Antara Ngayah dan Lestarikan Tradisi
Wagub Cok Ace Sempatkan Ngayah Menari
Tokoh Puri Agung Ubud, Gianyar, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace memang identik dengan pentas Calonarang. Namun tokoh puri yang juga Wakil Gubernur Bali ini kerap ngayah menari Topeng Sidakarya.
GIANYAR, NusaBali
Di sela-sela kesibukannya sebagai Wagub Bali, Cok Ace berkesempatan Ngayah Nyolahang Topeng Sidakarya saat Karya Agung Mamungkah Mupuk Pedagingan, Taur Pedanan, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa lan Ngusaba Nini Pangodalan di Pura Desa/Puseh, Desa Adat Bentuyung, Ubud, Gianyar, Buda Umanis Tambir, Rabu (18/11).
Kesenian Bali terutama tari-tarian sakral sudah menjadi bagian dari orang nomor dua di Bali ini. Selain menekuni tarian topeng wali, Cok Ace kerap ngayah tari Calonarang di beberapa pura di seluruh Bali, terutama berperan sebagai Durga.
Dalam kesempatan itu, Cok Ace sangat khusuk menjalani setiap proses tarian Topeng Sidakarya. Menurutnya ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kesenian dan warisan leluhur. “Selain sebagai bentuk upaya kita dalam melestarikannya,” imbuhnya.
Ke depan, dia mengakui akan tetap berusaha ngayah di berbagai pura di Bali. “Jika ada kesempatan tentu saja akan terus melaksanakan swadharmaning Ngayah ini. Karena sebagai bentuk bhakti terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta upaya melestarikan warisan leluhur,” tandasnya.
Tari Topeng Sidakarya merupakan salah satu Tari Bali yang ditarikan untuk pelengkap ritual keagamaan sehingga tari disebut sebagai tari wali. Tari tersebut biasanya menjadi lambang bahwa pekerjaan atau karya suatu upacara agama yang digelar sudah berjalan dengan baik.
Terkait dengan upacara di Pura Desa lan Puseh Bentuyung Sakti, Cok Ace sangat mengapresiasi semangat warga, mengingat pembangunan pura ini sudah berjalan sejak empat tahun. “Untuk itu saya sangat berharap agar masyarakat Bentuyung mendapatkan kerahayuan dan kesejahtetaan oleh Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya.
Selain itu secara sekala, Cok Ace berharap melalui upacara ini terjadi interaksi yang lebih erat antar warga beserta prajuru sehingga terjalin persatuan yang lebih erat lagi di masyarakat. “Selain itu, konsep Tri Hita Karana juga kita tekankan di masyarakat, selain menjaga hubungqn dengan Tuhan dan manusia bagaimana konsep kita menjaga alam sehingga lestari,” tandasnya.7lsa
1
Komentar