Rendah Minat Warga Berangkat Transmigrasi
Minat warga Karangasem berangkat transmigrasi rendah. Dari jatah 5 kepala keluarga (KK), yang mendaftar hanya 2 KK, yang siap berangkat hanya 1 KK.
AMLAPURA, NusaBali
Satu KK yang siap berangkat yakni I Nyoman Pasek dari Banjar Luah, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen. Sebelumnya pada tahun 2018 sebanyak 33 KK batal transmigrasi dengan alasan Gunung Agung erupsi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, I Nyoman Suradnya, mengatakan rencananya I Nyoman Pasek dan keluarga transmigrasi ke UPT Kotakawaw SP5, Kawasan Melolo, Desa Yubowai, Kecamatan Kahaungu Etti, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Hanya saja belum ada agenda pemberangkatannya. Keberangkatan bergabung dengan peserta transmigran lainnya se-Bali. Jatah untuk Bali tahun 2019 hanya 10 KK. “Memang rendah minat warga Karangasem bertransmigrasi, buktinya dapat jatah 5 KK, peminatnya hanya 1 KK,” katanya, Selasa (10/9).
Dijelaskan, ada enam manfaat penting bertransmigrasi yakni mengurangi kemiskinan, menciptakan tradisi wirausaha, merangsang pertumbuhan dan pembangunan daerah, menekan angka pengangguran, menaikkan pemerataan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat persatuan melalui pembaruan. Berbeda di zaman pemerintahan Presiden Soeharto, warga ramai-ramai transmigrasi. Tercatat tahun 2018, dari 33 KK yang mendaftar transmigrasi, masing-masing 8 KK dari Banjar/Desa Sebudi, 21 KK dari Banjar Sogra (Desa Sebudi), 3 KK dari Banjar/Desa Sangkan Gunung, dan 1 KK dari Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin. Jelang keberangkatan banyak yang mundur bahkan tidak ada yang berangkat sama sekali. *k16
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, I Nyoman Suradnya, mengatakan rencananya I Nyoman Pasek dan keluarga transmigrasi ke UPT Kotakawaw SP5, Kawasan Melolo, Desa Yubowai, Kecamatan Kahaungu Etti, Kabupaten Sumba Timur, NTT. Hanya saja belum ada agenda pemberangkatannya. Keberangkatan bergabung dengan peserta transmigran lainnya se-Bali. Jatah untuk Bali tahun 2019 hanya 10 KK. “Memang rendah minat warga Karangasem bertransmigrasi, buktinya dapat jatah 5 KK, peminatnya hanya 1 KK,” katanya, Selasa (10/9).
Dijelaskan, ada enam manfaat penting bertransmigrasi yakni mengurangi kemiskinan, menciptakan tradisi wirausaha, merangsang pertumbuhan dan pembangunan daerah, menekan angka pengangguran, menaikkan pemerataan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat persatuan melalui pembaruan. Berbeda di zaman pemerintahan Presiden Soeharto, warga ramai-ramai transmigrasi. Tercatat tahun 2018, dari 33 KK yang mendaftar transmigrasi, masing-masing 8 KK dari Banjar/Desa Sebudi, 21 KK dari Banjar Sogra (Desa Sebudi), 3 KK dari Banjar/Desa Sangkan Gunung, dan 1 KK dari Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin. Jelang keberangkatan banyak yang mundur bahkan tidak ada yang berangkat sama sekali. *k16
1
Komentar