Ditjen Perhubungan Udara akan Terjunkan Tim Teknis
Tinjau Lokasi Bandara Internasional Bali Utara
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, mulai menindaklanjuti hasil Feasibility Studi (FS) atas rencana pembangunan Bandar Udara (Bandara) Internasional Bali Utara yang disampaikan oleh pihak konsorsium.
SINGARAJA, NusaBali
Rencananya, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara akan meninjau lokasi bandara yang berada di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, dalam pekan ini. Kabarnya, peninjauan lokasi ini berkaitan dengan penetapan lokasi bandara.
Informasi yang dihimpun, PT Angkasa Pura I (Persero), salah satu konsorsium pemrakarsa pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Buleleng, telah mengajukan usulan penetapan lokasi (Penlok) bandara kepada Kemenhub pasca FS rampung. Usulan Penlok tersebut disampaikan ke Kemenhub pada 26 Agustus 2019.
Nah, berdasar usulan tersebut, Ditjen Perhubungan Udara akan mengevaluasi usulan tersebut dengan meninjau langsung lokasi bandara di Desa/Kecamatan Kubutambahan. Kabarnya, Ditjen Perhubungan Udara akan menurunkan tim teknis dalam peninjauan lokasi bandara. Kepastian tersebut dituangkan dalam surat Ditjen Perhubungan Udara, bernomor; AU.103/0007/DBU/VIII/2019, yang ditandatangani oleh Direktur Bandar Udara, M Pramintohadi Sukarno.
Dalam surat tersebut, jadwal peninjauan lapangan disebutkan antara tanggal 4-6 September 2019. Terkait ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan AP, yang dikonfirmasi, Selasa (3/9) tidak menampik rencana peninjauan lokasi bandara oleh Ditjen Perhubungan Udara. Namun, Gunawan sendiri tidak berani memastikan jadwal kunjungan tersebut. Gunawan juga mengaku tidak tahu persis tujuan dari peninjauan tersebut.
“Saya memang mendapat tembusan (surat tembusan rencana peninjauan lokasi bandara, red), tetapi jadwalnya masih tentatif. Kemungkinan tanggal 5 (5 September). Ya intinya ada peninjauan lokasi, dalam rangka apa peninjauan itu, saya kurang tahu persis,” katanya.
Sebelumnya, ada tiga konsorsium pemrakarsa pembangunan Bandar Udara Internasional Bali Utara, yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero), dan Perusahaan Daerah (Perusda) Bali. Ketiga konsorsium ini telah merampungkan FS rencana pembangunan Bandara di Desa/Kecamatan Kubutambahan.
Rombongan konsorsium ini sempat meninjau lokasi bandara di Kubutambahan, dan bertemu dengan Wakil Bupati Buleleng, dr Nyoman Sujidra pada, Selasa (27/8) lalu. Pihak konsorsium memboyong pimpinan direksi di perusahaan. Diantaranya Dirut PT PP (Persero) Tbk, Lukman Hidayat, dan Dirut PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi. Pihak konsorsium dan pemerintah sempat melakukan pertemuan tertutup selama 15 menit di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng.
Dirut PT PP (Persero) Tbk, Lukman Hidayat mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Buleleng untuk memastikan kondisi lapangan. Sebab konsorsium sudah menuntaskan FS terhadap rencana pembangunan bandara. “Kami ingin pastikan bahwa studi yang kami buat kondisinya sudah mendekati kondisi lapangan. Sehingga tidak ada salah. Proses lain yang perlu kami selesaikan sampai nanti kami ditetapkan sebagai pemrakarsa (pembangunan bandara), sedang kami lakukan terus,” tegasnya. *k19
Informasi yang dihimpun, PT Angkasa Pura I (Persero), salah satu konsorsium pemrakarsa pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Buleleng, telah mengajukan usulan penetapan lokasi (Penlok) bandara kepada Kemenhub pasca FS rampung. Usulan Penlok tersebut disampaikan ke Kemenhub pada 26 Agustus 2019.
Nah, berdasar usulan tersebut, Ditjen Perhubungan Udara akan mengevaluasi usulan tersebut dengan meninjau langsung lokasi bandara di Desa/Kecamatan Kubutambahan. Kabarnya, Ditjen Perhubungan Udara akan menurunkan tim teknis dalam peninjauan lokasi bandara. Kepastian tersebut dituangkan dalam surat Ditjen Perhubungan Udara, bernomor; AU.103/0007/DBU/VIII/2019, yang ditandatangani oleh Direktur Bandar Udara, M Pramintohadi Sukarno.
Dalam surat tersebut, jadwal peninjauan lapangan disebutkan antara tanggal 4-6 September 2019. Terkait ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan AP, yang dikonfirmasi, Selasa (3/9) tidak menampik rencana peninjauan lokasi bandara oleh Ditjen Perhubungan Udara. Namun, Gunawan sendiri tidak berani memastikan jadwal kunjungan tersebut. Gunawan juga mengaku tidak tahu persis tujuan dari peninjauan tersebut.
“Saya memang mendapat tembusan (surat tembusan rencana peninjauan lokasi bandara, red), tetapi jadwalnya masih tentatif. Kemungkinan tanggal 5 (5 September). Ya intinya ada peninjauan lokasi, dalam rangka apa peninjauan itu, saya kurang tahu persis,” katanya.
Sebelumnya, ada tiga konsorsium pemrakarsa pembangunan Bandar Udara Internasional Bali Utara, yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Angkasa Pura I (Persero), dan Perusahaan Daerah (Perusda) Bali. Ketiga konsorsium ini telah merampungkan FS rencana pembangunan Bandara di Desa/Kecamatan Kubutambahan.
Rombongan konsorsium ini sempat meninjau lokasi bandara di Kubutambahan, dan bertemu dengan Wakil Bupati Buleleng, dr Nyoman Sujidra pada, Selasa (27/8) lalu. Pihak konsorsium memboyong pimpinan direksi di perusahaan. Diantaranya Dirut PT PP (Persero) Tbk, Lukman Hidayat, dan Dirut PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi. Pihak konsorsium dan pemerintah sempat melakukan pertemuan tertutup selama 15 menit di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng.
Dirut PT PP (Persero) Tbk, Lukman Hidayat mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Buleleng untuk memastikan kondisi lapangan. Sebab konsorsium sudah menuntaskan FS terhadap rencana pembangunan bandara. “Kami ingin pastikan bahwa studi yang kami buat kondisinya sudah mendekati kondisi lapangan. Sehingga tidak ada salah. Proses lain yang perlu kami selesaikan sampai nanti kami ditetapkan sebagai pemrakarsa (pembangunan bandara), sedang kami lakukan terus,” tegasnya. *k19
Komentar