Parta dan Supadma Bidik Komisi X
Nyoman Parta ngaku incar Komisi X DPR RI dengan alasan sebagai komitmen mengawal adat, budaya, pendidikan, dan pariwisata
DENPASAR, NusaBali
Dua politisi beda partai sesama asal Gianyar, I Nyoman Parta (PDIP) dan Putu Supadma Rudana (Demokrat), akan berebut aspirasi krama Bali dengan sama-sama duduk di Komisi X DPR RI 2019-2024. Keduanya diprediksi akan ditugaskan induk partainya untuk duduk di Komisi X yang membidangi pariwisata, ekonomi kreatif, adat, seni, budaya, pendidikan, pemuda, olahraga.
Nyoman Parta adalah politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang baru pertama kali lolos ke DPR RI dari PDIP Dapil Bali dalam Pileg 2019. Nyoman parta lolos dengan raihan 170.629 suara. Sebelumnya, Nyoman Parta dua periode secara beruntun jadi Ketua Komisi IV DPRD Bali (membidangi pendidikan, seni, adat, bidaya) yakni 2009-2014 dan 2014-2019.
Sedangkan Putu Supadma Rudana adalah politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Wakil Sekjen DPP Demokrat. Supadma Rudana adalah incumbent yang sebelumnya duduk di Komisi X DPR RI 2017-2019 dengan status PAW, menggantikan Putu Sudiartana yang ditangkap KPK. Dalam Pileg 2019, Supadma Rudana lolos lagi ke DPR RI dari Demokrat Dapil Bali dengan pero-lehan 38.624 suara.
Supadma Rudana dan Nyoman Parta lolos ke DPR RI Dapil Bali 2019-2024 hasil Pileg 2019, bersama 7 politisi lainnya. Mereka masing-masing I Made Urip (incumbent PDIP/asal Tabanan), IGA Rai Wirajaya (incumbent PDIP/asal Denpasar), IGN Alit Kesuma Kelakan (new comer PDIP/asal Denpasar), I Wayan Sudirta (new comer PDIP/asal Karangasem), I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer PDIP/asal Buleleng), Gede Sumarjaya Linggih (incumbent Golkar/asal Buleleng), dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra (incumbent Golkar/asal Badung). Mereka akan dilantik sebagai DPR RI 2019-2024 pada 1 Oktober 2019 mendatang.
Nyoman Parta mengaku sudah final ingin duduk di Komisi X DPR RI 2019-2024 nanti. "Saya sudah minta kepada Ketua DPD PDIP Bali Pak Wayan Koster untuk bisa ditugaskan di Komisi X DPR RI," ujar Nyoman Parta saat ditemui NusaBali seusai perpisahan dengan pegawai kontrak DPRD Bali di Kantin Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin (9/9).
Parta mengaku bidik Komisi X DPR RI, dengan alasan sebagai komitmen mengawal adat, budaya, pendidikan, dan kepariwisataan. "Bali dengan pariwisatanya sangat lekat dan identik dengan Komisi X. Juga berkaitan dengan bidang adat, seni budaya, pendidikan, dan ekonomi kreatif. Jadi saya konsisten kawal adat budaya dan pariwisata di Komisi X. Mudah-mudahan, saya diizinkan untuk duduk di Komisi X," tegas Parta.
Selama ini, Parta memang lebih banyak bergelut urusan pendidikan dan adat budaya dengan jabatan sebagai Ketua Komisi IV DPRD Bali. Selain itu, Parta juga yang menggawangi Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat dengan menjabat sebagai Ketua Pansus Raperda Desa Adat di DPRD Bali.
Jika harapan Parta terwujud, maka nantinya akan ada 2 anggota DPR RI Dapil Bali 2019-2024 yang duduk di Komisi X. Sebab, Supadma Rudana juga hampir dipastikan akan kembali ditugasi Demokrat duduk di Komisi X. Sebelumnya, sempat ada 3 anggota DPR RI Dapil Bali yang duduk di Komisi X periode 2017-2018. Selain Supadma Rudana, juga ada Wayan Koster (politisi PDIP yang kini Gubernur Bali) dan IB Putu Sukarta (dari Gerindra). Belakangan, Gus Sukarta (yang notabene Ketua DPD Gerindra Bali) mendadak dialihkan partainya ke Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur.
Sementara itu, Supadma Rudana menyambut positif rencana bergabungnya Nyoman Parta di Komisi X DPR RI 2019-2024. Dengan begitu, diharapkan daya dobrak dan daya kawal seni, budaya, dan pariwisata Bali di pusat akan semakin kuat.
"Ini berita bagus, sehingga nantinya daya kawal Bali untuk bidang pariwisata, adat, dan budaya di pusat semakin kuat," ujar Supadma Rudana yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) saat dikonfirmasi NusaBali di sela turun menyerap aspirasi masyarakat di Desa Wisata Penglipuran, Kecamatan Bangli, Senin kemarin.
Supadma menyebutkan, sampai saat ini dirinya belum ada minta kepada DPP Demokrat untuk penugasan kembali di Komisi X DPR RI. Yang jelas, Supadma siap didistribusikan di mana saja. Tapi, bisa kembali diberikan tugas duduk di Komisi X, itu lebih bagus lagi. "Kalau di Komisi X, tentu kita bisa sama-sama dengan Pak Nyoman Parta. Kalau tidak di Komisi X, kita juga sama-sama berjuang untuk Bali,” terang putra dari mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, I Nyoman Rudana ini.
