima dengan rasisme dan persekusi terhadap sejumlah mahasiswa asal Papua yang sedang belajar di Jawa Timur.
Selain di Manokwari, protes juga dilakukan ratusan orang--mungkin ribuan orang--turun ke jalan di Jayapura, Papua. Efek domino aksi massa yang terjadi di Manokwari, Papua Barat juga menjalar ke Kota Sorong. Bandara Domine Eduard Osok menjadi sasaran massa, mereka melempari fasilitas yang ada di bandara tersebut. *rez
1
Komentar