Golkar Telikung Koalisi Oposisi
Merapat ke PDIP, Incar Komisi III
Koalisi oposisi yang dibangun Partai Golkar bersama NasDem dan Hanura, sebagai penyeimbang pemerintahan di DPRD Buleleng, terancam bubar.
SINGARAJA, NusaBali
Ternyata, Golkar membelot dari koalisi dengan merapat ke PDIP agar kebagian jatah Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
Pertemuan elite Golkar dan PDIP telah dilakukan, Rabu (4/9) siang di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja. Dalam pertemuan tersebut terlihat hadir, Ketua DPC PDIP Buleleng, Putu Agus Suradnyana sekaligus Bupati Buleleng, bersama Sekretaris DPC PDIP, Gede Supriatna sekaligus Ketua DPRD Buleleng sementara, dan Ketua Fraksi PDIP, Ketut Ngurah Arya.
Sedangkan dari Golkar hadir Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng, Ida Gede Komang Kresna Budi bersama Ketut Susila Umbara, selaku Wakil Ketua DPRD sementara dari Fraksi Golkar.
Informasi yang dihimpun, pertemuan di Rumah Jabatan Bupati Rabu siang, berawal dari komunikasi antara Ketut Susila Umbara dengan Gede Supriatna, di ruang Ketua Dewan, Gedung DPRD Buleleng. Komunikasi itu pun dihadiri langsung oleh Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng, IGK Kresna Budi, termasuk Ketua Fraksi PDIP, Ketut Ngurah Arya. Komunikasi sempat tertunda, karena ada agenda rapat paripurna internal penyampaian nama calon pimpinan dewan definitif dan ketua-ketua fraksi, serta pembahasan Peraturan Dewan tentang Tata Tertib (Tatib).
Usai rapat paripurna internal, komunikasi dilanjut dengan berpindah tempat ke Rumah Jabatan Bupati. Kabarnya, dalam komunikasi awal di Gedung Dewan, Supriatna dan Ngurah Arya tidak bisa memutuskan keinginan Golkar bergabung dengan meminta jatah AKD. Sehingga, komunikasi dilanjutkan dengan melibatkan Ketua DPC PDIP yang juga Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di rumah jabatan.
Konon Golkar mengincar posisi Ketua Komisi III. Sedangkan jatah AKD yang diincar Golkar telah dikapling koalisi yang dibangun PDIP, Gerindra dan Demokrat. Sekadar catatan, koalisi PDIP dengan 18 kursi plus PKB 1 kursi, bersama Gerindra 5 kursi dan Demokrat dengan 3 kursi plus Perindo 1 kursi, sepakat mengkapling jatah AKD, terutama kursi Ketua Komisi. PDIP mengkapling 2 posisi Ketua Komisi, yakni Komisi I dan II, sedangkan Gerindra ambil posisi Ketua Komisi III dan Demokrat ambil jatah Ketua Komisi IV. Sedangkan jatah Ketua Badan Pembentukan Perda (Bapemperda) dan Ketua Badan Kehormatan (BK), saat ini masih dikuasai PDIP.
Sementara Golkar dengan 7 kursi, NasDem 5 kursi dan Hanura 5 kursi, sejak awal sepakat tidak ingin mendapatkan jatah AKD. Mereka pun sepakat membuat koalisi oposisi.
Nah dalam pertemuan dengan elite PDIP, Golkar belum mendapat kepastian jatah AKD. Kabarnya, PDIP tidak bisa mengabulkan permintaan Golkar yang mengincar posisi Ketua Komisi III. PDIP hanya memberikan opsi pada posisi Ketua BK dan Ketua Bapemperda.
Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng, IGK Kresna Budi, saat dicegat usai pertemuan mengaku hanya menjalin silaturahmi dengan PDIP selaku peraih suara terbanyak. Dia menampik ada komunikasi pembagian AKD. “Ah ini hanya silaturahmi biasa, kami ingin membangun komunikasi yang baik dengan PDIP dan pemerintah. Ini sesuai dengna petunjuk dari DPP. Ya ini baru sebatas komunikasi, belum ada deal-deal politik apapun,” ujar politisi asal Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng ini.
Disinggung koalisi oposisi yang sempat dibangun dengan NasDem dan Hanura, IKG Kresna Budi menyebut apa yang dibuat bersama dengan NasDem dan Hanura hanya sebatas komunikasi biasa antar partai. “Kenkenang ditu, nak sing maan ape ditu. (Bagaimana berkoalisi, karena tidak ada sesuatu disitu, red), jadi itu bukan koalisi, itu hanya komunikasi biasa. Kami juga ingin di Buleleng ini menjalin komunikasi yang baik dengan PDIP, karena di Provinsi sudah baik, di Karangasem juga baik, kenapa tidak di Buleleng menjalin hal yang sama dengan PDIP,” akunya. Sementara, Sekretaris DPC PDIP Buleleng, Gede Supriatna menyambut baik langkah Golkar membangun komunikasi kebersamaan dalam pembangunan di Buleleng.
Dia mengaku, PDIP sejak awal membuka ruang komunikasi yang seluas-luasnya dengan semua parpol. “Kami ini sejak awal ingin membangun kebersamaan, bagaimana pemerintahan berjalan dengan baik untuk pembangunan Buleleng yang lebih baik, dan kesejahteraan masyarakat,” kata politisi asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.
