Diduga Jatuh dari Pohon Kelapa, Ditemukan Tewas di Tegalan
Seorang warga I Wayan Suarka, 56, ditemukan tewas di bawah pohon kelapa tegalan Banjar Pangkung Karung Gede, Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan pada Sabtu (21/9) malam.
TABANAN, NusaBali
Suarka didapati meregang nyawa setelah dua hari tak pulang dari sawah. Dugaan awal, Wayan Suarka tewas karena jatuh dari pohon kelapa karena tangan kanannya patah.
Informasi yang dihimpun, pada Jumat (20/9) pagi Suarka pamit pergi ke sawah dari rumahnya di Banjar Jelae, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan. Kebetulan Suarka menggarap sawah orang lain di Banjar Pangkung Karung Gede, Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan.
Tetapi hingga Sabtu (21/9) malam Suarka tak kunjung pulang. Keluarganya pun memutuskan mencari ke lokasi kejadian. Betapa terkejutnya saksi Wayan Kartana dan Wayan Kartika yang notabene keluarga Suarka, melihat korban Suarka sudah terbujur kaku di bawah pohon kelapa dalam kondisi meringkuk dan tanpa mengenakan baju.
Korban ditemukan sekitar pukul 21.00 Wita. Kedua saksi langsung pulang memberitahu keluarga besar dan dilaporkan ke Polsek Kerambitan sekitar pukul 24.00 Wita.
Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra mengatakan laporan masyarakat ke Polsek Kerambitan masuk sekitar pukul 24.00 Wita. Kemudian dia dan dan anggota langsung menuju lokasi kejadian, didapati korban berada di bawah pohon kelapa. “Dugaan kami korban jatuh dari pohon kelapa karena tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dan tangan kanan korban patah,” jelasnya, Minggu (22/9).
Selanjutnya korban langsung dibawa ke ruang jenazah BRSUD Tabanan untuk dilakukan visum. Sesuai pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, tetapi tangan kanan korban Suarka didapati patah. “Korban ditemukan tak pakai baju, dan sudah meninggal,” tandas Kompol Dewa.
Kompol Dewa menambahkan korban ke Pangkung Karung karena memang menggarap sawah orang. Kemungkinan saat jatuh itu tidak ada yang melihat, sehingga ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. “Dia (korban) awalnya memang pamit pergi ke sawah tetapi setelah dua hari tidak pulang-pulang, dan ditemukan meninggal oleh keluarganya,” tutur Kompol Dewa.
Untuk saat ini jenazah sudah dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Jelae Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan. “Korban punya dua anak, yang perempuan sudah nikah, yang laki-laki masih SMA,” tandasnya. *des
Informasi yang dihimpun, pada Jumat (20/9) pagi Suarka pamit pergi ke sawah dari rumahnya di Banjar Jelae, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan. Kebetulan Suarka menggarap sawah orang lain di Banjar Pangkung Karung Gede, Desa Pangkung Karung, Kecamatan Kerambitan.
Tetapi hingga Sabtu (21/9) malam Suarka tak kunjung pulang. Keluarganya pun memutuskan mencari ke lokasi kejadian. Betapa terkejutnya saksi Wayan Kartana dan Wayan Kartika yang notabene keluarga Suarka, melihat korban Suarka sudah terbujur kaku di bawah pohon kelapa dalam kondisi meringkuk dan tanpa mengenakan baju.
Korban ditemukan sekitar pukul 21.00 Wita. Kedua saksi langsung pulang memberitahu keluarga besar dan dilaporkan ke Polsek Kerambitan sekitar pukul 24.00 Wita.
Kapolsek Kerambitan Kompol Dewa Gede Putra mengatakan laporan masyarakat ke Polsek Kerambitan masuk sekitar pukul 24.00 Wita. Kemudian dia dan dan anggota langsung menuju lokasi kejadian, didapati korban berada di bawah pohon kelapa. “Dugaan kami korban jatuh dari pohon kelapa karena tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dan tangan kanan korban patah,” jelasnya, Minggu (22/9).
Selanjutnya korban langsung dibawa ke ruang jenazah BRSUD Tabanan untuk dilakukan visum. Sesuai pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, tetapi tangan kanan korban Suarka didapati patah. “Korban ditemukan tak pakai baju, dan sudah meninggal,” tandas Kompol Dewa.
Kompol Dewa menambahkan korban ke Pangkung Karung karena memang menggarap sawah orang. Kemungkinan saat jatuh itu tidak ada yang melihat, sehingga ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. “Dia (korban) awalnya memang pamit pergi ke sawah tetapi setelah dua hari tidak pulang-pulang, dan ditemukan meninggal oleh keluarganya,” tutur Kompol Dewa.
Untuk saat ini jenazah sudah dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Jelae Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan. “Korban punya dua anak, yang perempuan sudah nikah, yang laki-laki masih SMA,” tandasnya. *des
1
Komentar