Rochineng-Ariadi Semakin Menguat
Golkar berhasil pertahankan skenario usung sang ‘Putra Mahkota’ Gede Ariadi untuk maju ke Pilkada Buleleng 2017.
Ray Yusha: Saya Harus Bertemu Golkar
SINGARAJA, NusaBali
Putra mantan Bupati Buleleng (2002-2007, 2007-2012) Putu Bagiada ini dapat rekomendasi tarung ke Pilkada melalui Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Buleleng di Singaraja, Kamis (30/6). Itu artinya, pasangan Ketut Rochineng-Gede Ariadi semakin mengerucut sebagai Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng yang diusung koalisi parpol di Pilkada 2017.
Selain direkomendasi maju ke Pilkada Buleleng 2017, baik sebagai Cabup maupun Cawabup, sang ‘Putra Mahkoita’ Gede Ariadi juga ditetapkan menjadi Ketua Harian DPD II Golkar Buleleng 2016-2021 melalu Musda, Kamis kemarin. Jabatan itu disepakati, setelah Ariadi kalah suara 5 badung 9 dari Putu Singyen dalam dukungan untuk calon Ketua DPD II Golkar Buleleng.
Berdasarkan skenario, Ariadi akan didorong Golkar menjadi Cawabup Buleleng yang diusung koalisi Golkar-Demokrat-Gerindra-PPP-PKS-PAN ke Pilkada 2017. Sedangkan Ketut Rochineng, birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, akan menempati posisi Cabup Buleleng. Skenarionya, Rochineng akan maju melalui Partai Demokrat.
Pasangan Rochineng-Ariadi ini dianggap mampu menyaingi paket calon incumbent Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji), yang bakal diusung PDIP-NasDem-Hanura ke Pilkada Buleleng 2017. Rochineng dianggap sebagai representasi kekuatan Buleleng Barat, sementara Ariadi (politisi muda asal Kelurahan Astina, Singaraja yang kini tinggal di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng) representasi kekuatan Buleleng Tengah.
“Kita lihat saja hasil survei-nya nanti. Kita sudah ajukan nama-nama kandidat yang disurvei untuk Pilkada Buleleng 2017 ke DPP Golkar,” ujar Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, seusai Musda di Sekretariat DPD II Golkar Buleleng, Jalan Ngurah Rai Singaraja, Kamis kemarin.
Sedangkan Ketua DPD II Golkar Buleleng 2016-2021 terpilih, Putu Singyen, mengatakan pihaknya harus mematangkan dulu koalisi dengan Demokrat, Gerindra, dan parpol lainnya agar bisa mengusung pasangan calon ke Pilkada 2017. “Saya sadar, Golkar ini kan belum mampu usung calon sendiri (karena hanya memiliki 7 kursi di DPRD Buleleng, Red). Tentu saya akan utamakan dulu koalisinya. Saya belum belum tahu seperti apa komunikasi terdahulu, yang jelas saya harus mambangun komunikasi ulang,” jelas Putu Singyen.
Golkar sebelumnya telah membangun komunikasi penjajakan koalisi dengan Demokrat, Gerindra, PPP, PKS, PAN, dan PKB. Namun sejauh ini, komunikasi itu masih sebatas lisan, belum ada formalitas yang pasti. “Draft-nya kan sudah, tinggal formalitasnya saja,” tandas Ketua DPD II Golkar Buleleng (demisioner), Nyoman Sugawa Korry, Kamis kemarin.
Dalam forum Musda Golkar kemarin, Sugawa Korry juga terang-terangan mendukung Gede Ariadi dicalonkan ke Pilkada Buleleng 2017. “Kalau bisa Gede Ariadi ini berpaket dengan Ketut Rochineng, ini baru paket Buleleng Barat dan Buleleng Tengah. Tidak mungkin paket itu dari Buleleng Barat saja. Ariadi ini sudah berpengalaman,” kata Sugawa Korry yang notabene Sekretaris DPD I Golkar Bali dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Bali.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Buleleng Jro Nyoman Ray Yusha menyatakan pihaknya tidak memasalahkan skenario Paket Rochineng-Ariadi ke Pilkada 2017. Hanya saja, pihaknya ingin ada pembahasan dulu, sebelum diputuskan menyangkut hal-hal yang perlu disepakati.
“Saya harus bertemu dulu dengan Golkar, karena kami juga punya kader yang dicalonkan. Jika Golkar sudah ada kader yang dicalonkan, kemudian Demokrat juga punya calon, tentu hal ini harus dibicarakan kembali. Sebab, koalisi itu terbentuk tentu ada kesepakatan-kesepakatan,” tegas Ray Yusha saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kamis kemarin. Di sisi lain, Ketua DPC Demokrat Buleleng Luh Gede Herryani tidak menampik partainya akan usung Ketut Rochineng sebagai Cabup Buleleng ke Pilkada 2017. Hanya saja, perlu ada pembicaraan lebih lanjut terkait skenario Paket Rochineng-Ariadi tersebut.
