STAHN Mpu Kuturan Upanayana Ratusan Mahasiswa
Sebanyak 350 orang mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan Singaraja menjalani upacara Upanayana, Saniscara Paing Merakih, Sabtu (14/9), yang juga bertepatan dengan Purnama Ketiga.
SINGARAJA, NusaBali
Upanayana yang merupakan upacara wajib bagi seluruh mahasiswa, merupakan titik awal mempersiapkan diri secara rohani sebelum menjalani perkuliahan. Ketua Panitia Pelaksana Nyoman Sulastra mengatakan, dari ratusan mahasiswa baru, 312 orang di antaranya merupakan mahasiswa program S1 dari 10 Program Studi (Prodi) yang dibuka, dan 38 orang sisanya dari proram S2 Prodi Pendidikan Agama Hindu. Seluruh rangkaian upacara dipuput oleh Ida Pandita Mpu Nabe Dwija Witaraga Sanyasa, dari Griya Kekeran, Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu. Pelaksanaan upacara Upanayana itu dimaksudkan dapat mempolakan kesucian untuk mewujudkan pendidikan satwika sesuai dengan tema yang diusung.
“Upayana ini merupakan tradisi ritual yang wajib diikuti sebelum memulai pembelajaran secara formal. Upacara ini juga merupaka momentum untuk meningkatkan kemampuan secara rohani, sehingga seluruh peserta memiliki taksu dalam menyukseskan setiap program yang telah dirancang lembaga,” jelas dia.
Sementara itu Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Prof Dr I Made Suweta, dalam sambutanya menegaskan pentingnya Upanayana dalam meningkatkan kemampuan secara lahiriah dan batiniah. Terlebih, di tengah perkembangan teknologi yang sangat ketat dan pesat. Dirinya pun memaparkan bahwa pelaksanaan Upanayana bukan sekadar simbolik, melainkan ajang untuk mengupdate kemampuan.
“Layaknya aplikasi dalam perangkat elektronik yang dapat usang tergerus waktu, tubuh manusia juga mengalami proses yang sama. Dengan melakukan Pawintenan Saraswati kemapuan kita secara rohani dapat diperkuat. selanjutnya dengan berbagai kegiatan yang diprogramkan lembaga dapat meningkatkan kemampuan jasmani,” ucap Suweta.
Bahkan, dalam Upanayana kali ini juga diikuti oleh seluruh dosen dan pegawai di lingkup STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Dengan update kemampuan dan wawasan diharapkan dosen mampu mencetak lulusan yang berkualitas dan berdaya saing. “Dengan kemampuan yang bertambah semakin memantapkan pelayanan kepada masyarakat. Niscaya masyarakat tak akan ragu menitipkan putra dan putrinya pada lembaga ini,” tegas dia.*k23
“Upayana ini merupakan tradisi ritual yang wajib diikuti sebelum memulai pembelajaran secara formal. Upacara ini juga merupaka momentum untuk meningkatkan kemampuan secara rohani, sehingga seluruh peserta memiliki taksu dalam menyukseskan setiap program yang telah dirancang lembaga,” jelas dia.
Sementara itu Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Prof Dr I Made Suweta, dalam sambutanya menegaskan pentingnya Upanayana dalam meningkatkan kemampuan secara lahiriah dan batiniah. Terlebih, di tengah perkembangan teknologi yang sangat ketat dan pesat. Dirinya pun memaparkan bahwa pelaksanaan Upanayana bukan sekadar simbolik, melainkan ajang untuk mengupdate kemampuan.
“Layaknya aplikasi dalam perangkat elektronik yang dapat usang tergerus waktu, tubuh manusia juga mengalami proses yang sama. Dengan melakukan Pawintenan Saraswati kemapuan kita secara rohani dapat diperkuat. selanjutnya dengan berbagai kegiatan yang diprogramkan lembaga dapat meningkatkan kemampuan jasmani,” ucap Suweta.
Bahkan, dalam Upanayana kali ini juga diikuti oleh seluruh dosen dan pegawai di lingkup STAHN Mpu Kuturan Singaraja. Dengan update kemampuan dan wawasan diharapkan dosen mampu mencetak lulusan yang berkualitas dan berdaya saing. “Dengan kemampuan yang bertambah semakin memantapkan pelayanan kepada masyarakat. Niscaya masyarakat tak akan ragu menitipkan putra dan putrinya pada lembaga ini,” tegas dia.*k23
1
Komentar