Serahkan Beasiswa, Bupati Artha Kecewa Banyak Penerima Absen
Sebanyak 799 mahasiswa dari Kabupaten Jembrana ditetapkan sebagai penerima beasiswa Pemkab Jembrana semester I 2019.
NEGARA, NusaBali
Beasiswa sebesar Rp 3 juta untuk tiap-tiap penerima itu secara simbolis diserahkan Bupati Jembrana I Putu Artha, di Gedung Mendepo Kesari, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Sabtu (31/8). Namun dalam acara penyerahan beasiswa itu banyak penerima yang tidak hadir, sehingga disorot Bupati Artha.
Kekecewaan Bupati Artha terhadap penerima beasiswa yang masih banyak diwakili para orangtua ataupun walinya, itu diungkapkan langsung saat acara berlangsung. Namun Bupati Artha tidak serta merta menyalahkan para penerima. Bupati juga menyoroti pihak Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana, yang dinilai kurang tepat mengatur jadwal penyerahan beasiswa tersebut.
Bupati Artha seusai acara mengatakan pihaknya tidak ingin sekadar menyerahkan beasiswa. Tetapi juga ingin mengapresiasi prestasi mahasiswa asal Jembrana yang berhasil mendapat beasiswa. Karena itu, pihaknya meminta OPD membuat jadwal yang tepat. “Tidak hadir sampai 300 orang. Padahal kami ingin tatap muka langsung untuk memberi apresiasi atas prestasi yang diraih, sehingga bisa mendapat beasiswa. Dinas terkait nanti agar buat jadwal yang tepat seperti saat libur semester atau saat penerimaan mahasiswa baru. Jangan sampai lama-lama, sudah mulai orang kuliah, nanti makin banyak yang tidak hadir,” ujarnya.
“Diwakilkan boleh saja. Tetapi apa pesan yang kami sampaikan akan tersampaikan kepada penerima yang tidak hadir. Bila perlu, tidak hanya mahasiswanya yang hadir tetapi ajak juga orangtuanya, sehingga mereka juga tahu anaknya berprestasi, dan pimpinan daerah selalu memberikan porsi untuk pendidikan bagi warga Jembrana. Walaupun anggaran terbatas, tapi kami benar-benar seleksi berdasarkan IPK-nya, sehingga yang dapat adalah mahasiswa berprestasi,” tegasnya.
Kadis Dikpora Jembrana Ni Negah Wartini, mengatakan sebelumnya ada sebanyak 1.040 pemonon beasiswa saat masa pendaftaran yang ditutup pada Selasa (18/6). Setelah dilakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan perankingan IPK, ada sebanyak 799 mahasiswa yang dinyatakan berhak sebagai penerima dari kuota 800 beasiswa semester I 2019. “Dari perankingan yang kami lakukan, IPK terendah yang mendapat beasiswa tahun ini adalah 3,46. Selain ada yang memang kalah dari sisi IPK, juga ada sekitar 20 orang yang mengundurkan diri secara sukarela karena sudah bekerja,” ujarnya.
Dari 799 penerima beasiswa kali ini, sambung Wartini, ada sebanyak 752 penerima yang juga mendapat IPK di atas 3,51 (cumlaude). Dia mengakui saat acara penyerahan beasiswa banyak penerima yang tidak bisa hadir, dan diwakili para orangtua atau wali. “Memang ada yang tidak bisa hadir lantaran ada ujian di kampusnya maupun PPL (praktik perkuliahan lapangan). Untuk selanjutnya, ya akan kami atur jadwalnya, sesuai instruksi Bapak Bupati,” ucapnya. *ode
Kekecewaan Bupati Artha terhadap penerima beasiswa yang masih banyak diwakili para orangtua ataupun walinya, itu diungkapkan langsung saat acara berlangsung. Namun Bupati Artha tidak serta merta menyalahkan para penerima. Bupati juga menyoroti pihak Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Jembrana, yang dinilai kurang tepat mengatur jadwal penyerahan beasiswa tersebut.
Bupati Artha seusai acara mengatakan pihaknya tidak ingin sekadar menyerahkan beasiswa. Tetapi juga ingin mengapresiasi prestasi mahasiswa asal Jembrana yang berhasil mendapat beasiswa. Karena itu, pihaknya meminta OPD membuat jadwal yang tepat. “Tidak hadir sampai 300 orang. Padahal kami ingin tatap muka langsung untuk memberi apresiasi atas prestasi yang diraih, sehingga bisa mendapat beasiswa. Dinas terkait nanti agar buat jadwal yang tepat seperti saat libur semester atau saat penerimaan mahasiswa baru. Jangan sampai lama-lama, sudah mulai orang kuliah, nanti makin banyak yang tidak hadir,” ujarnya.
“Diwakilkan boleh saja. Tetapi apa pesan yang kami sampaikan akan tersampaikan kepada penerima yang tidak hadir. Bila perlu, tidak hanya mahasiswanya yang hadir tetapi ajak juga orangtuanya, sehingga mereka juga tahu anaknya berprestasi, dan pimpinan daerah selalu memberikan porsi untuk pendidikan bagi warga Jembrana. Walaupun anggaran terbatas, tapi kami benar-benar seleksi berdasarkan IPK-nya, sehingga yang dapat adalah mahasiswa berprestasi,” tegasnya.
Kadis Dikpora Jembrana Ni Negah Wartini, mengatakan sebelumnya ada sebanyak 1.040 pemonon beasiswa saat masa pendaftaran yang ditutup pada Selasa (18/6). Setelah dilakukan verifikasi terhadap kelengkapan dan perankingan IPK, ada sebanyak 799 mahasiswa yang dinyatakan berhak sebagai penerima dari kuota 800 beasiswa semester I 2019. “Dari perankingan yang kami lakukan, IPK terendah yang mendapat beasiswa tahun ini adalah 3,46. Selain ada yang memang kalah dari sisi IPK, juga ada sekitar 20 orang yang mengundurkan diri secara sukarela karena sudah bekerja,” ujarnya.
Dari 799 penerima beasiswa kali ini, sambung Wartini, ada sebanyak 752 penerima yang juga mendapat IPK di atas 3,51 (cumlaude). Dia mengakui saat acara penyerahan beasiswa banyak penerima yang tidak bisa hadir, dan diwakili para orangtua atau wali. “Memang ada yang tidak bisa hadir lantaran ada ujian di kampusnya maupun PPL (praktik perkuliahan lapangan). Untuk selanjutnya, ya akan kami atur jadwalnya, sesuai instruksi Bapak Bupati,” ucapnya. *ode
Komentar