Tidak Ada Jalan Lurus Bagi Politisi
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan, tak ada jalan lurus bagi politisi.
JAKARTA, NusaBali
Hal tersebut dia katakan saat peluncuran tiga buku anggota BPK RI Rizal Djalil yang bertajuk Papua Otonomi untuk Rakyat, Perjalanan Lurus dan Akuntabilitas Dana Politik.
"Bagi politikus dan auditor tidak ada jalan lurus, karena ujungnya kami harus melihat kepentingan besar untuk negara. Jalan lurus di buku ini, bisa dikatakan pendiriannya kuat," ujar Bamsoet di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Rabu (4/9).
Bamsoet pun memuji penulisan buku yang dilakukan oleh pria yang pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PAN tersebut. Menurut Bamsoet, tulisan Rizal sederhana dan tidak jelimet. Bamsoet berharap agar Rizal bila tidak di BPK RI lagi tetap mengabdikan diri kepada bangsa.
Rizal mengatakan, meluncurkan buku di DPR RI karena dirinya merasa tidak pernah keluar dari Senayan. Sebab, lanjutnya, di DPR semua kebijakan kepentingan bangsa dan negara dirumuskan. “Jadi, saya tak pernah merasa keluar dari DPR RI ini, karena semua kebijakan negara dirumuskan di sini. Saya ikut mendorong bagaimana kebijakan itu diarahkan. Semua harus untuk kepentingan bangsa dan negara,” paparnya.
Buku pertama dan kedua, Papua Otonomi untuk Rakyat dan Perjalanan Lurus, kata Rizal, bagaimana kerjasama dengan negara harus tetap baik. Buku ketiga, Akuntabilitas Dana Politik terkait dana partai politik. Seharusnya, kata Rizal, dana parpol Rp 5.000 untuk satu suara yang diraih.
“Kalau satu suara Rp 5.000, maka partai politik bisa mandiri,” imbuh Rizal. Sebelumnya pemerintah menetapkan besaran bantuan kepada partai politik atau dana parpol tiap tahunnya sebesar Rp1.000 per satu suara sah atau naik dari sebelumnya yang berjumlah Rp 108 per suara sah. *k22
"Bagi politikus dan auditor tidak ada jalan lurus, karena ujungnya kami harus melihat kepentingan besar untuk negara. Jalan lurus di buku ini, bisa dikatakan pendiriannya kuat," ujar Bamsoet di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Rabu (4/9).
Bamsoet pun memuji penulisan buku yang dilakukan oleh pria yang pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PAN tersebut. Menurut Bamsoet, tulisan Rizal sederhana dan tidak jelimet. Bamsoet berharap agar Rizal bila tidak di BPK RI lagi tetap mengabdikan diri kepada bangsa.
Rizal mengatakan, meluncurkan buku di DPR RI karena dirinya merasa tidak pernah keluar dari Senayan. Sebab, lanjutnya, di DPR semua kebijakan kepentingan bangsa dan negara dirumuskan. “Jadi, saya tak pernah merasa keluar dari DPR RI ini, karena semua kebijakan negara dirumuskan di sini. Saya ikut mendorong bagaimana kebijakan itu diarahkan. Semua harus untuk kepentingan bangsa dan negara,” paparnya.
Buku pertama dan kedua, Papua Otonomi untuk Rakyat dan Perjalanan Lurus, kata Rizal, bagaimana kerjasama dengan negara harus tetap baik. Buku ketiga, Akuntabilitas Dana Politik terkait dana partai politik. Seharusnya, kata Rizal, dana parpol Rp 5.000 untuk satu suara yang diraih.
“Kalau satu suara Rp 5.000, maka partai politik bisa mandiri,” imbuh Rizal. Sebelumnya pemerintah menetapkan besaran bantuan kepada partai politik atau dana parpol tiap tahunnya sebesar Rp1.000 per satu suara sah atau naik dari sebelumnya yang berjumlah Rp 108 per suara sah. *k22
Komentar