JoMan Laporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers
Pasang Cover Siluet 'Jokowi Pinokio'
Jokowi Mania (JoMan) melaporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers.
JAKARTA, NusaBali
Alasannya, cover Majalah Tempo dinilai menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena menggambarkan Jokowi seperti tokoh fiksi 'Pinokio'.
"Kami ingin jelaskan perihal kedatangan kami adalah salah satunya ingin melaporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers, kenapa kami laporkan ke Dewan Pers? Karena kami memahami persoalan-persoalan jurnalistik harus diatasi oleh Dewan Pers," kata Ketua Umum JoMan, Immanuel Ebenezer, di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (16/9).
Eben menganggap Majalah Tempo membuat narasi yang menggambarkan Jokowi seolah tidak pro-pemberantasan korupsi. Cover Majalah Tempo memuat gambar foto Jokowi dengan bayangan sosok seseorang berhidung panjang bak Pinokio. "Gambar Pinokio itu penghinaan terhadap simbol negara," ujar Eben dilansir detik.
Eben mengatakan pihaknya memiliki tiga tuntutan yang akan disampaikan ke Dewan Pers. Salah satunya meminta Tempo meminta maaf dan menarik Majalah Tempo yang diterbitkan kemarin.
"Tuntutan kami, kami cuma minta Tempo untuk menarik edisi majalah ini. Kedua, kita minta klarifikasi Tempo itu sendiri. Dan ketiga, kebebasan pers tetap kuat, jangan tidak, kami tidak mau kekuasaan itu dibiarkan tanpa kritik, kami tidak mau. Dan terakhir, minta maaf, itu penting," ucapnya.
Anggota Dewan Pers, Hassanein Rais, yang menerima kedatangan JoMan, mengatakan pihaknya akan menerima laporan pengaduan dan bukti yang diajukan JoMan. Hassan mengatakan, rencananya, Dewan Pers akan memanggil kedua pihak pada Senin (23/9) pekan depan.
"Jadi kami telah menerima aduan dari tim JoMan terkait cover Majalah Tempo yang background-nya siluet adalah Pinokio, nanti kami bahas internal dulu. Insyaallah minggu depan kami akan lakukan mediasi, hasil bagaimana, situasi tergantung nanti dari Tempo-nya gimana," kata Hassan.
"Bukti belum kita terima, pengaduan belum diterima, tadi baru lisan saja, yang diadukan lebih cover aja. Jadi minggu depan baru kita panggil para pihak keduanya," imbuhnya.
Sementara itu Majalah Tempo menyatakan tak pernah bermaksud menghina kepala negara terkait sampul bergambar karikatur Presiden Joko Widodo dengan bayangan pinokio dalam edisi terbaru 'Janji Tinggal Janji'. Sampul ini sebelumnya dikritik Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan sejumlah pihak karena dianggap tak etis.
Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Setri Yasra mengatakan Tempo tak berniat menggambarkan Jokowi sebagai pinokio. Sampul majalah Tempo itu merupakan metafora atas dinamika masyarakat perihal revisi UU 30/2002 tentang KPK.
"Tempo tidak pernah bermaksud menghina kepala negara sebagaimana dituduhkan berbagai pihak lewat media sosial. Tempo juga tidak berniat menggambarkan presiden sebagai pinokio, yang tergambar adalah bayangan pinokio," ujar Setri melalui pesan singkat, Senin (16/9) seperti dilansir cnnindonesia.
Setri menjelaskan bahwa gambar Jokowi dalam sampul tersebut merupakan respons atas tudingan sejumlah pegiat antikorupsi yang menilai Jokowi telah ingkar janji dalam penguatan KPK. Terlebih Tempo telah mencantumkan penjelasan Jokowi dalam majalah tersebut. "Tempo telah memuat penjelasan presiden dalam bentuk wawancara," katanya. *
"Kami ingin jelaskan perihal kedatangan kami adalah salah satunya ingin melaporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers, kenapa kami laporkan ke Dewan Pers? Karena kami memahami persoalan-persoalan jurnalistik harus diatasi oleh Dewan Pers," kata Ketua Umum JoMan, Immanuel Ebenezer, di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (16/9).
Eben menganggap Majalah Tempo membuat narasi yang menggambarkan Jokowi seolah tidak pro-pemberantasan korupsi. Cover Majalah Tempo memuat gambar foto Jokowi dengan bayangan sosok seseorang berhidung panjang bak Pinokio. "Gambar Pinokio itu penghinaan terhadap simbol negara," ujar Eben dilansir detik.
Eben mengatakan pihaknya memiliki tiga tuntutan yang akan disampaikan ke Dewan Pers. Salah satunya meminta Tempo meminta maaf dan menarik Majalah Tempo yang diterbitkan kemarin.
"Tuntutan kami, kami cuma minta Tempo untuk menarik edisi majalah ini. Kedua, kita minta klarifikasi Tempo itu sendiri. Dan ketiga, kebebasan pers tetap kuat, jangan tidak, kami tidak mau kekuasaan itu dibiarkan tanpa kritik, kami tidak mau. Dan terakhir, minta maaf, itu penting," ucapnya.
Anggota Dewan Pers, Hassanein Rais, yang menerima kedatangan JoMan, mengatakan pihaknya akan menerima laporan pengaduan dan bukti yang diajukan JoMan. Hassan mengatakan, rencananya, Dewan Pers akan memanggil kedua pihak pada Senin (23/9) pekan depan.
"Jadi kami telah menerima aduan dari tim JoMan terkait cover Majalah Tempo yang background-nya siluet adalah Pinokio, nanti kami bahas internal dulu. Insyaallah minggu depan kami akan lakukan mediasi, hasil bagaimana, situasi tergantung nanti dari Tempo-nya gimana," kata Hassan.
"Bukti belum kita terima, pengaduan belum diterima, tadi baru lisan saja, yang diadukan lebih cover aja. Jadi minggu depan baru kita panggil para pihak keduanya," imbuhnya.
Sementara itu Majalah Tempo menyatakan tak pernah bermaksud menghina kepala negara terkait sampul bergambar karikatur Presiden Joko Widodo dengan bayangan pinokio dalam edisi terbaru 'Janji Tinggal Janji'. Sampul ini sebelumnya dikritik Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan sejumlah pihak karena dianggap tak etis.
Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Setri Yasra mengatakan Tempo tak berniat menggambarkan Jokowi sebagai pinokio. Sampul majalah Tempo itu merupakan metafora atas dinamika masyarakat perihal revisi UU 30/2002 tentang KPK.
"Tempo tidak pernah bermaksud menghina kepala negara sebagaimana dituduhkan berbagai pihak lewat media sosial. Tempo juga tidak berniat menggambarkan presiden sebagai pinokio, yang tergambar adalah bayangan pinokio," ujar Setri melalui pesan singkat, Senin (16/9) seperti dilansir cnnindonesia.
Setri menjelaskan bahwa gambar Jokowi dalam sampul tersebut merupakan respons atas tudingan sejumlah pegiat antikorupsi yang menilai Jokowi telah ingkar janji dalam penguatan KPK. Terlebih Tempo telah mencantumkan penjelasan Jokowi dalam majalah tersebut. "Tempo telah memuat penjelasan presiden dalam bentuk wawancara," katanya. *
Komentar