Loloskan 9 Tim Peneliti ke Final OPSI-FIKSI 2019
SMAN Bali Mandara Kembali Buka Jalan Menuju Prestasi Nasional
Dalam ajang OPSI Tahun 2018, SMAN Bali Mandara loloskan 10 tim peneliti ke babak final. Mereka berhasil pulang dengan membawa 2 medali perak, 2 perunggu, dan satu special medal
SINGARAJA, NusaBali
SMAN Bali Mandara, Buleleng kembali menunjukkan taring prestasi melalui hasil penelitian siswanya. Ada 9 tim peneliti SMAN Bali Mandara yang membuka pintu prestasi tingkat nasional, setelah lolos ke babak final Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dan Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Tahun 2019. Mereka sudah siap berburu medali.
Tim peneliti SMAN Bali Mandara yang tembus babak final itu terdiri dari 7 tim OPSI dan 2 tim FIKSI. Untuk event FIKSI, 2 tim yang berlaga ke babak final masing-masing membawakan penelitian berjudul ‘Aplikasi Pemesanan Banten Online’ dan berjudul ‘Kriya Berbahan Eks Gelas Minuman’. Tim peneliti ‘Aplikasi Pemesanan Banten Online’ terdiri dari Ni Putu Mayni Wulaningsih dan Ni Made Adelia Felita Anggreni. Sementara Tim peneliti ‘Kriya Berbahan Eks Gelas Minuman’ beranggotakan Ida Ayu Putu Wulantari seorang diri.
Sedangkan 7 tim OPSI SMAN Bali Mandara, meliputi pertama, dengan penelitian berjudul ‘Eradeto (Early Rabies Animal Detection Tool)’, untuk bidang Matematika, Sain, dan Teknolgi, dengan anggota I Kadek Rian Abi Purna dan I Wayan Darma Yasa. Kedua, tim peneliti ‘Katana (Kacamata Buta Warna)’, bidang Matematika, Sain, dan Teknologi, beranggotakan Ari Setia Utama Putra dan Kadek Gede Hindu Suyoga.
Ketiga, tim peneliti ‘Sport Bandit : Smart portable balinese rindik tutorial’, bidang Matematika, Sain, dan Teknologi, beranggotakan Putu Oki Wiradita Aryawan dan Wayan Sukra Widiantara. Keempat, tim peneliti ‘Smart Eco-Trash, tempat sampah terintegrasi teknologi sebagai solusi baru permasalahan sampah di Indonesia’, bidang Fisika Terapan dan Rekayasa, beranggotakan Nyoman Bagus Krisyiana dan I Komang Utama Yasa
Kelima, tim peneliti ‘Silikon (smart inovation of life jacket coordinated pasisition)’, bidang Fisika Terapan dan Rekayasa, beranggotakan I Wayan Agus Darmawan dan Pande Kadek Tresna Juliana. Keenam, tim peneliti ‘Peran Tradisi Ngider Gita dalam Pelestarian Kekawin Bali di Desa Adat Gunung Luwih, Buleleng’, bidang Ilmu Sosial dan Humaniora, beranggotakan I Gede Aris Sanjaya dan I Kadek Yasa Hendra Saputra. Ketujuh, tim peneliti ‘Nak.lembu: persepsi masyarakat Dusun Pucang, Karangasem terhadap keberadaan orang albino, bidang Ilmu Sosial dan Humaniora, beranggotakan I Kadek Yasa Hendra Saputra dan Ni Luh Eka Purnami.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, I Kadek Yuli Artama, sedkolahnya kembali pecah telor di tingkat nasional dengan meloloskan tim terbanyak ke babak final ajang OPSI dan FIKSI Tahun 2019. Sebelum 9 tim dinyatakan lolos ke babak final, SMAN Bali Mandara mengirimkan 60 laporan penelitian dari tim-tim peneliti yang disusun siswanya sendiri. Mereka telah mengiimkan laporan penelitian terakhir per Agustus 2019.