Menurut Supadma, 9 anggota DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019 tentunya sama-sama mengawal aspirasi rakyat Bali. Tidak ada kompetisi politik di Senayan, tapi perjuangan bersama yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat Bali. “Bagi saya, justru bagus kalau 9 anggota DPR RI Dapil Bali bisa merata sebarannya di berbagai Komisi, sehingga semua aspek terkawal," katanya. *nat
Nyoman Parta adalah politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar yang baru pertama kali lolos ke DPR RI dari PDIP Dapil Bali dalam Pileg 2019. Nyoman parta lolos dengan raihan 170.629 suara. Sebelumnya, Nyoman Parta dua periode secara beruntun jadi Ketua Komisi IV DPRD Bali (membidangi pendidikan, seni, adat, bidaya) yakni 2009-2014 dan 2014-2019.
Sedangkan Putu Supadma Rudana adalah politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Wakil Sekjen DPP Demokrat. Supadma Rudana adalah incumbent yang sebelumnya duduk di Komisi X DPR RI 2017-2019 dengan status PAW, menggantikan Putu Sudiartana yang ditangkap KPK. Dalam Pileg 2019, Supadma Rudana lolos lagi ke DPR RI dari Demokrat Dapil Bali dengan pero-lehan 38.624 suara.
Supadma Rudana dan Nyoman Parta lolos ke DPR RI Dapil Bali 2019-2024 hasil Pileg 2019, bersama 7 politisi lainnya. Mereka masing-masing I Made Urip (incumbent PDIP/asal Tabanan), IGA Rai Wirajaya (incumbent PDIP/asal Denpasar), IGN Alit Kesuma Kelakan (new comer PDIP/asal Denpasar), I Wayan Sudirta (new comer PDIP/asal Karangasem), I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer PDIP/asal Buleleng), Gede Sumarjaya Linggih (incumbent Golkar/asal Buleleng), dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra (incumbent Golkar/asal Badung). Mereka akan dilantik sebagai DPR RI 2019-2024 pada 1 Oktober 2019 mendatang.
Nyoman Parta mengaku sudah final ingin duduk di Komisi X DPR RI 2019-2024 nanti. "Saya sudah minta kepada Ketua DPD PDIP Bali Pak Wayan Koster untuk bisa ditugaskan di Komisi X DPR RI," ujar Nyoman Parta saat ditemui NusaBali seusai perpisahan dengan pegawai kontrak DPRD Bali di Kantin Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Senin (9/9).
Parta mengaku bidik Komisi X DPR RI, dengan alasan sebagai komitmen mengawal adat, budaya, pendidikan, dan kepariwisataan. "Bali dengan pariwisatanya sangat lekat dan identik dengan Komisi X. Juga berkaitan dengan bidang adat, seni budaya, pendidikan, dan ekonomi kreatif. Jadi saya konsisten kawal adat budaya dan pariwisata di Komisi X. Mudah-mudahan, saya diizinkan untuk duduk di Komisi X," tegas Parta.
Selama ini, Parta memang lebih banyak bergelut urusan pendidikan dan adat budaya dengan jabatan sebagai Ketua Komisi IV DPRD Bali. Selain itu, Parta juga yang menggawangi Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat dengan menjabat sebagai Ketua Pansus Raperda Desa Adat di DPRD Bali.
Jika harapan Parta terwujud, maka nantinya akan ada 2 anggota DPR RI Dapil Bali 2019-2024 yang duduk di Komisi X. Sebab, Supadma Rudana juga hampir dipastikan akan kembali ditugasi Demokrat duduk di Komisi X. Sebelumnya, sempat ada 3 anggota DPR RI Dapil Bali yang duduk di Komisi X periode 2017-2018. Selain Supadma Rudana, juga ada Wayan Koster (politisi PDIP yang kini Gubernur Bali) dan IB Putu Sukarta (dari Gerindra). Belakangan, Gus Sukarta (yang notabene Ketua DPD Gerindra Bali) mendadak dialihkan partainya ke Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur.
Sementara itu, Supadma Rudana menyambut positif rencana bergabungnya Nyoman Parta di Komisi X DPR RI 2019-2024. Dengan begitu, diharapkan daya dobrak dan daya kawal seni, budaya, dan pariwisata Bali di pusat akan semakin kuat.
"Ini berita bagus, sehingga nantinya daya kawal Bali untuk bidang pariwisata, adat, dan budaya di pusat semakin kuat," ujar Supadma Rudana yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) saat dikonfirmasi NusaBali di sela turun menyerap aspirasi masyarakat di Desa Wisata Penglipuran, Kecamatan Bangli, Senin kemarin.
Supadma menyebutkan, sampai saat ini dirinya belum ada minta kepada DPP Demokrat untuk penugasan kembali di Komisi X DPR RI. Yang jelas, Supadma siap didistribusikan di mana saja. Tapi, bisa kembali diberikan tugas duduk di Komisi X, itu lebih bagus lagi. "Kalau di Komisi X, tentu kita bisa sama-sama dengan Pak Nyoman Parta. Kalau tidak di Komisi X, kita juga sama-sama berjuang untuk Bali,” terang putra dari mantan anggota DPD RI Dapil Bali 2004-2009, I Nyoman Rudana ini.
Menurut Supadma, 9 anggota DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2019 tentunya sama-sama mengawal aspirasi rakyat Bali. Tidak ada kompetisi politik di Senayan, tapi perjuangan bersama yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat Bali. “Bagi saya, justru bagus kalau 9 anggota DPR RI Dapil Bali bisa merata sebarannya di berbagai Komisi, sehingga semua aspek terkawal," katanya. *nat
Komentar