“tentu harus dibicarakan kembali. Sebelumnya kan ada wacana Golkar akan usung Rochineng, Demokrat ajukan Gede Dharma Wijaya. Tapi, kalau sekarang Golkar sudah punya kader Gede Ariadi, tentu Rochineng nanti dari Demokrat. Namun, ini harus dibahas ulang,” ujar Srikandi Demokrat asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini. 7 k19
SINGARAJA, NusaBali
Putra mantan Bupati Buleleng (2002-2007, 2007-2012) Putu Bagiada ini dapat rekomendasi tarung ke Pilkada melalui Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Buleleng di Singaraja, Kamis (30/6). Itu artinya, pasangan Ketut Rochineng-Gede Ariadi semakin mengerucut sebagai Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng yang diusung koalisi parpol di Pilkada 2017.
Selain direkomendasi maju ke Pilkada Buleleng 2017, baik sebagai Cabup maupun Cawabup, sang ‘Putra Mahkoita’ Gede Ariadi juga ditetapkan menjadi Ketua Harian DPD II Golkar Buleleng 2016-2021 melalu Musda, Kamis kemarin. Jabatan itu disepakati, setelah Ariadi kalah suara 5 badung 9 dari Putu Singyen dalam dukungan untuk calon Ketua DPD II Golkar Buleleng.
Berdasarkan skenario, Ariadi akan didorong Golkar menjadi Cawabup Buleleng yang diusung koalisi Golkar-Demokrat-Gerindra-PPP-PKS-PAN ke Pilkada 2017. Sedangkan Ketut Rochineng, birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng yang kini menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali, akan menempati posisi Cabup Buleleng. Skenarionya, Rochineng akan maju melalui Partai Demokrat.
Pasangan Rochineng-Ariadi ini dianggap mampu menyaingi paket calon incumbent Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji), yang bakal diusung PDIP-NasDem-Hanura ke Pilkada Buleleng 2017. Rochineng dianggap sebagai representasi kekuatan Buleleng Barat, sementara Ariadi (politisi muda asal Kelurahan Astina, Singaraja yang kini tinggal di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng) representasi kekuatan Buleleng Tengah.
“Kita lihat saja hasil survei-nya nanti. Kita sudah ajukan nama-nama kandidat yang disurvei untuk Pilkada Buleleng 2017 ke DPP Golkar,” ujar Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta, seusai Musda di Sekretariat DPD II Golkar Buleleng, Jalan Ngurah Rai Singaraja, Kamis kemarin.
Sedangkan Ketua DPD II Golkar Buleleng 2016-2021 terpilih, Putu Singyen, mengatakan pihaknya harus mematangkan dulu koalisi dengan Demokrat, Gerindra, dan parpol lainnya agar bisa mengusung pasangan calon ke Pilkada 2017. “Saya sadar, Golkar ini kan belum mampu usung calon sendiri (karena hanya memiliki 7 kursi di DPRD Buleleng, Red). Tentu saya akan utamakan dulu koalisinya. Saya belum belum tahu seperti apa komunikasi terdahulu, yang jelas saya harus mambangun komunikasi ulang,” jelas Putu Singyen.
Golkar sebelumnya telah membangun komunikasi penjajakan koalisi dengan Demokrat, Gerindra, PPP, PKS, PAN, dan PKB. Namun sejauh ini, komunikasi itu masih sebatas lisan, belum ada formalitas yang pasti. “Draft-nya kan sudah, tinggal formalitasnya saja,” tandas Ketua DPD II Golkar Buleleng (demisioner), Nyoman Sugawa Korry, Kamis kemarin.
Dalam forum Musda Golkar kemarin, Sugawa Korry juga terang-terangan mendukung Gede Ariadi dicalonkan ke Pilkada Buleleng 2017. “Kalau bisa Gede Ariadi ini berpaket dengan Ketut Rochineng, ini baru paket Buleleng Barat dan Buleleng Tengah. Tidak mungkin paket itu dari Buleleng Barat saja. Ariadi ini sudah berpengalaman,” kata Sugawa Korry yang notabene Sekretaris DPD I Golkar Bali dan sekaligus Wakil Ketua DPRD Bali.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Buleleng Jro Nyoman Ray Yusha menyatakan pihaknya tidak memasalahkan skenario Paket Rochineng-Ariadi ke Pilkada 2017. Hanya saja, pihaknya ingin ada pembahasan dulu, sebelum diputuskan menyangkut hal-hal yang perlu disepakati.
“Saya harus bertemu dulu dengan Golkar, karena kami juga punya kader yang dicalonkan. Jika Golkar sudah ada kader yang dicalonkan, kemudian Demokrat juga punya calon, tentu hal ini harus dibicarakan kembali. Sebab, koalisi itu terbentuk tentu ada kesepakatan-kesepakatan,” tegas Ray Yusha saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Kamis kemarin. Di sisi lain, Ketua DPC Demokrat Buleleng Luh Gede Herryani tidak menampik partainya akan usung Ketut Rochineng sebagai Cabup Buleleng ke Pilkada 2017. Hanya saja, perlu ada pembicaraan lebih lanjut terkait skenario Paket Rochineng-Ariadi tersebut.
“tentu harus dibicarakan kembali. Sebelumnya kan ada wacana Golkar akan usung Rochineng, Demokrat ajukan Gede Dharma Wijaya. Tapi, kalau sekarang Golkar sudah punya kader Gede Ariadi, tentu Rochineng nanti dari Demokrat. Namun, ini harus dibahas ulang,” ujar Srikandi Demokrat asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini. 7 k19
1
Komentar