Dipermainkan dan Dipermalukan Thailand
Timnas Indonesia 0 Thailand 3
Dua laga kandang, keduanya dijungkalkan lawan. Pelatih Simon McMenemy pun didesak agar lengser.
JAKARTA, NusaBali
Usai dipermalukan Timnas Malaysia 2-3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, lagi-lagi Timnas harus menelan pil pahit di kandang sendiri. Tanpa ampun Timnas Thailand menggulung Indonesia dengan skor telak 0-3, Selasa (10/9).
Dua kekalahan dalam lima hari ini membuat Indonesia terpuruk di posisi terbawah klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Dua laga berikutnya juga terbilang tak mudah, karena harus melakukan away ke
Kandang Uni Emirat Arab (10 Oktober) dan Vietnam (15 Oktober).
Penonton yang jumlahnya hanya belasan ribu orang, pun menunjukkan ketidakpuasan dengan menyoraki pemain Timnas dan menggemakan agar pelatih Simon McMenemy out. Terdengar juga teriakan yang meminta PSSI mendatangkan kembali pelatih Luis Milla yang dianggap sukses memberi warna bagi Timnas di Asian Games lalu.
Menghadapi dua kekalahan, McMenemy menegaskan bahwa dirinya tak menyerah. "Ya, tentu saja (masih layak melatih Indonesia). Suporter selalu memiliki opini mereka sendiri, tapi tidak mewakili 250 juta masyarakat yang ada. Ini sepakbola, memang seperti ini, dan tidak mengejutkan," kata pelatih asal Skotlandia ini.
Eks pelatih Timnas Filipina ini mengingatkan bahwa Thailand memang memiliki kualitas yang baik, di atas Indonesia. Bahkan, mereka memiliki beberapa pemain yang merumput di Liga Jepang. "Saya paham ini kandang, tapi kami menghadapi tim dengan salah satu gelandang terbaik yang bermain di Liga Jepang. Saya khawatir dengan reputasi, dan ekspektasi di luar sana, ketika suporter menyoraki pemain sendiri sementara mereka tengah berjuang."
"Jangan lupa bahwa mereka menghadapi salah satu pemain terbaik di Liga Jepang. Saya kaget dengan cemoohan suporter, kadang ekspektasi memang tidak realisitis. Kalau ingin realistis, kenapa kita tidak menjuarai Piala Dunia? Mungkin memang kita tidak berada di pesawat yang sama," ujar pelatih yang membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2018 ini.
Thailand kini meminpin Grup G dengan 4 poin, setelah di laga pembuka ditahan Vietnam 0-0. Sedangkan Malaysia yang juga memainkan laga keduanya, Slasa (10/9) malam, harus dipermalukan tamunya UEA 1-2.
Pada laga kedua, pelatih Simon McMenemy sebenarnya sudah melakukan beberapa perubahan pemain yang tampil tidak oke saat dibekuk Malaysia.
Kali ini Yanto Basna menjadi bek berpasangan dengan Hansamu Yama. Sedangkan Manahati Lestusen didorong sebagai gelandang bertahan. Dan di lini tengah dimainkan pemain Bali United, Irfan Bachdim.
Setelah babak I berakhir 0-0, Thailand mampu tampil begitu dominan di babak II. Mereka dengan mudah bisa melepaskan serangan yang mematikan ke lini belakang lawan. Hal itu terbukti ketika tiga gol disarangkan ke gawang Andritany.
Supachok Sarachat melepaskan tendangan jarak jauh dan tak bisa dihalau kiper Andritany menjadi gol pembuka Thailand. Andritany yang dibabak I cemerlang, tampil mengecewakan di babak II. Hingga melakukan sapuan yang membuat pemain Thailand tersungkur di kotak penalti. Theerathon Bunmathan yang menjadi algojo sukses melepaskan bola dengan sangat keras ke sudut kanan. Dan Thailand kembali dengan mudah menjebol gawang Andritany lewat sepakan Supachok Sarachat pada menit ke-72. Timnas Indonesia pun makin sulit menyamakan kedudukan. *mao
Dua kekalahan dalam lima hari ini membuat Indonesia terpuruk di posisi terbawah klasemen Grup G Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Dua laga berikutnya juga terbilang tak mudah, karena harus melakukan away ke
Kandang Uni Emirat Arab (10 Oktober) dan Vietnam (15 Oktober).
Penonton yang jumlahnya hanya belasan ribu orang, pun menunjukkan ketidakpuasan dengan menyoraki pemain Timnas dan menggemakan agar pelatih Simon McMenemy out. Terdengar juga teriakan yang meminta PSSI mendatangkan kembali pelatih Luis Milla yang dianggap sukses memberi warna bagi Timnas di Asian Games lalu.
Menghadapi dua kekalahan, McMenemy menegaskan bahwa dirinya tak menyerah. "Ya, tentu saja (masih layak melatih Indonesia). Suporter selalu memiliki opini mereka sendiri, tapi tidak mewakili 250 juta masyarakat yang ada. Ini sepakbola, memang seperti ini, dan tidak mengejutkan," kata pelatih asal Skotlandia ini.
Eks pelatih Timnas Filipina ini mengingatkan bahwa Thailand memang memiliki kualitas yang baik, di atas Indonesia. Bahkan, mereka memiliki beberapa pemain yang merumput di Liga Jepang. "Saya paham ini kandang, tapi kami menghadapi tim dengan salah satu gelandang terbaik yang bermain di Liga Jepang. Saya khawatir dengan reputasi, dan ekspektasi di luar sana, ketika suporter menyoraki pemain sendiri sementara mereka tengah berjuang."
"Jangan lupa bahwa mereka menghadapi salah satu pemain terbaik di Liga Jepang. Saya kaget dengan cemoohan suporter, kadang ekspektasi memang tidak realisitis. Kalau ingin realistis, kenapa kita tidak menjuarai Piala Dunia? Mungkin memang kita tidak berada di pesawat yang sama," ujar pelatih yang membawa Bhayangkara FC juara Liga 1 2018 ini.
Thailand kini meminpin Grup G dengan 4 poin, setelah di laga pembuka ditahan Vietnam 0-0. Sedangkan Malaysia yang juga memainkan laga keduanya, Slasa (10/9) malam, harus dipermalukan tamunya UEA 1-2.
Pada laga kedua, pelatih Simon McMenemy sebenarnya sudah melakukan beberapa perubahan pemain yang tampil tidak oke saat dibekuk Malaysia.
Kali ini Yanto Basna menjadi bek berpasangan dengan Hansamu Yama. Sedangkan Manahati Lestusen didorong sebagai gelandang bertahan. Dan di lini tengah dimainkan pemain Bali United, Irfan Bachdim.
Setelah babak I berakhir 0-0, Thailand mampu tampil begitu dominan di babak II. Mereka dengan mudah bisa melepaskan serangan yang mematikan ke lini belakang lawan. Hal itu terbukti ketika tiga gol disarangkan ke gawang Andritany.
Supachok Sarachat melepaskan tendangan jarak jauh dan tak bisa dihalau kiper Andritany menjadi gol pembuka Thailand. Andritany yang dibabak I cemerlang, tampil mengecewakan di babak II. Hingga melakukan sapuan yang membuat pemain Thailand tersungkur di kotak penalti. Theerathon Bunmathan yang menjadi algojo sukses melepaskan bola dengan sangat keras ke sudut kanan. Dan Thailand kembali dengan mudah menjebol gawang Andritany lewat sepakan Supachok Sarachat pada menit ke-72. Timnas Indonesia pun makin sulit menyamakan kedudukan. *mao
Komentar