Dinas Pertanian Penyisiran Vaksinasi
Tekan Penyebaran Rabies
Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng kembali melakukan penyisiran vaksinasi rabies di seluruh wilayah di Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Penyisiran dilakukan pasca vaksinasi massal di lakukan, untuk memaksimalkan cakupan vaksinasi pada anjing liar yang masih tercecer. Vaksinasi kali ini diprioritaskan dari wilayah yang masuk zona merah dengan kasus gigitan anjing positif rabies.
Seperti yang dilakukan sejak empat hari terakhir, tim kesehatan hewan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng di Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Hingga Kamis (26/9) kemarin sudah ada seribuan lebih anjing liar yang divaksinasi dalam penyisiran tersebut. Menurut Kasi Kesehatan Hewan, Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gusti Oka Yadnya seizin Kepala Dinas Pertanian, I Made Sumiarta, mengatakan data terakhir rekapan Rabu (25/9) malam ada 1.470 ekor anjing yang divaksin di Kecamatan Gerokgak.
“Penyisiran memang akan kami lakukan di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Buleleng. Tetapi prioritas yang masuk zona merah dulu. Di Gerokgak ini sampai Senin minggu depan setelah itu awal Oktober baru menyasar kecamatan lainnya di seluruh wilayah Buleleng,” ujar Gusti Oka Yadnya.
Penyisiran vaksinasi ini juga dijelaskan olehnya merupakan upaya penanggulangan penyaki rabies dengan menekan dan menghambat peningkatan jumlah populasi anjing. Proses penyisiran kembali pun disebutnya sangat penting dilakukan karena jumlah populasi anjing liar di Buleleng di atas angka seratusan ribu lebih dengan luasan wilayah dan topografinya yang juga cukup berat sehingga kemungkinan tercecernya anjing liar di seuatu daerah setelah dilakukan vaksinasi masal sangat berpotensi.
Sementara itu selain penyisiran vaksinasi dalam kegiatan yangs ama juga dilakukan pengendalian populasi anjing, dengan cara sterilisasi Ovario Hystrectomy (OH). Strelisasi ini tak hanya dilakukan pada anjing betina, tetapi juga anjing jantan. “Setiap tahun kami selalu lakukan untuk menekan jumlah populasinya. Sebenarnya ini sangat efektif, tinggal menunggu kesadaran masyarakatnya saja untuk mensterilkan anjingnya,” tegas dia.*k23
Seperti yang dilakukan sejak empat hari terakhir, tim kesehatan hewan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng di Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Hingga Kamis (26/9) kemarin sudah ada seribuan lebih anjing liar yang divaksinasi dalam penyisiran tersebut. Menurut Kasi Kesehatan Hewan, Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gusti Oka Yadnya seizin Kepala Dinas Pertanian, I Made Sumiarta, mengatakan data terakhir rekapan Rabu (25/9) malam ada 1.470 ekor anjing yang divaksin di Kecamatan Gerokgak.
“Penyisiran memang akan kami lakukan di seluruh wilayah kecamatan yang ada di Buleleng. Tetapi prioritas yang masuk zona merah dulu. Di Gerokgak ini sampai Senin minggu depan setelah itu awal Oktober baru menyasar kecamatan lainnya di seluruh wilayah Buleleng,” ujar Gusti Oka Yadnya.
Penyisiran vaksinasi ini juga dijelaskan olehnya merupakan upaya penanggulangan penyaki rabies dengan menekan dan menghambat peningkatan jumlah populasi anjing. Proses penyisiran kembali pun disebutnya sangat penting dilakukan karena jumlah populasi anjing liar di Buleleng di atas angka seratusan ribu lebih dengan luasan wilayah dan topografinya yang juga cukup berat sehingga kemungkinan tercecernya anjing liar di seuatu daerah setelah dilakukan vaksinasi masal sangat berpotensi.
Sementara itu selain penyisiran vaksinasi dalam kegiatan yangs ama juga dilakukan pengendalian populasi anjing, dengan cara sterilisasi Ovario Hystrectomy (OH). Strelisasi ini tak hanya dilakukan pada anjing betina, tetapi juga anjing jantan. “Setiap tahun kami selalu lakukan untuk menekan jumlah populasinya. Sebenarnya ini sangat efektif, tinggal menunggu kesadaran masyarakatnya saja untuk mensterilkan anjingnya,” tegas dia.*k23
Komentar