Disinggung incaran Golkar pada posisi AKD pada jabatan Ketua Komisi III? Supriatna menyatakan, belum ada pembicaraan ke arah AKD. Ini baru sebatas komunikasi biasa. “Ya intinya karena kami sudah sejak awal berkomunikasi dengan Gerindra dan Demokrat, tentu ini harus dipahami juga oleh rekan-rekan di Golkar. Sejauhi ini belum ada deal politik apapun dengan Golkar, masih sebatas komunikasi biasa,” ujarnya. *k19
Pertemuan elite Golkar dan PDIP telah dilakukan, Rabu (4/9) siang di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Jalan Pahlawan Singaraja. Dalam pertemuan tersebut terlihat hadir, Ketua DPC PDIP Buleleng, Putu Agus Suradnyana sekaligus Bupati Buleleng, bersama Sekretaris DPC PDIP, Gede Supriatna sekaligus Ketua DPRD Buleleng sementara, dan Ketua Fraksi PDIP, Ketut Ngurah Arya.
Sedangkan dari Golkar hadir Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng, Ida Gede Komang Kresna Budi bersama Ketut Susila Umbara, selaku Wakil Ketua DPRD sementara dari Fraksi Golkar.
Informasi yang dihimpun, pertemuan di Rumah Jabatan Bupati Rabu siang, berawal dari komunikasi antara Ketut Susila Umbara dengan Gede Supriatna, di ruang Ketua Dewan, Gedung DPRD Buleleng. Komunikasi itu pun dihadiri langsung oleh Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng, IGK Kresna Budi, termasuk Ketua Fraksi PDIP, Ketut Ngurah Arya. Komunikasi sempat tertunda, karena ada agenda rapat paripurna internal penyampaian nama calon pimpinan dewan definitif dan ketua-ketua fraksi, serta pembahasan Peraturan Dewan tentang Tata Tertib (Tatib).
Usai rapat paripurna internal, komunikasi dilanjut dengan berpindah tempat ke Rumah Jabatan Bupati. Kabarnya, dalam komunikasi awal di Gedung Dewan, Supriatna dan Ngurah Arya tidak bisa memutuskan keinginan Golkar bergabung dengan meminta jatah AKD. Sehingga, komunikasi dilanjutkan dengan melibatkan Ketua DPC PDIP yang juga Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana di rumah jabatan.
Konon Golkar mengincar posisi Ketua Komisi III. Sedangkan jatah AKD yang diincar Golkar telah dikapling koalisi yang dibangun PDIP, Gerindra dan Demokrat. Sekadar catatan, koalisi PDIP dengan 18 kursi plus PKB 1 kursi, bersama Gerindra 5 kursi dan Demokrat dengan 3 kursi plus Perindo 1 kursi, sepakat mengkapling jatah AKD, terutama kursi Ketua Komisi. PDIP mengkapling 2 posisi Ketua Komisi, yakni Komisi I dan II, sedangkan Gerindra ambil posisi Ketua Komisi III dan Demokrat ambil jatah Ketua Komisi IV. Sedangkan jatah Ketua Badan Pembentukan Perda (Bapemperda) dan Ketua Badan Kehormatan (BK), saat ini masih dikuasai PDIP.
Sementara Golkar dengan 7 kursi, NasDem 5 kursi dan Hanura 5 kursi, sejak awal sepakat tidak ingin mendapatkan jatah AKD. Mereka pun sepakat membuat koalisi oposisi.
Nah dalam pertemuan dengan elite PDIP, Golkar belum mendapat kepastian jatah AKD. Kabarnya, PDIP tidak bisa mengabulkan permintaan Golkar yang mengincar posisi Ketua Komisi III. PDIP hanya memberikan opsi pada posisi Ketua BK dan Ketua Bapemperda.
Plt Ketua DPD II Golkar Buleleng, IGK Kresna Budi, saat dicegat usai pertemuan mengaku hanya menjalin silaturahmi dengan PDIP selaku peraih suara terbanyak. Dia menampik ada komunikasi pembagian AKD. “Ah ini hanya silaturahmi biasa, kami ingin membangun komunikasi yang baik dengan PDIP dan pemerintah. Ini sesuai dengna petunjuk dari DPP. Ya ini baru sebatas komunikasi, belum ada deal-deal politik apapun,” ujar politisi asal Kelurahan Liligundi, Kecamatan Buleleng ini.
Disinggung koalisi oposisi yang sempat dibangun dengan NasDem dan Hanura, IKG Kresna Budi menyebut apa yang dibuat bersama dengan NasDem dan Hanura hanya sebatas komunikasi biasa antar partai. “Kenkenang ditu, nak sing maan ape ditu. (Bagaimana berkoalisi, karena tidak ada sesuatu disitu, red), jadi itu bukan koalisi, itu hanya komunikasi biasa. Kami juga ingin di Buleleng ini menjalin komunikasi yang baik dengan PDIP, karena di Provinsi sudah baik, di Karangasem juga baik, kenapa tidak di Buleleng menjalin hal yang sama dengan PDIP,” akunya. Sementara, Sekretaris DPC PDIP Buleleng, Gede Supriatna menyambut baik langkah Golkar membangun komunikasi kebersamaan dalam pembangunan di Buleleng.
Dia mengaku, PDIP sejak awal membuka ruang komunikasi yang seluas-luasnya dengan semua parpol. “Kami ini sejak awal ingin membangun kebersamaan, bagaimana pemerintahan berjalan dengan baik untuk pembangunan Buleleng yang lebih baik, dan kesejahteraan masyarakat,” kata politisi asal Desa/Kecamatan Tejakula ini.
Disinggung incaran Golkar pada posisi AKD pada jabatan Ketua Komisi III? Supriatna menyatakan, belum ada pembicaraan ke arah AKD. Ini baru sebatas komunikasi biasa. “Ya intinya karena kami sudah sejak awal berkomunikasi dengan Gerindra dan Demokrat, tentu ini harus dipahami juga oleh rekan-rekan di Golkar. Sejauhi ini belum ada deal politik apapun dengan Golkar, masih sebatas komunikasi biasa,” ujarnya. *k19
1
Komentar