Dari 60 tim yang diberikan kesempatan sama mengikuti lomba bergengsi itu, akhirnya 9 tim dinyatakan lolos ke babak final tingkat nasional OPSI dan FIKSI Tahun 2019. “Kami menerima kabar baik dengan dipanggilnya 9 tim oleh Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebuyaan (Kemendikbud) RI yang dinyatakan lolos ke babak final, 11 September 2019 lalu,” ungkap Kadek Yuli Artama saat ditemui NusaBali di SMAN Bali Mandara, Desa/Kecamatan Kubutam-bahan, Buleleng, Sabtu (21/9).
“Dari 2.500 lebih peserta yang mengirimkan laporannya, hanya dipilih 106 tim asal seluruh Indonesia yang masuk ke babak final untuk tiga bidang penelitian. Sebanyak 9 tim peneliti di antaranya dari SMAN Bali Mandara. Selain dari SMAN Bali Mandara, ada pula tim asal SMAN 3 Denpasar, SMAN 6 Denpasar, dan SMAK Santo Yoseph Denpasar yang lolos babak final,” jelas Kadek Yuli Artama yang juga Pembina Tim OPSI SMAN Bali Mandara.
Sembilan (9) tim peneliti dari SMAN Bali Mandara ini akan bertarung dalam babak final OPSIP dan FIKSI Tahun 2019 yang rencananya digelar Kemendikbud di Bandung, Jawa Barat, 1-4 Oktober mendatang. “Tim kami akan berjuang menyisihkan 97 finalis lainnya dari seluruh Indonesia,” tandas Yuli Artama yang siang itu didampingi Pembina FIKSI SMAN Bali Mandara, I Wayan Madya.
Yuli Artama menyebutkan, 9 tim peneliti SMAN Bali Mandara yang lolos ke babak final OPSI dan FIKSI Tahun 2019 ini tidak dibebani target tertentu. Mereka hanya dimotivasi untuk berbuat yang terbaik dan semaksimal mungkin terhadap apa yang mereka kerjakan dan ciptakan.
“Dari dulu kami tidak pernah membebani anak-anak dengan target. Kami juga tidak berani membebani anak-anak dengan target yang bisa membuat mereka tidak fokus,” sergah Yuli Artama. “Yang penting proses pembinaan dan pendampingan dimasimalkan. Saya percaya hasil tak akan mengkhianati usaha.”
Dengan pola seperti itu, SMAN Bali Mandar selalu sukses membukukan prestasi tingkat nasional. Dalam ajang tingkat OPSI Tahun 2018, mislnya, 10 tim peneliti SMAN Bali Mandara berhasil lolos babak final. Mereka berhasil pulang dengan membawa 2 medali perak, 2 perunggu, dan satu special medal. *k23
Tim peneliti SMAN Bali Mandara yang tembus babak final itu terdiri dari 7 tim OPSI dan 2 tim FIKSI. Untuk event FIKSI, 2 tim yang berlaga ke babak final masing-masing membawakan penelitian berjudul ‘Aplikasi Pemesanan Banten Online’ dan berjudul ‘Kriya Berbahan Eks Gelas Minuman’. Tim peneliti ‘Aplikasi Pemesanan Banten Online’ terdiri dari Ni Putu Mayni Wulaningsih dan Ni Made Adelia Felita Anggreni. Sementara Tim peneliti ‘Kriya Berbahan Eks Gelas Minuman’ beranggotakan Ida Ayu Putu Wulantari seorang diri.
Sedangkan 7 tim OPSI SMAN Bali Mandara, meliputi pertama, dengan penelitian berjudul ‘Eradeto (Early Rabies Animal Detection Tool)’, untuk bidang Matematika, Sain, dan Teknolgi, dengan anggota I Kadek Rian Abi Purna dan I Wayan Darma Yasa. Kedua, tim peneliti ‘Katana (Kacamata Buta Warna)’, bidang Matematika, Sain, dan Teknologi, beranggotakan Ari Setia Utama Putra dan Kadek Gede Hindu Suyoga.
