Buronan India Akhirnya Dideportasi
Brimob Polda Bali mengawal ketat buronan Rajendra Sadashiv menuju Base Ops Bandara Ngurah Rai. Selanjutnya diserahkan kepada Kepolisian India yang sudah menunggunya.
Dievakuasi ke Bandara dengan Mobil Barracuda
DENPASAR, NusaBali
Setelah sempat tertunda karena ditutupnya Bandara Internasional Ngurah Rai, akibat erupsi Gunung Barujani di Lombok, NTB, buronan interpol asal India Rajendra Sadashiv Nikalje alias Mohan Kumar, 56, akhirnya dideportasi Kamis (6/11) malam sekitar pukul 20.20 wita. Buronan yang diduga terlibat 20 kasus pembunuhan dan pengeboman di negara asalnya, India, dipulangkan dengan pegawalan ketat.
Pantauan NusaBali di Mapolda Bali Jalan WR Supratman Denpasar, malam kemarin, buronan asal India yang tertangkap pihak Imigrasi dan Polsek Kawasan Bandara Ngurah Rai, Minggu (25/10) itu, dikeluarkan dari rutan sekitar pukul 18.55 wita. Pelaku yang mengenakan baju warna biru selanjutnya digiring ke ruangan Direskrimum untuk menjalani pemeriksaan berkas serta penandatanganan dari pihak Interpol ke kepolisian India. Hampir satu jam lebih, Rajendra akhirnya keluar sekitar pukul 20.20 wita masih dengan pengawalan ketat aparat. Berbeda saat keluar dari rutan, buronan kelas kakap tersebut tampak kelihatan bersih dan kinclong serta sudah berganti pakaian. Ia menggunakan baju warna putih.
Dalam pengawalan ketat aparat Brimob Polda Bali itu, Rajendra langsung digiring masuk ke dalam mobil barracuda (lapis baja) bernomor 1723135 XI yang sudah standby di halaman belakang Mapolda Bali. Ditengah evakuasi itu, puluhan wartawan mencercanya dengan pertanyaan seputar pelariannya hampir 20 tahun, namun Rajendra tidak menjawabnya.
Sementara itu, National Criminal Bureau, Kasubag Bantuan Internasional, Interpol Indonesia, AKBP Ahmad Yanuar Insan, mengatakan, pihaknya hanya sebatas mengamankannya dari Mapolda Bali ke Base Ops Bandara Ngurah Rai. Pihaknya lantas menyerahkan kepada Kepolisian India yang sudah menunggu di Bandara Ngurah Rai. Dari sana, kata dia, segala kewenangan ada di tangan polisi India.
"Memang ada pesawat khusus dari Kepolisian India yang menunggu di sana (Base Ops Bandara). Kami sampai di sana dan sepenuhnya tanggungjawab mereka," kata AKBP Ahmad Yanuar yang mengaku hanya dua orang dari Interpol yang mengawal buronan itu.
Pesawat khusus yang dikirim Kepolisian India tersebut, sudah ada di Indonesia sejak 4 hari yang lalu. Hanya saja, pesawat tersebut mendarat di Bandara Internasional Surabaya lantaran Bandara Internasional Ngurah Rai Bali ditutup akibat abu vulkanik Gunung Barujari. Sehingga, barulah pada Kamis malam kemarin, pendeportasian buronan yang menghilang sejak 1995 silam dari India ini baru bisa dilakukan. Rajendra Sadashiv Nikalje dipulangkan ke negara asalnya, India, untuk diproses secara hukum.
Selanjutnya...
Komentar