Video Klip Avara Hanya Bermodal HP
Rilis 'Kewatesin Kasta'
Ada anggapan mengatakan, seberapapun canggihnya alat yang dimiliki, yang mahal tetaplah ide atau gagasan.
DENPASAR, NusaBali
Maka, kreatif adalah kuncinya. Inilah yang dicoba oleh Avara Band bekerjasama dengan rumah produksi Jibolba Baker dan DNJ Production yang merilis music video dari single terbarunya ‘Kewatesin Kasta’. Pengambilan gambarnya hanya bermodalkan handphone (HP).
Audio recording (perekaman audio) dikerjakan di studio Post Record Bali milik Indrawira, sang vokalis Avara Band. Single ‘Kewatesin Kasta’ menceritakan sepasang kekasih yang pisah hubungan karena perbedaan kasta. Adapun konsep video yang dibuat adalah sepasang kekasih tersebut mengingat kembali kisah cinta mereka (flashback) yang pupus dikarenakan perbedaan kasta. Sedangkan artis dalam video ini adalah Yudi Darmawan (personil band Leeyonk Sinatra) dan Tri Paramitha, mahasiswi ISI Denpasar. Sementara syuting video klip mengambil tempat di Denpasar dan Danau Tamblingan, Bedugul. Pengambilan gambar hanya menggunakan kamera dari HP Apple iphone 7+.
“Ini merupakan pengalaman pertama saya. Memang ada perbedaan. Dari segi di lapangan, dengan menggunakan HP sebenarnya lebih gampang. Kalau menggunakan kamera, kita kan harus menyetting dan segala macam, tapi di HP sebenarnya lebih simple. Kita mau merekam, langsung saja. Tinggal kita mengatur beberapa saja,” ujar salah satu Director Music Video ‘Kewatesin Kasta’, Bagus Windhi, saat jumpa pers di Warung Tresni, Jalan Drupadi, Denpasar, Sabtu (14/9).
Hanya saja, dia mengakui kekurangan memakai HP yakni saat pengambilan gambar malam hari. Karena itu, konsepnya tidak ada yang mengambil gambar malam. Selain itu, kadangkala panggilan masuk di HP membuat proses pengambilan gambar sempat terganggu. Saat editing pun, Bagus mengaku tidak banyak menggunakan effect. Meski hanya bermodalkan HP, Bagus mengaku tetap mengutamakan kualitas dan ide, sehingga tidak ada anggapan banting harga hanya karena bermodal alat seadanya. “Arahnya bukan ke sana (banting harga, red), tapi lebih ke penggunaan teknologi. Bagaimana dengan modal segitu bisa menghasilkan karya yang bagus. Yang mahal itu idenya,” imbuhnya.
Sedangkan bagi Avara, pengambilan video klip ‘Kewatesin Kasta’ bermodalkan HP ini juga merupakan kali pertama. Alih-alih meragukan kualitas video klip bermodal HP, Avara justru merasa penasaran dengan hasil 'eksperimen' yang akan didapatkan. Ternyata hasilnya juga tidak mengecewakan. “Justru kami penasaran, nanti jadinya kayak gimana. Sewaktu saya lihat pengambilan gambarnya, menurut saya tidak jauh berbeda dengan yang mengambil kamera professional,” ujar Indrawira, sang vokalis band Avara.
Indrawira melanjutkan, mengusung genre modern rock, Avara Band yang digawangi oleh Indrawira (vocal, guitar), Gery (guitar), Made Sugiantara (bass), dan Gusde (drum) saat ini fokus untuk memperbanyak materi lagu dan juga jam manggung di ranah musik Bali. Band yang terbentuk tahun 2018 ini total sudah merilis sebanyak 4 lagu, yang mana semua lagu sudah dibarengi dengan video klip yang bisa ditemukan di platform digital youtube.
Avara sendiri awalnya telah direncanakan dibentuk dari tahun 2013 oleh Indrawira dan Gery sebagai inisiator. Historinya, Indrawira yang juga tergabung dalam band Symphony Of Silence (SOS), Gery dengan Hanamura berinisiatif untuk mengembangkan potensi musik mereka dari lokal indie ke ranah musik Bali. Namun sayangnya ide tersebut masih harus tertunda lantaran belum menemukan personil yang tepat pada posisi bass dan drum.
