Ada Kata 'Bangsat', Gundala Kena Tegur KPI
Sutradara Joko Anwar mengungkapkan kekesalan atas tindakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang menegur 14 program siaran.
JAKARTA, NusaBali
Di antara program tersebut adalah kartun Spongebob Squarepants Movie dan promo film Gundala. Pada Senin (16/9), Joko Anwar yang baru saja tuntas menggarap Gundala sebagai awalan Jagat Sinema Bumilangit turut menyerukan tagar #BubarkanKPI. Di rangkaian cuitan di Twitter, ia sempat memberi penjelasan terkait teguran KPI itu.
Menyusul unggahan pertama itu, Joko Anwar berkata, "Promo Gundala kena sanksi KPI Pusat karena ada dialog bilang 'bangsat'. Bangsat artinya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti berbeda. Selain kutu busuk atau kepinding, bangsat juga berarti orang yang bertabiat jahat. Kata yang sama juga bisa berarti gembel atau miskin.
Sejak pagi, KPI telah ramai menjadi pembicaraan warganet. Sebelumnya KPI diketahui menegur 14 tayangan televisi dengan berbagai alasan, termasuk adanya muatan kekerasan, adegan kesurupan, adegan horor, pemanggilan arwah, konflik pribadi, ungkapan kasar, dialog dan gerakan sensual, penayangan identitas pelaku pelecehan seksual, adegan berbahaya, privasi, dan pelecehan status kelompok tertentu.
Gundala tak sendiri kena semprit KPI. Spongebob Squarepants juga punya nasib yang sama. Jika Gundala 'tersandung' pada ucapan "Bangsat", maka Spongebob Squarepants kena masalah akibat adegan melempar kue tart ke muka dan memukul menggunakan kayu.
Warganet yang sebelumnya kesal karena keinginan KPI mengawasi konten digital seperti yang disediakan oleh Netflix dan YouTube pun ramai-ramai mengkritik kebijakan ini.
Selain itu, di episode lain Spongebob Squarepants, juga disebutkan adegan seekor kelinci yang melakukan tindak kekerasan terhadap kelinci lain, yakni memukul wajah dengan papan, menjatuhkan bola bowling dari atas sehingga mengenai kepala, melayangkan palu ke wajah, dan memukulkan pot kaktus memakai raket ke arah wajah.
Joko Anwar melanjutkan menuangkan kekesalan di Twitter. Menyusul penjelasan tentang kata 'bangsat', ia mengungkapkan penilaiannya terhadap KPI selaku lembaga.
"Kalau ada lembaga yang anggap tontonan kayak SpongeBob melanggar norma kesopanan, lembaga itu nggak layak dipercaya menilai apapun di hidup ini," tulis Joko Anwar.
Senada seperti Joko, warganet juga menilai KPI lebih baik dibubarkan. Mereka pun membandingkannya dengan adegan-adegan yang ditampilkan sinetron dan menganggap teguran KPI itu salah sasaran.
Seperti diketahui, selain Gundala dan Spongebob Squarepants ada beberapa program lain yang mendapat teguran KPI yakni Ruqyah, Obsesi, Headline News, DJ Sore serta Fitri.
Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo mengatakan program-program tersebut mengandung kekerasan, adegan kesurupan, pemanggilan arwah, konflik pribadi, dialog dan gerakan sensual serta privasi.*
Menyusul unggahan pertama itu, Joko Anwar berkata, "Promo Gundala kena sanksi KPI Pusat karena ada dialog bilang 'bangsat'. Bangsat artinya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti berbeda. Selain kutu busuk atau kepinding, bangsat juga berarti orang yang bertabiat jahat. Kata yang sama juga bisa berarti gembel atau miskin.
Sejak pagi, KPI telah ramai menjadi pembicaraan warganet. Sebelumnya KPI diketahui menegur 14 tayangan televisi dengan berbagai alasan, termasuk adanya muatan kekerasan, adegan kesurupan, adegan horor, pemanggilan arwah, konflik pribadi, ungkapan kasar, dialog dan gerakan sensual, penayangan identitas pelaku pelecehan seksual, adegan berbahaya, privasi, dan pelecehan status kelompok tertentu.
Gundala tak sendiri kena semprit KPI. Spongebob Squarepants juga punya nasib yang sama. Jika Gundala 'tersandung' pada ucapan "Bangsat", maka Spongebob Squarepants kena masalah akibat adegan melempar kue tart ke muka dan memukul menggunakan kayu.
Warganet yang sebelumnya kesal karena keinginan KPI mengawasi konten digital seperti yang disediakan oleh Netflix dan YouTube pun ramai-ramai mengkritik kebijakan ini.
Selain itu, di episode lain Spongebob Squarepants, juga disebutkan adegan seekor kelinci yang melakukan tindak kekerasan terhadap kelinci lain, yakni memukul wajah dengan papan, menjatuhkan bola bowling dari atas sehingga mengenai kepala, melayangkan palu ke wajah, dan memukulkan pot kaktus memakai raket ke arah wajah.
Joko Anwar melanjutkan menuangkan kekesalan di Twitter. Menyusul penjelasan tentang kata 'bangsat', ia mengungkapkan penilaiannya terhadap KPI selaku lembaga.
"Kalau ada lembaga yang anggap tontonan kayak SpongeBob melanggar norma kesopanan, lembaga itu nggak layak dipercaya menilai apapun di hidup ini," tulis Joko Anwar.
Senada seperti Joko, warganet juga menilai KPI lebih baik dibubarkan. Mereka pun membandingkannya dengan adegan-adegan yang ditampilkan sinetron dan menganggap teguran KPI itu salah sasaran.
Seperti diketahui, selain Gundala dan Spongebob Squarepants ada beberapa program lain yang mendapat teguran KPI yakni Ruqyah, Obsesi, Headline News, DJ Sore serta Fitri.
Wakil Ketua KPI Pusat Mulyo Hadi Purnomo mengatakan program-program tersebut mengandung kekerasan, adegan kesurupan, pemanggilan arwah, konflik pribadi, dialog dan gerakan sensual serta privasi.*
1
Komentar