Dinsos Sebar Data ke Seluruh Desa/Kelurahan
Verifikasi 14 Ribu Peserta JKN Nonaktif
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng, kini fokus memverifikasi data peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dinonaktifkan oleh Pemerintah Pusat.
SINGARAJA, NusaBali
Dinsos telah menyebar data sesuai nama dan alamat (by name, by address) ke masing-masing desa/kelurahan. Tercatat ada sebanyak 14.315 peserta JKN yang dinonaktifkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI, sejak 1 Agustus 2019. Tadinya 14.135 peserta itu mendapat tanggungan dari pusat, sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN. Kini sejak dinonaktifkan per 1 Agustus, mereka tidak lagi masuk daftar tanggungan PBI APBN. Mereka dinonaktifkan, karena datanya dianggap tidak valid.
Kepala Dinsos Buleleng, Gede Sandhiyasa yang dikonfirmasi Senin (2/9) mengaku, verifikasi terhadap data peserta yang dinonaktifkan tersebut tengah berproses. Data peserta yang dinonaktifkan itu telah disampaikan kepada masing-masing desa/kelurahan agar diverifikasi kembali. “Kami sudah bergerak ke masing-masing kecamatan. Tinggal Kecamatan Kubutambahan saja belum. Rencananya besok (Selasa, 3/9,Red) kami sosialisasi ke Kecamatan Kubutambahan,” katanya.
Dijelaskan, verifikasi tersebut diserahkan kepada masing-masing desa/kelurahan sesuai nama dan alamat peserta yang dinonaktifkan, karena pihak desa/kelurahan yang paling mengetahui kondisi warganya. “Kami sudah berikan datanya sesuai by name, by address kepada masing-masing desa/kelurahan. Nanti mereka yang memvalidasi data tersebut untuk disampikan kepada kami,” terang Sandhiyasa.
Menurut Sandhiyasa, jika data peserta yang dinonaktifkan itu masih dianggap layak menerima PBI APBN, maka data tersebut akan dilaporkan kembali, sehingga peserta yang bersangkutan dapat diaktifkan kembali. “Kalau misalnya ditemukan ada peserta yang dinonaktifkan itu ekonominya sudah mampu, kami sarankan agar menjadi peserta mandiri. Tetapi kalau ekonominya tidak mampu, kami akan usulkan kembali ke pusat, sehingga kepesertannya bisa diaktifkan lagi,” jelasnya.
Selain memverifikasi peserta PBI Pusat, Dinsos juga tengah mengupayakan memverifikasi penduduk yang tercecer. Penduduk yang tercecer ini, bila memenuhi syarat akan diikutkan sebagai peserta dengan PBI Daerah. Jumlah penduduk yang tercecer diperkirakan 25 ribu jiwa. *k19
Kepala Dinsos Buleleng, Gede Sandhiyasa yang dikonfirmasi Senin (2/9) mengaku, verifikasi terhadap data peserta yang dinonaktifkan tersebut tengah berproses. Data peserta yang dinonaktifkan itu telah disampaikan kepada masing-masing desa/kelurahan agar diverifikasi kembali. “Kami sudah bergerak ke masing-masing kecamatan. Tinggal Kecamatan Kubutambahan saja belum. Rencananya besok (Selasa, 3/9,Red) kami sosialisasi ke Kecamatan Kubutambahan,” katanya.
Dijelaskan, verifikasi tersebut diserahkan kepada masing-masing desa/kelurahan sesuai nama dan alamat peserta yang dinonaktifkan, karena pihak desa/kelurahan yang paling mengetahui kondisi warganya. “Kami sudah berikan datanya sesuai by name, by address kepada masing-masing desa/kelurahan. Nanti mereka yang memvalidasi data tersebut untuk disampikan kepada kami,” terang Sandhiyasa.
Menurut Sandhiyasa, jika data peserta yang dinonaktifkan itu masih dianggap layak menerima PBI APBN, maka data tersebut akan dilaporkan kembali, sehingga peserta yang bersangkutan dapat diaktifkan kembali. “Kalau misalnya ditemukan ada peserta yang dinonaktifkan itu ekonominya sudah mampu, kami sarankan agar menjadi peserta mandiri. Tetapi kalau ekonominya tidak mampu, kami akan usulkan kembali ke pusat, sehingga kepesertannya bisa diaktifkan lagi,” jelasnya.
Selain memverifikasi peserta PBI Pusat, Dinsos juga tengah mengupayakan memverifikasi penduduk yang tercecer. Penduduk yang tercecer ini, bila memenuhi syarat akan diikutkan sebagai peserta dengan PBI Daerah. Jumlah penduduk yang tercecer diperkirakan 25 ribu jiwa. *k19
1
Komentar