Aparat Desa Se-Kecamatan Klungkung Studi Banding ke Bantul
Para Lurah, Perbekel dan BPD se-Kecamatan Klungkung melakukan studi banding ke Kabupaten Bantul, Jogjakarta.
SEMARAPURA, NusaBali
Kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan, pemahaman dan pengetahuan tentang desa wisata dan potensi desa, PKK, inovasi dan kesehatan desa.
Rombongan dipimpin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi Camat Klungkung Komang Wisnuadi. Rombongan diterima Bupati Bantul Suharsono di ruang pertemuan Kantor Bupati setempat, Jumat (6/9).
Bupati Bantul Suharsono berharap dengan sharing informasi ini semakin meningkatkan hubungan besar antara Pemkab Klungkung - Bantul. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan dan 75 desa dengan jumlah penduduk hampir 1 juta jiwa. Bantul memiliki spirit ‘Makaryo Mbangun Deso’, dimana pembangunan diserahkan ke masing-masing desa dengan mengajukan usulan pembangunan ke pemerintahan daerah. Di bidang Akuntabilitas Kinerja, Pemkab Bantul mendapat predikat A ditahun 2018 dari KemenpanRB.
Bupati Suharsono menjelaskan Kabupaten Bantul memiliki banyak destinasi wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya.
Agar fokus dalam hal penanganan destinasi itu, Pemkab Bantul memisahkan antara Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata, seperti halnya di Kabupaten Klungkung. Kabupaten Bantul memiliki dana yang dianggarkan untuk kebudayaan yang disebut dana istimewa. Bupati Bantul menyampaikan saat ini PAD Kabupaten Bantul sebesar Rp 450 miliar pertahun. "Ke depan kita akan optimalkan potensi wisata untuk meningkatkan pendapatan," ujar Bupati Suharsono.
Usai pertemuan, rombongan melanjutkan kunjungan lapangan ke Desa Wisata Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul. Rombongan disambut Camat Piyungan, Drs. Saroyo Heriyanto bersama Pj. Kepala Desa Srimulyo, Tutik Nurhayati, Kepala Desa Srimulyo purna tugas, Wajiran dan perangkat desa setempat.
Kepala Desa Srimulyo purna tugas, Wajiran menyampaikan dalam membangun desa harus diimbangi dengan meningkatkan pengetahuan dan kualitas masyarakat. Desa Wisata Srimulyo terdiri dari 22 Pedukuhan, dimana setiap Pedukuhan memiliki destinasi atau potensi masing-masing yang disebut One Pedudusan One Product (OPOP). Destinasi wisata di Desa Srimulyo awalnya dibangun dari gotong rotong masyarakat secara swadaya.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta pada kesempatan itu menyampaikan perkembangan desa wisata memerlukan proses. Klungkung sebagai salah satu lokasi kunjungan wisatawan juga memiliki keunggulan dengan berbagai destinasi didalamnya. Para Lurah dan Perbekel diharapkan mempunyai komitmen tinggi dan berkelanjutan serta rasa idealis dalam membangun desa dan membranding potensi wisata diwilayahnya masing-masing. "Apa yang dipelajari disini langsung kerjakan. Karena kunci utama membangun desa adalah memiliki rasa idealis dan komitmen berkelanjutan," ujar Suwirta. *wan
Rombongan dipimpin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, didampingi Camat Klungkung Komang Wisnuadi. Rombongan diterima Bupati Bantul Suharsono di ruang pertemuan Kantor Bupati setempat, Jumat (6/9).
Bupati Bantul Suharsono berharap dengan sharing informasi ini semakin meningkatkan hubungan besar antara Pemkab Klungkung - Bantul. Kabupaten Bantul terdiri dari 17 kecamatan dan 75 desa dengan jumlah penduduk hampir 1 juta jiwa. Bantul memiliki spirit ‘Makaryo Mbangun Deso’, dimana pembangunan diserahkan ke masing-masing desa dengan mengajukan usulan pembangunan ke pemerintahan daerah. Di bidang Akuntabilitas Kinerja, Pemkab Bantul mendapat predikat A ditahun 2018 dari KemenpanRB.
Bupati Suharsono menjelaskan Kabupaten Bantul memiliki banyak destinasi wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya.
Agar fokus dalam hal penanganan destinasi itu, Pemkab Bantul memisahkan antara Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata, seperti halnya di Kabupaten Klungkung. Kabupaten Bantul memiliki dana yang dianggarkan untuk kebudayaan yang disebut dana istimewa. Bupati Bantul menyampaikan saat ini PAD Kabupaten Bantul sebesar Rp 450 miliar pertahun. "Ke depan kita akan optimalkan potensi wisata untuk meningkatkan pendapatan," ujar Bupati Suharsono.
Usai pertemuan, rombongan melanjutkan kunjungan lapangan ke Desa Wisata Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul. Rombongan disambut Camat Piyungan, Drs. Saroyo Heriyanto bersama Pj. Kepala Desa Srimulyo, Tutik Nurhayati, Kepala Desa Srimulyo purna tugas, Wajiran dan perangkat desa setempat.
Kepala Desa Srimulyo purna tugas, Wajiran menyampaikan dalam membangun desa harus diimbangi dengan meningkatkan pengetahuan dan kualitas masyarakat. Desa Wisata Srimulyo terdiri dari 22 Pedukuhan, dimana setiap Pedukuhan memiliki destinasi atau potensi masing-masing yang disebut One Pedudusan One Product (OPOP). Destinasi wisata di Desa Srimulyo awalnya dibangun dari gotong rotong masyarakat secara swadaya.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta pada kesempatan itu menyampaikan perkembangan desa wisata memerlukan proses. Klungkung sebagai salah satu lokasi kunjungan wisatawan juga memiliki keunggulan dengan berbagai destinasi didalamnya. Para Lurah dan Perbekel diharapkan mempunyai komitmen tinggi dan berkelanjutan serta rasa idealis dalam membangun desa dan membranding potensi wisata diwilayahnya masing-masing. "Apa yang dipelajari disini langsung kerjakan. Karena kunci utama membangun desa adalah memiliki rasa idealis dan komitmen berkelanjutan," ujar Suwirta. *wan
1
Komentar