Kapolres Jamin Keamanan Warga Papua di Gianyar
Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, menjamin keamanan, kenyamanan dan toleransi warga maupun pelajar Papua yang tinggal di wilayah hukum Kabupaten Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Hal tersebut diungkapkan menyikapi isu-isu yang berkembang terkait kerusuhan di Papua. Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, saat didampingi Kasubbag Humas Polres Gianyar Iptu I Ketut Suarnatha meminta kepada warga Papua yang tinggal di wilayah Gianyar tidak perlu khawatir menyangkut keamanan.
"Kami jamin keamanan mereka (warga Papua, red) yang tinggal di sini. Baik itu pelajar maupun pekerja. Karena toleransi antar warga di Kabupaten Gianyar selama ini sangat bagus, tidak pernah terjadi konfrontasi SARA antar warga,” ungkap AKBP Priyanto.
Lebih lanjut dijelaskannya, untuk memastikan keamanan warga Papua yang ada di wilayah Gianyar, pihaknya sudah sering turun ke komunitas warga Papua maupun ke sekolah-sekolah untuk memantau dan meyakinkan keamanan warga Papua. “Bhabinkamtibmas dikerahkan untuk menjalin komunikasi dengan warga Papua yang ada di masing-masing desa tempatnya bertugas,” jelasnya.
Disebutkan ada beberapa sekolah yang menerima dan mendidik puluhan pelajar asal Papua seperti SMKN 1 Gianyar, SMKN 2 Sukawati dan SMAN 1 Sukawati. Menurut Kepala SMA N 1 Sukawati, Drs I Gusti Made Puja Armaya, saat ini di SMA N 1 Sukawati berjalan program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). Bahkan program ini telah berjalan sejak tahun 2012 lalu.
"Ini merupakan program pemerintah pusat, jadi setiap tahun ada 500 pelajar Papua yang diberikan pendidikan di enam provinsi. Nah untuk di Bali khusunya Kabupaten Gianyar dipilihlah SMA N 1 Sukawati," katanya.
Ditambahkannya, setiap tahun ada 3 hingga 4 pelajar asal Papua dan Papua Barat, yang menempuh pendidikan di sekolah yang berjuluk Suksma itu. Selama tujuh tahun menjalankan program ini, pihaknya sudah mendidik 21 pelajar asal Papua dan Papua Barat.
“Kalau tahun ini ada 7 pelajar asal Papua yang masih belajar di Suksma, terdiri dari kelas X sebanyak 3 orang, kelas XI sebanyak 3 orang dan Kelas XII hanya da 1 orang pelajar asal Papua dan Papua Barat,” tambahnya. *nvi
"Kami jamin keamanan mereka (warga Papua, red) yang tinggal di sini. Baik itu pelajar maupun pekerja. Karena toleransi antar warga di Kabupaten Gianyar selama ini sangat bagus, tidak pernah terjadi konfrontasi SARA antar warga,” ungkap AKBP Priyanto.
Lebih lanjut dijelaskannya, untuk memastikan keamanan warga Papua yang ada di wilayah Gianyar, pihaknya sudah sering turun ke komunitas warga Papua maupun ke sekolah-sekolah untuk memantau dan meyakinkan keamanan warga Papua. “Bhabinkamtibmas dikerahkan untuk menjalin komunikasi dengan warga Papua yang ada di masing-masing desa tempatnya bertugas,” jelasnya.
Disebutkan ada beberapa sekolah yang menerima dan mendidik puluhan pelajar asal Papua seperti SMKN 1 Gianyar, SMKN 2 Sukawati dan SMAN 1 Sukawati. Menurut Kepala SMA N 1 Sukawati, Drs I Gusti Made Puja Armaya, saat ini di SMA N 1 Sukawati berjalan program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). Bahkan program ini telah berjalan sejak tahun 2012 lalu.
"Ini merupakan program pemerintah pusat, jadi setiap tahun ada 500 pelajar Papua yang diberikan pendidikan di enam provinsi. Nah untuk di Bali khusunya Kabupaten Gianyar dipilihlah SMA N 1 Sukawati," katanya.
Ditambahkannya, setiap tahun ada 3 hingga 4 pelajar asal Papua dan Papua Barat, yang menempuh pendidikan di sekolah yang berjuluk Suksma itu. Selama tujuh tahun menjalankan program ini, pihaknya sudah mendidik 21 pelajar asal Papua dan Papua Barat.
“Kalau tahun ini ada 7 pelajar asal Papua yang masih belajar di Suksma, terdiri dari kelas X sebanyak 3 orang, kelas XI sebanyak 3 orang dan Kelas XII hanya da 1 orang pelajar asal Papua dan Papua Barat,” tambahnya. *nvi
Komentar