Hakim Putuskan Hak Asuh di Tangan Keduanya
Atalarik dan Tsania Rebutan Anak
Sidang putusan hak asuh anak pasangan artis Atalarik Syach dan Tsania Marwa akhirnya sudah mencapai akhir. Majelis hakim Pengadilan Agama Cibinong, Bogor, Jawa Barat memutuskan hak asuh anak-anak mereka dibagi dua.
JAKARTA, NusaBali
Syarief Muhammad Fajri diasuh oleh Atalarik dan Aisyah Shabira diasuh Marwa. Selain memutus soal hak asuh, hakim juga menentukan biaya pendidikan yang harus diberikan Atalarik untuk anak-anaknya.
"Iya, ada biaya pendidikan dan sehari-hari ya. Kira-kira Rp3.750.000 lah," kata kuasa hukum Tsania Marwa, Rizam Tadjoedin saat ditemui usai sidang, Rabu (4/9) seperti dilansir vivanews.
Ketentuan hakim tersebut lebih rendah dari tuntutan Marwa. Pihak Marwa meminta Rp7,5 juta untuk satu anak. Namun, pihak majelis hakim memutuskan setengahnya.
Sementara itu, Atalarik Syah tidak menyinggung soal biaya pendidikan. Ia lebih menekankan keputusan yang diberikan hakim merupakan kemenangan bersama.
"Kita enggak ngomongin ego, siapa harus menang, siapa kalah, enggak untuk sombong-sombongan. Saya mengajak mementingkan anak," kata Atalarik.
Ia menyambut baik putusan hakim tersebut. Lebih lanjut, Atalarik ingin anaknya akan memutuskan sendiri bersama siapa mereka akan tinggal.
"Kembali lagi, anak umur juga bertambah, biarkan dia memilih dengan hatinya. Jadi ini sebenarnya adalah tamparan buat saya dan Tsania Marwa," katanya.
Menurutnya, sebagai orangtua haruslah memberikan contoh yang baik kepada anak.
"Jadi ini sebenarnya adalah tamparan buat saya dan tsania marwa. makanya sejak detik ini ayo jadi individu yang baik aja untuk anak, jadi contoh yang baik untuk anak-anaknya. Jadi di sini anak itu berdomisili di rumah saya, sekolah dekat rumah saya, udah nyaman dengan lingkungannya," ujarnya seperti dikutip dari kapanlagi.
Lebih lanjut, Atalarik berharap hubungan keluarganya dengan Marwa bisa menjalin silaturahmi kembali. Saat ini kedua anak tersebut masih berada dalam asuhan Atalarik.
Atalarik Syach juga mengajak seluruh keluarga besar dari Tsania Marwa untuk tetap bijak menyikapi hal ini. Baginya, tak ada yang kalah atau menang bagi dua keluarga tersebut. Ia hanya mengajak untuk tetap mementingkan kondisi si buah hati.
"Saya mengajak mementingkan anak, jadi silaturahmi saya untuk keluarga Tsania Marwa terutama ibunya dulu, sampai keadaannya kondusif, silakan ambil jalur layaknya manusia yg punya akal pikiran, punya iman islam, dengan silaturahmi yang baik," tandasnya.
Tak hanya itu, Atalarick yang kini masih berstatus sebagai terlapor pun meminta kepada pihak Tsania Marwa untuk segera menindaklanjuti. Meski ia merasa difitnah karena laporan tersebut, Atalarik hanya ingin hidup tenang.
"Saya sekarang masih dalam laporan kepolisian atas fitnahan beliau. saya minta itu semua dirapihkan. siapa yang menyulut api harus memadamkan. Saya tidak mau perang tidak mau apa," paparnya. *
"Iya, ada biaya pendidikan dan sehari-hari ya. Kira-kira Rp3.750.000 lah," kata kuasa hukum Tsania Marwa, Rizam Tadjoedin saat ditemui usai sidang, Rabu (4/9) seperti dilansir vivanews.
Ketentuan hakim tersebut lebih rendah dari tuntutan Marwa. Pihak Marwa meminta Rp7,5 juta untuk satu anak. Namun, pihak majelis hakim memutuskan setengahnya.
Sementara itu, Atalarik Syah tidak menyinggung soal biaya pendidikan. Ia lebih menekankan keputusan yang diberikan hakim merupakan kemenangan bersama.
"Kita enggak ngomongin ego, siapa harus menang, siapa kalah, enggak untuk sombong-sombongan. Saya mengajak mementingkan anak," kata Atalarik.
Ia menyambut baik putusan hakim tersebut. Lebih lanjut, Atalarik ingin anaknya akan memutuskan sendiri bersama siapa mereka akan tinggal.
"Kembali lagi, anak umur juga bertambah, biarkan dia memilih dengan hatinya. Jadi ini sebenarnya adalah tamparan buat saya dan Tsania Marwa," katanya.
Menurutnya, sebagai orangtua haruslah memberikan contoh yang baik kepada anak.
"Jadi ini sebenarnya adalah tamparan buat saya dan tsania marwa. makanya sejak detik ini ayo jadi individu yang baik aja untuk anak, jadi contoh yang baik untuk anak-anaknya. Jadi di sini anak itu berdomisili di rumah saya, sekolah dekat rumah saya, udah nyaman dengan lingkungannya," ujarnya seperti dikutip dari kapanlagi.
Lebih lanjut, Atalarik berharap hubungan keluarganya dengan Marwa bisa menjalin silaturahmi kembali. Saat ini kedua anak tersebut masih berada dalam asuhan Atalarik.
Atalarik Syach juga mengajak seluruh keluarga besar dari Tsania Marwa untuk tetap bijak menyikapi hal ini. Baginya, tak ada yang kalah atau menang bagi dua keluarga tersebut. Ia hanya mengajak untuk tetap mementingkan kondisi si buah hati.
"Saya mengajak mementingkan anak, jadi silaturahmi saya untuk keluarga Tsania Marwa terutama ibunya dulu, sampai keadaannya kondusif, silakan ambil jalur layaknya manusia yg punya akal pikiran, punya iman islam, dengan silaturahmi yang baik," tandasnya.
Tak hanya itu, Atalarick yang kini masih berstatus sebagai terlapor pun meminta kepada pihak Tsania Marwa untuk segera menindaklanjuti. Meski ia merasa difitnah karena laporan tersebut, Atalarik hanya ingin hidup tenang.
"Saya sekarang masih dalam laporan kepolisian atas fitnahan beliau. saya minta itu semua dirapihkan. siapa yang menyulut api harus memadamkan. Saya tidak mau perang tidak mau apa," paparnya. *
Komentar