Wisatawan Nikmati Ayunan Berlatar Belakang Sawah
Atraksi wisata rekreasi yang dilengkapi dengan aktivitas swing (ayunan) semakin diminati wisatawan asing maupun domestik yang berkunjung di kawasan Desa/Kecvamata Tegallalang, Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Aktivitas swing ini diminati lantaran dapat memacu adrenalin. Wisatawan pun akan dapat pengalaman tak terlupakan setelah diayunkan. Selain itu, wisatawan juga menyukai aktivitas swing dengan latar belakang hijaunya sawah yang masih asri.
Hal ini diungkapkan seorang pengelola usaha wisata di Desa Tegallalang, I Made Ardana,36, Jumat (13/9) kemarin. Dikatakan, dari tujuh ayunan besar yang disediakan, wisatawan rela antri demi merasakan sensasi seolah dilempar ke langit. Dari tujuh ayunan, tiga di antaranya khusus untuk wisatawan yang datang melalui agen. Sedangkan empat ayunan disewakan untuk wisatawan lainnya. "Ada dua ayunan kategori biasa, antriannya bisa sampai 258 per hari. Ada juga ayunan couple (berpasangan). Ayunan ekstrem juga cukup diminati, kira-kira 115 orang per hari. Sementara tiga ayunan khusus agen," ungkapnya.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini Ardana berencana menambah tiga ayunan besar lagi. "Bulan depan rencananya bisa punya 10 swing," terangnya. Terkait keamanan, pihaknya memastikan sudah menggunakan standar internasional dilengkapi asuransi. "Setiap pagi, kami rutin breifing semua staf yang menghandle aktivitas swing maupun sky bike (sepeda di langit) agar bekerja sesuai SOP (standar operasi prosedur)," tegas pengusaha asal Banjar Bresela, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan ini.
Dikatakan pula, setiap ayunan dipandu oleh tiga staf. Setiap wisatawan yang akan naik ayunan, diberikan arahan sebelum diayunkan. Biasanya, wisatawan diayunkan sebanyak 3 - 4 kali. Aktivbitas itu pun langsung diabadikan oleh bidikan kamera fotografer. "Peminat swing ini memang paling tinggi. Di samping wisatawan juga suka spot-spot selfie," jelasnya. Untuk diketahui, spot selfie di objek wisata ini tergolong unik. Mulai dari areal depan terdapat patung luwak raksasa berukuran tinggi tujuh meter, lebar 3,5 meter dengan panjang 15 meter. Selain itu, wisatawan juga tertarik mengabadikan foto di bawah mulut patung Kingkong dan patung Pan Brayut. "Wisatawan juga suka foto-foto di spot selfie sarang burung," ungkapnya. Kedepan pihaknya juga berencana menambah objek wisata ini restoran full bar day club dengan kolam renang tiga level. "Kami selalu ingin buat sesuatu yang beda. Setiap tahun wajib ada perubahan. Dua bulan lagi rencana soft opening," ujarnya yang sudah mengelola usaha sejak lima tahun terakhir ini. *nvi
Hal ini diungkapkan seorang pengelola usaha wisata di Desa Tegallalang, I Made Ardana,36, Jumat (13/9) kemarin. Dikatakan, dari tujuh ayunan besar yang disediakan, wisatawan rela antri demi merasakan sensasi seolah dilempar ke langit. Dari tujuh ayunan, tiga di antaranya khusus untuk wisatawan yang datang melalui agen. Sedangkan empat ayunan disewakan untuk wisatawan lainnya. "Ada dua ayunan kategori biasa, antriannya bisa sampai 258 per hari. Ada juga ayunan couple (berpasangan). Ayunan ekstrem juga cukup diminati, kira-kira 115 orang per hari. Sementara tiga ayunan khusus agen," ungkapnya.
Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini Ardana berencana menambah tiga ayunan besar lagi. "Bulan depan rencananya bisa punya 10 swing," terangnya. Terkait keamanan, pihaknya memastikan sudah menggunakan standar internasional dilengkapi asuransi. "Setiap pagi, kami rutin breifing semua staf yang menghandle aktivitas swing maupun sky bike (sepeda di langit) agar bekerja sesuai SOP (standar operasi prosedur)," tegas pengusaha asal Banjar Bresela, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan ini.
Dikatakan pula, setiap ayunan dipandu oleh tiga staf. Setiap wisatawan yang akan naik ayunan, diberikan arahan sebelum diayunkan. Biasanya, wisatawan diayunkan sebanyak 3 - 4 kali. Aktivbitas itu pun langsung diabadikan oleh bidikan kamera fotografer. "Peminat swing ini memang paling tinggi. Di samping wisatawan juga suka spot-spot selfie," jelasnya. Untuk diketahui, spot selfie di objek wisata ini tergolong unik. Mulai dari areal depan terdapat patung luwak raksasa berukuran tinggi tujuh meter, lebar 3,5 meter dengan panjang 15 meter. Selain itu, wisatawan juga tertarik mengabadikan foto di bawah mulut patung Kingkong dan patung Pan Brayut. "Wisatawan juga suka foto-foto di spot selfie sarang burung," ungkapnya. Kedepan pihaknya juga berencana menambah objek wisata ini restoran full bar day club dengan kolam renang tiga level. "Kami selalu ingin buat sesuatu yang beda. Setiap tahun wajib ada perubahan. Dua bulan lagi rencana soft opening," ujarnya yang sudah mengelola usaha sejak lima tahun terakhir ini. *nvi
Komentar