Ketiga, tim peneliti ‘Sport Bandit : Smart portable balinese rindik tutorial’, bidang Matematika, Sain, dan Teknologi, beranggotakan Putu Oki Wiradita Aryawan dan Wayan Sukra Widiantara. Keempat, tim peneliti ‘Smart Eco-Trash, tempat sampah terintegrasi teknologi sebagai solusi baru permasalahan sampah di Indonesia’, bidang Fisika Terapan dan Rekayasa, beranggotakan Nyoman Bagus Krisyiana dan I Komang Utama Yasa
Kelima, tim peneliti ‘Silikon (smart inovation of life jacket coordinated pasisition)’, bidang Fisika Terapan dan Rekayasa, beranggotakan I Wayan Agus Darmawan dan Pande Kadek Tresna Juliana. Keenam, tim peneliti ‘Peran Tradisi Ngider Gita dalam Pelestarian Kekawin Bali di Desa Adat Gunung Luwih, Buleleng’, bidang Ilmu Sosial dan Humaniora, beranggotakan I Gede Aris Sanjaya dan I Kadek Yasa Hendra Saputra. Ketujuh, tim peneliti ‘Nak.lembu: persepsi masyarakat Dusun Pucang, Karangasem terhadap keberadaan orang albino, bidang Ilmu Sosial dan Humaniora, beranggotakan I Kadek Yasa Hendra Saputra dan Ni Luh Eka Purnami.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, I Kadek Yuli Artama, sedkolahnya kembali pecah telor di tingkat nasional dengan meloloskan tim terbanyak ke babak final ajang OPSI dan FIKSI Tahun 2019. Sebelum 9 tim dinyatakan lolos ke babak final, SMAN Bali Mandara mengirimkan 60 laporan penelitian dari tim-tim peneliti yang disusun siswanya sendiri. Mereka telah mengiimkan laporan penelitian terakhir per Agustus 2019.
Dari 60 tim yang diberikan kesempatan sama mengikuti lomba bergengsi itu, akhirnya 9 tim dinyatakan lolos ke babak final tingkat nasional OPSI dan FIKSI Tahun 2019. “Kami menerima kabar baik dengan dipanggilnya 9 tim oleh Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebuyaan (Kemendikbud) RI yang dinyatakan lolos ke babak final, 11 September 2019 lalu,” ungkap Kadek Yuli Artama saat ditemui NusaBali di SMAN Bali Mandara, Desa/Kecamatan Kubutam-bahan, Buleleng, Sabtu (21/9).
“Dari 2.500 lebih peserta yang mengirimkan laporannya, hanya dipilih 106 tim asal seluruh Indonesia yang masuk ke babak final untuk tiga bidang penelitian. Sebanyak 9 tim peneliti di antaranya dari SMAN Bali Mandara. Selain dari SMAN Bali Mandara, ada pula tim asal SMAN 3 Denpasar, SMAN 6 Denpasar, dan SMAK Santo Yoseph Denpasar yang lolos babak final,” jelas Kadek Yuli Artama yang juga Pembina Tim OPSI SMAN Bali Mandara.
Sembilan (9) tim peneliti dari SMAN Bali Mandara ini akan bertarung dalam babak final OPSIP dan FIKSI Tahun 2019 yang rencananya digelar Kemendikbud di Bandung, Jawa Barat, 1-4 Oktober mendatang. “Tim kami akan berjuang menyisihkan 97 finalis lainnya dari seluruh Indonesia,” tandas Yuli Artama yang siang itu didampingi Pembina FIKSI SMAN Bali Mandara, I Wayan Madya.
Yuli Artama menyebutkan, 9 tim peneliti SMAN Bali Mandara yang lolos ke babak final OPSI dan FIKSI Tahun 2019 ini tidak dibebani target tertentu. Mereka hanya dimotivasi untuk berbuat yang terbaik dan semaksimal mungkin terhadap apa yang mereka kerjakan dan ciptakan.
“Dari dulu kami tidak pernah membebani anak-anak dengan target. Kami juga tidak berani membebani anak-anak dengan target yang bisa membuat mereka tidak fokus,” sergah Yuli Artama. “Yang penting proses pembinaan dan pendampingan dimasimalkan. Saya percaya hasil tak akan mengkhianati usaha.”
Dengan pola seperti itu, SMAN Bali Mandar selalu sukses membukukan prestasi tingkat nasional. Dalam ajang tingkat OPSI Tahun 2018, mislnya, 10 tim peneliti SMAN Bali Mandara berhasil lolos babak final. Mereka berhasil pulang dengan membawa 2 medali perak, 2 perunggu, dan satu special medal. *k23
Komentar