Raja Badung VII Jadi Pahlawan Nasional
I Gusti Ngurah Made Agung tokoh Bali kelima jadi Pahlawan Nasional, setelah I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Anak Agung Gede Agung, I Goesti Ketut Pudja.
I Gusti Ngurah Made Agung yang gugur melawan tentara Belanda dalam perang Pu-putan Badung, kemudian dijuluki sebagai Cokorda Mantuk Ring Rana (Raja Wafat dalam Perang). I Gusti Ngurah Made Agung sendiri merupakan saudara dari kakek kandung Ida Cokorda Ngurah Jambe Pemecutan (AA Ngurah mayun Samirana), yang kini jadi Raja Denpasar IX.
Berselang 109 tahun pasca gugur di medan perang Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung dinobatkan menjadi Pahlawan Nasional. Namun, penobatan ini harus menunggu selama 7 tahun sejak mulai diusulkan pemerintah pada 2008 silam. Kala itu, dari Bali ada dua tokoh yang diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Satunya lagi Mr I Goesti Ketut Poedja, tokoh asal Buleleng yang mantan Gubernur Sunda Kecil.
Pemerintah sudah lebih dulu mengabulkan Mr I Goeasti Ketut Poedja sebagai Pahlawan Nasional, yang penobatannya dilakukan langsung Presiden (waktu itu) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara Jakarta, 8 November 2011 silam.
Mr I Goesti Ketut Pudja (yang tokoh di balik mukadimah UUD 1945) kala itu dikukuhkan bersama 6 tokoh lainnya sebagai Pahlawan Nasional, yakni Buya Hamka (tokoh sastra), Mr Sjafruddin Prawiranegara, Idam Chalid (mantan Ketua MPR di era Soeharto), Ki Sarmidi Mangunsarkoro, Sri Susuhunan Pakubuwono X, dan Ignatius Joseph Kasimo.
Sementara itu, dengan dinobatkannya I Gusti Ngurah Made Agung sebagai Pahlawan Nasional, maka hingga saat ini tercatat ada 5 tokoh Bali yang sandang gelar Pahlawan Nasional. Tiga (3) nama lagi di selain I Gusti Ngurah Made Agung dan Mr I Goeti Ketut Pudja masing-masing Kolonel TNI (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai (asal Puri Carangsari, Kecamatan Petang, Badung), I Gusti Ketut Jelantik (asal Karangasem), dan Dr Anak Agung Gede Agung (asal Puri Agung Gianyar).
Komentar