Bali Bakal jadi Tuan Rumah eSports Internasional
Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik rencana penyelenggaraan event eSports atau olahraga elektronik berskala internasional pada tahun 2020 mendatang.
DENPASAR, NusaBali
Dipilihnya Bali sebagai tuan rumah turnamen eSports internasional yang merupakan kompetisi permainan video multiplayer (pemain jamak) antara para pemain profesional dari berbagai mancanegara ini disampaikan Wakil Ketua KONI Pusat Mayjen TNI (Purn) Suwarno saat bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Jumat (6/9).
Suwarno mengatakan event ini diselenggarkan dalam rangka melakukan sosialisasi olahraga eSports sekaligus mengembangkan dan mencari bibit atlet eSports Indonesia berpotensi. “Kami mohon dukungan dan restu dari Bapak Gubernur karena akan melakukan satu kejuaraan eSports di Bali, dimana ini bersifat kejuaraan internasional yang mungkin akan kita lakukan di bulan April yang akan datang,” kata Suwarno.
Ia berharap penyelenggaraan event internasional yang menghadirkan para gamer profesional mancanegara ini akan mampu menambah jumlah kunjungan turis asing ke Pulau Dewata. Sebab menurutnya, berdasarkan pengalaman di berbagai tempat lain, jumlah peserta serta peminat eSports yang hadir dalam suatu kejuaraan biasanya cukup tinggi.
Untuk itu, pihaknya pun sedang melakukan survei alternatif tempat penyelenggaraan turnamen yang memiliki daya tampung cukup besar. “Salah satunya adalah mungkin adalah menggunakan GWK (Garuda Wisnu Kencana, red ) yang bisa menampung sekian banyak tamu” sebutnya.
Selanjutnya ia berharap sekitar 15 ribu sampai 20 ribu peserta dan pengunjung tiap harinya akan memadati tempat penyelengaraan event kompetisi yang sangat digandrungi kaum melenial tersebut.
Sementara itu, Pembina dan Pengembang eSports Azril Sadikin Satar mengatakan, event yang direncanakan digelar selama tiga hingga tujuh hari ini akan mempertandingkan beberapa tim, baik nasional maupun tim invitasi dari luar negeri.
Ia menambahkan ada beberapa cabang olahraga (cabor) eSports yang akan dipertandingkan. “Kita akan invitation tim-tim yang sudah menjadi level juara di Asia dan dunia. Kita undang sehingga olah raga ini akan menjadi lebih baik, lebih disukai dan lebih terarah. Dan terakhir pengunjungnya bisa meningkatkan pariwisata di Bali,” harapnya.
Gubernur Bali Wayan Koster mendukung penyelenggaraan kejuaraan internasional ini. Ia meyakini Bali tempat yang sangat siap menjadi tuan rumah event semacam ini. “Di tingkat lokal kita sudah pernah menjadi tuan rumah turnamen eSports, tapi untuk tingkat internasional pasti akan jauh lebih ramai,” katanya.
Ia mengatakan event sekelas World Bank Meeting saja ketika diselenggarakan di Bali menjadi event yang paling banyak pesertanya. Dengan pengalaman sukses sebagai tempat penyelenggara berbagai event internasional, Gubernur yakin Bali akan menjadi tuan rumah yang baik.
Seperti diketahui, eSport yang umum dikenal sebagai olahraga elektronik, kehadirannya bermula dari dunia gaming. Belakangan dalam perkembangannya, permainan game ini menumbuhkan profesi baru untuk tujuan profesional. Merekan kemudian dikenal sebagai player gaming profesional. Aktivitas game yang dilakukan bukan lagi sebagai kebutuhan pengisi waktu luang atau rekreasi.
Para atlet eSport mengenakan seragam layaknya para atlet cabang olahraga lain, mereka pun bermain untuk tim, bukan individu. Atlet eSports juga dilatih secara profesional, termasuk soal kebugaran, demi menunjang peforma di arena pertandingan guna meningkatkan daya konsentrasi serta kecepatan respons. *
Suwarno mengatakan event ini diselenggarkan dalam rangka melakukan sosialisasi olahraga eSports sekaligus mengembangkan dan mencari bibit atlet eSports Indonesia berpotensi. “Kami mohon dukungan dan restu dari Bapak Gubernur karena akan melakukan satu kejuaraan eSports di Bali, dimana ini bersifat kejuaraan internasional yang mungkin akan kita lakukan di bulan April yang akan datang,” kata Suwarno.
Ia berharap penyelenggaraan event internasional yang menghadirkan para gamer profesional mancanegara ini akan mampu menambah jumlah kunjungan turis asing ke Pulau Dewata. Sebab menurutnya, berdasarkan pengalaman di berbagai tempat lain, jumlah peserta serta peminat eSports yang hadir dalam suatu kejuaraan biasanya cukup tinggi.
Untuk itu, pihaknya pun sedang melakukan survei alternatif tempat penyelenggaraan turnamen yang memiliki daya tampung cukup besar. “Salah satunya adalah mungkin adalah menggunakan GWK (Garuda Wisnu Kencana, red ) yang bisa menampung sekian banyak tamu” sebutnya.
Selanjutnya ia berharap sekitar 15 ribu sampai 20 ribu peserta dan pengunjung tiap harinya akan memadati tempat penyelengaraan event kompetisi yang sangat digandrungi kaum melenial tersebut.
Sementara itu, Pembina dan Pengembang eSports Azril Sadikin Satar mengatakan, event yang direncanakan digelar selama tiga hingga tujuh hari ini akan mempertandingkan beberapa tim, baik nasional maupun tim invitasi dari luar negeri.
Ia menambahkan ada beberapa cabang olahraga (cabor) eSports yang akan dipertandingkan. “Kita akan invitation tim-tim yang sudah menjadi level juara di Asia dan dunia. Kita undang sehingga olah raga ini akan menjadi lebih baik, lebih disukai dan lebih terarah. Dan terakhir pengunjungnya bisa meningkatkan pariwisata di Bali,” harapnya.
Gubernur Bali Wayan Koster mendukung penyelenggaraan kejuaraan internasional ini. Ia meyakini Bali tempat yang sangat siap menjadi tuan rumah event semacam ini. “Di tingkat lokal kita sudah pernah menjadi tuan rumah turnamen eSports, tapi untuk tingkat internasional pasti akan jauh lebih ramai,” katanya.
Ia mengatakan event sekelas World Bank Meeting saja ketika diselenggarakan di Bali menjadi event yang paling banyak pesertanya. Dengan pengalaman sukses sebagai tempat penyelenggara berbagai event internasional, Gubernur yakin Bali akan menjadi tuan rumah yang baik.
Seperti diketahui, eSport yang umum dikenal sebagai olahraga elektronik, kehadirannya bermula dari dunia gaming. Belakangan dalam perkembangannya, permainan game ini menumbuhkan profesi baru untuk tujuan profesional. Merekan kemudian dikenal sebagai player gaming profesional. Aktivitas game yang dilakukan bukan lagi sebagai kebutuhan pengisi waktu luang atau rekreasi.
Para atlet eSport mengenakan seragam layaknya para atlet cabang olahraga lain, mereka pun bermain untuk tim, bukan individu. Atlet eSports juga dilatih secara profesional, termasuk soal kebugaran, demi menunjang peforma di arena pertandingan guna meningkatkan daya konsentrasi serta kecepatan respons. *
1
Komentar