Seiring berjalannya waktu, pada awal 2018 rencana ini berhasil diwujudkan dengan bergabungnya Made dan Gusde. Made (bass) sebenarnya merupakan guitar player yang sering mengisi event reguleran, namun dia siap berkomitmen untuk bermain bass. Sedangkan Gusde merupakan drummer yang juga berkecimpung di musik indie lokal dan sebelumnya dengan band Instant Karma, ex player Good Morning Sunrise dan sebagai additional player Ice Cream Attack. *ind
Audio recording (perekaman audio) dikerjakan di studio Post Record Bali milik Indrawira, sang vokalis Avara Band. Single ‘Kewatesin Kasta’ menceritakan sepasang kekasih yang pisah hubungan karena perbedaan kasta. Adapun konsep video yang dibuat adalah sepasang kekasih tersebut mengingat kembali kisah cinta mereka (flashback) yang pupus dikarenakan perbedaan kasta. Sedangkan artis dalam video ini adalah Yudi Darmawan (personil band Leeyonk Sinatra) dan Tri Paramitha, mahasiswi ISI Denpasar. Sementara syuting video klip mengambil tempat di Denpasar dan Danau Tamblingan, Bedugul. Pengambilan gambar hanya menggunakan kamera dari HP Apple iphone 7+.
“Ini merupakan pengalaman pertama saya. Memang ada perbedaan. Dari segi di lapangan, dengan menggunakan HP sebenarnya lebih gampang. Kalau menggunakan kamera, kita kan harus menyetting dan segala macam, tapi di HP sebenarnya lebih simple. Kita mau merekam, langsung saja. Tinggal kita mengatur beberapa saja,” ujar salah satu Director Music Video ‘Kewatesin Kasta’, Bagus Windhi, saat jumpa pers di Warung Tresni, Jalan Drupadi, Denpasar, Sabtu (14/9).
Hanya saja, dia mengakui kekurangan memakai HP yakni saat pengambilan gambar malam hari. Karena itu, konsepnya tidak ada yang mengambil gambar malam. Selain itu, kadangkala panggilan masuk di HP membuat proses pengambilan gambar sempat terganggu. Saat editing pun, Bagus mengaku tidak banyak menggunakan effect. Meski hanya bermodalkan HP, Bagus mengaku tetap mengutamakan kualitas dan ide, sehingga tidak ada anggapan banting harga hanya karena bermodal alat seadanya. “Arahnya bukan ke sana (banting harga, red), tapi lebih ke penggunaan teknologi. Bagaimana dengan modal segitu bisa menghasilkan karya yang bagus. Yang mahal itu idenya,” imbuhnya.
Sedangkan bagi Avara, pengambilan video klip ‘Kewatesin Kasta’ bermodalkan HP ini juga merupakan kali pertama. Alih-alih meragukan kualitas video klip bermodal HP, Avara justru merasa penasaran dengan hasil 'eksperimen' yang akan didapatkan. Ternyata hasilnya juga tidak mengecewakan. “Justru kami penasaran, nanti jadinya kayak gimana. Sewaktu saya lihat pengambilan gambarnya, menurut saya tidak jauh berbeda dengan yang mengambil kamera professional,” ujar Indrawira, sang vokalis band Avara.
Indrawira melanjutkan, mengusung genre modern rock, Avara Band yang digawangi oleh Indrawira (vocal, guitar), Gery (guitar), Made Sugiantara (bass), dan Gusde (drum) saat ini fokus untuk memperbanyak materi lagu dan juga jam manggung di ranah musik Bali. Band yang terbentuk tahun 2018 ini total sudah merilis sebanyak 4 lagu, yang mana semua lagu sudah dibarengi dengan video klip yang bisa ditemukan di platform digital youtube.
Avara sendiri awalnya telah direncanakan dibentuk dari tahun 2013 oleh Indrawira dan Gery sebagai inisiator. Historinya, Indrawira yang juga tergabung dalam band Symphony Of Silence (SOS), Gery dengan Hanamura berinisiatif untuk mengembangkan potensi musik mereka dari lokal indie ke ranah musik Bali. Namun sayangnya ide tersebut masih harus tertunda lantaran belum menemukan personil yang tepat pada posisi bass dan drum.
Seiring berjalannya waktu, pada awal 2018 rencana ini berhasil diwujudkan dengan bergabungnya Made dan Gusde. Made (bass) sebenarnya merupakan guitar player yang sering mengisi event reguleran, namun dia siap berkomitmen untuk bermain bass. Sedangkan Gusde merupakan drummer yang juga berkecimpung di musik indie lokal dan sebelumnya dengan band Instant Karma, ex player Good Morning Sunrise dan sebagai additional player Ice Cream Attack. *ind
1
Komentar