Coconightman Kenalkan Konsep Musik Hawaiian Folk
Musik di Bali saat ini kian berkembang dan beragam. Salah satunya band yang mengusung hawaiian folk, Coconightman misalnya.
DENPASAR, NusaBali
Band yang digawangi Ucup (gitar, ukulele, vokal), Rian (gitar, ukulele, vokal), dan Rama (perkusi) ini menawarkan musik yang easy dan nuansa tropical. Coconightman yang telah terbentuk tahun 2017 silam ini telah menelurkan beberapa single. Dua di antaranya ‘Canggu People’ dan ‘Pak Haji Santoso’.
Sebelum merilis dua single tersebut, Coconightman juga sempat merilis album mini (EP) perdana berjudul ‘Something Good’ tahun 2017. Ucup mengatakan, untuk dua single ini konon terinspirasi dari orang mabuk dan kenakalan remaja yang muncul secara natural. “Untuk lirik lagu ‘Canggu People’ dan ‘Pak Haji Santoso’ terinspirasi dari orang mabuk kenakalan remaja yang dirasakan baik kami maupun orang lain. Itu femomena sosial. Secara penulisan lirik, lebih ke suasana jenaka dan nakal,” ungkap Ucup.
Selain telah melepas beberapa single dan album mini perdana, Coconightman juga sukses melepas video musik. Kini mereka pun tengah ancang-ancang menggarap live session. "Kami berencana membuat konsep live session. Lagunya yang mana, masih dipikirkan," terang Rama.
Setelah sukses dengan dua single tersebut, kini mereka juga tengah disibukkan menggarap album mini (EP). Mereka ingin lebih mengenalkan kembali konsep awal Coconightman.
“Semacam re-branding. Dulu kami terkendala promosi. Kami masih meraba dan arahnya akan kemana. Apalagi dulu kami kebanyakan main di cafe dan cover lagu orang. Jadi mengembangkan musik yang kami mainkan tersendat,” kata Ucup.
Sedangkan menurut Rama, EP kedua ini nantinya akan dirilis fisik dan digital berisi lima track lagu baru dan dua bonus track. “EP masih proses produksi. Ada lima lagu baru dan dua bonus track lagu terdahulu yang kami aransemen ulang,” ungkap Rama. “Dari sisi musikalitas, kami tetap memainkan musik khas Coconightman dengan unsur ukulelenya,” sambung Rian.
Mereka menargetkan EP kedua ini akan rampung dan dirilis Oktober 2019. Ucup mengatakan jelas ada perbedaaan dengan EP pertama. “Dibandingkan konsep awal berbeda. Karena berbeda eksperiance hidup juga. Semakin ke sini pasti beda petualangan atau pengalaman. Jadi lagu-lagu yang ada di EP ini nantinya, kami lebih sadar sosial, meski tetap dengan kenakalan,” terangnya. *ind
Sebelum merilis dua single tersebut, Coconightman juga sempat merilis album mini (EP) perdana berjudul ‘Something Good’ tahun 2017. Ucup mengatakan, untuk dua single ini konon terinspirasi dari orang mabuk dan kenakalan remaja yang muncul secara natural. “Untuk lirik lagu ‘Canggu People’ dan ‘Pak Haji Santoso’ terinspirasi dari orang mabuk kenakalan remaja yang dirasakan baik kami maupun orang lain. Itu femomena sosial. Secara penulisan lirik, lebih ke suasana jenaka dan nakal,” ungkap Ucup.
Selain telah melepas beberapa single dan album mini perdana, Coconightman juga sukses melepas video musik. Kini mereka pun tengah ancang-ancang menggarap live session. "Kami berencana membuat konsep live session. Lagunya yang mana, masih dipikirkan," terang Rama.
Setelah sukses dengan dua single tersebut, kini mereka juga tengah disibukkan menggarap album mini (EP). Mereka ingin lebih mengenalkan kembali konsep awal Coconightman.
“Semacam re-branding. Dulu kami terkendala promosi. Kami masih meraba dan arahnya akan kemana. Apalagi dulu kami kebanyakan main di cafe dan cover lagu orang. Jadi mengembangkan musik yang kami mainkan tersendat,” kata Ucup.
Sedangkan menurut Rama, EP kedua ini nantinya akan dirilis fisik dan digital berisi lima track lagu baru dan dua bonus track. “EP masih proses produksi. Ada lima lagu baru dan dua bonus track lagu terdahulu yang kami aransemen ulang,” ungkap Rama. “Dari sisi musikalitas, kami tetap memainkan musik khas Coconightman dengan unsur ukulelenya,” sambung Rian.
Mereka menargetkan EP kedua ini akan rampung dan dirilis Oktober 2019. Ucup mengatakan jelas ada perbedaaan dengan EP pertama. “Dibandingkan konsep awal berbeda. Karena berbeda eksperiance hidup juga. Semakin ke sini pasti beda petualangan atau pengalaman. Jadi lagu-lagu yang ada di EP ini nantinya, kami lebih sadar sosial, meski tetap dengan kenakalan,” terangnya. *ind
Komentar