Pohon Tumbang Timpa Panyengker dan Palinggih
Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi Jumat (12/9) pagi menyebabkan pohon bertumbangan di wilayah Badung.
MANGUPURA, NusaBali
Beruntung pohon tumbang tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan berarti. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) harus bekerja ekstra keras memangkas pohon-pohon yang tumbang.
Dari data BPBD Badung, setidaknya pohon tumbang terjadi di dua lokasi. Lokasi pertama, terjadi di Banjar Pemijian, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, sekitar pukul 02.35 Wita. Di kawasan tersebut pohon tumbang juga menimpa bangunan tembok panyengker Pura Dalem Lingsir.
Selain menimpa tembok panyengker, pohon jenis Kroyo dengan panjang 15 meter dan diameter 3 meter juga sempat menutup badan jalan. Syukurlah setelah mendapatkan penanganan kurang lebih dua jam, pohon sudah berhasil dibersihkan dan akses jalan kembali normal. Pohon tumbang menyebabkan kerugian sekitar Rp 10 juta.
Lokasi pohon tumbang berikutnya adalah di Banjar Kembang Sari, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal. Untuk di Banjar Kembang Sari, pohon jenis Beringin dengan panjang 7 meter dan diameter 1 meter tumbang sekitar pukul 04.00 Wita dan menimpa sebuah pelinggih di Pura Dalem Swargan. Kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp 25 juta.
Kejadian pohon tumbang di dua lokasi berbeda tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa. “Iya, untuk korban nihil, hanya kerusakan bangunan saja. Untuk pohon yang tumbang sudah ditangani oleh tim di lapangan,” kata Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari.
Menurutnya, pohon bertumbangan di Badung disebabkan cuaca ektrem. Hujan disertai angin kencang mengguyur wilayah Badung dengan durasi yang cukup lama. “Hasil assessment di lapangan kerugian mencapai puluhan juta rupiah,” ungkapnya.
Ermy Setiary kembali mengingatkan supaya masyarakat lebih waspada. Bila terdapat pohon di areal lingkungan sekitar rumah yang rawan tumbang segera laporkan, supaya bisa diambil tindakan pemangkasan. “Bisa juga melapor ke petugas supaya bisa dipangkas, sebelum tumbang dan menyebabkan hal tidak diinginkan,” tandasnya. *asa
Dari data BPBD Badung, setidaknya pohon tumbang terjadi di dua lokasi. Lokasi pertama, terjadi di Banjar Pemijian, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, sekitar pukul 02.35 Wita. Di kawasan tersebut pohon tumbang juga menimpa bangunan tembok panyengker Pura Dalem Lingsir.
Selain menimpa tembok panyengker, pohon jenis Kroyo dengan panjang 15 meter dan diameter 3 meter juga sempat menutup badan jalan. Syukurlah setelah mendapatkan penanganan kurang lebih dua jam, pohon sudah berhasil dibersihkan dan akses jalan kembali normal. Pohon tumbang menyebabkan kerugian sekitar Rp 10 juta.
Lokasi pohon tumbang berikutnya adalah di Banjar Kembang Sari, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal. Untuk di Banjar Kembang Sari, pohon jenis Beringin dengan panjang 7 meter dan diameter 1 meter tumbang sekitar pukul 04.00 Wita dan menimpa sebuah pelinggih di Pura Dalem Swargan. Kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp 25 juta.
Kejadian pohon tumbang di dua lokasi berbeda tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa. “Iya, untuk korban nihil, hanya kerusakan bangunan saja. Untuk pohon yang tumbang sudah ditangani oleh tim di lapangan,” kata Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari.
Menurutnya, pohon bertumbangan di Badung disebabkan cuaca ektrem. Hujan disertai angin kencang mengguyur wilayah Badung dengan durasi yang cukup lama. “Hasil assessment di lapangan kerugian mencapai puluhan juta rupiah,” ungkapnya.
Ermy Setiary kembali mengingatkan supaya masyarakat lebih waspada. Bila terdapat pohon di areal lingkungan sekitar rumah yang rawan tumbang segera laporkan, supaya bisa diambil tindakan pemangkasan. “Bisa juga melapor ke petugas supaya bisa dipangkas, sebelum tumbang dan menyebabkan hal tidak diinginkan,” tandasnya. *asa
Komentar