Pelaku Hipnotis Babak Belur Dihajar Warga
Seorang pria yang diduga sebagai pelaku hipnotis babak belur setelah dihajar puluhan warga yang menangkapnya di Jalan Tukad Banyusari Gang I. Panjer, Denpasar Selatan pada Senin (16/9).
DENPASAR, NusaBali
Pelaku yang belum diketahui identitasnya ini langsung diserahkan ke Polsek Denpasar Selatan untuk diperiksa. Salah seorang warga bernama Nurul, 40 mengatakan penangkapan terhadap pria yang diduga ahli hipnotis itu berawal dari teriakan seorang ibu di Pasar Sanglah. Ibu yang tidak diketahui identitasnya mengaku dua bulan sebelumnya ditipu hingga mengalami kerugian Rp 100 juta oleh pria tersebut.
Saat korban yang tinggal di Jalan Pulau Aru, Kecamatan Denpasar Barat berteriak maling, pelaku langsung berlari ke arah timur menuju Gang Pelita. Pada saat pelaku berlari, sekitar 50-an orang di sekitar pasar ramai-ramai mengejarnya. Sekitar 500 meter dari Pasar Sanglah sebelah timur tepatnya di Jalan Banyusari pelaku hendak masuk ke Gang II. Namun dia dihadang warga.
Karena panik pelaku yang menggunakan baju kemeja dan sepatu kulit warna hitam tersebut berlari menju ke utara Jalan Banyusari lalu masuk ke Gang I sebelah timur. Di gang tersebut pelaku masuk ke salah satu kos. Dia meminta bantuan kepada seorang ibu bernama Dayu untuk bersembunyi di dalam kamarnya. Namun dia ditolak dan diusir pemilik kamar.
Karena ditolak, pelaku memilih kabur ke arah timur gang tersebut. Apes dialaminya, ternyata Gang I itu adalah gang buntu. Dia pun tak berkutik dan ditangkap puluhan warga yang ramai mengejarnya. Puluhan warga yang sudah terlanjur emosi menghajar pelaku hingga babak belur. Dia digelandang warga keluar dari dalam gang sambil beberapa orang memukulnya.
"Saya tidak kenal nama ibu itu. Saat pelaku tadi ditangkap ibu itu mengaku dihipnotis pelaku dua bulan lalu. Pada saat bertemu pelaku memegang tangan korban. Setelah itu pelaku meminta uang sebanyak Rp 100 juta bersama buku tabungan dan kartu ATM korban," tutur Nurul.
Diketahui saat beraksi, pelaku hipnotis ini bersama temannya berjumlah 5 orang. “Biasanya dia naik mobil. Satu sopir, dua di dalam mobil dan pelaku ini beraksi bersama seorang wanita,” tegas saksi lainnya.
Pelaku sendiri sempat diintrogasi dan mengakui perbuatannya melakukan hipnotis. Pelaku mengatakan tidak pernah memaksa dan hanya bermodalkan saling percaya.
Sementara itu Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan. Saat ditelepon Kompol Wirajaya hanya mengatakan akan diinformasikan. “Sabar ya, masih mengumpulkan data,” tutur Kompol Wirajaya saat ditelepon kemarin siang. *pol
Saat korban yang tinggal di Jalan Pulau Aru, Kecamatan Denpasar Barat berteriak maling, pelaku langsung berlari ke arah timur menuju Gang Pelita. Pada saat pelaku berlari, sekitar 50-an orang di sekitar pasar ramai-ramai mengejarnya. Sekitar 500 meter dari Pasar Sanglah sebelah timur tepatnya di Jalan Banyusari pelaku hendak masuk ke Gang II. Namun dia dihadang warga.
Karena panik pelaku yang menggunakan baju kemeja dan sepatu kulit warna hitam tersebut berlari menju ke utara Jalan Banyusari lalu masuk ke Gang I sebelah timur. Di gang tersebut pelaku masuk ke salah satu kos. Dia meminta bantuan kepada seorang ibu bernama Dayu untuk bersembunyi di dalam kamarnya. Namun dia ditolak dan diusir pemilik kamar.
Karena ditolak, pelaku memilih kabur ke arah timur gang tersebut. Apes dialaminya, ternyata Gang I itu adalah gang buntu. Dia pun tak berkutik dan ditangkap puluhan warga yang ramai mengejarnya. Puluhan warga yang sudah terlanjur emosi menghajar pelaku hingga babak belur. Dia digelandang warga keluar dari dalam gang sambil beberapa orang memukulnya.
"Saya tidak kenal nama ibu itu. Saat pelaku tadi ditangkap ibu itu mengaku dihipnotis pelaku dua bulan lalu. Pada saat bertemu pelaku memegang tangan korban. Setelah itu pelaku meminta uang sebanyak Rp 100 juta bersama buku tabungan dan kartu ATM korban," tutur Nurul.
Diketahui saat beraksi, pelaku hipnotis ini bersama temannya berjumlah 5 orang. “Biasanya dia naik mobil. Satu sopir, dua di dalam mobil dan pelaku ini beraksi bersama seorang wanita,” tegas saksi lainnya.
Pelaku sendiri sempat diintrogasi dan mengakui perbuatannya melakukan hipnotis. Pelaku mengatakan tidak pernah memaksa dan hanya bermodalkan saling percaya.
Sementara itu Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol I Nyoman Wirajaya saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan. Saat ditelepon Kompol Wirajaya hanya mengatakan akan diinformasikan. “Sabar ya, masih mengumpulkan data,” tutur Kompol Wirajaya saat ditelepon kemarin siang. *pol
1
Komentar