Tim Dosen Unud Lakukan Pendampingan Agrowisata Berbasis Sayuran
Tim dosen Universitas Udayana melakukan pendampingan agrowisata berbasis sayuran di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.
DENPASAR, NusaBali
Agrowisata ini dikembangkan karena Desa Antapan memiliki potensi untuk menghasilkan sayuran sehat yang dapat menarik minat wisatawan untuk berwisata sambil melihat panorama Bedugul.
Ketua pelaksana Ni Made Suci Sukmawati, SPt MSi, Jumat (27/9) mengungkapkan, pendampingan ini dilakukan karena Desa Antapan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata sayuran sehat terpadu. Selain sayuran, desa ini juga memiliki panorama pegunungan yang indah dan berdekatan dengan objek wisata Bedugul.
Di kawasan ini juga terdapat beberapa air terjun yang belum dikelola dengan baik dan bisa dipadukan dengan agrowisata sayuran ini. Kegiatan ini merupakan bagian Program Kemitraan Wilayah (PKW) dari Kemenristekdikti dengan melibatkan dosen dari Unud dan Universitas Dwijendra Denpasar. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pendapatan petani di wilayah ini yang sebagian besar sebagai petani sayuran.
Selain itu, agrowisata ini juga dikembangkan sebagai sarana pembelajaran bagi anak-anak sekolah dan mahasiswa khususnya di bidang pertanian, sehingga generasi muda lebih mengenal dan tertarik dengan pertanian. Dengan adanya agrowisata sayuran sehat ini diharapkan petani mau beralih ke pupuk dan pestisida organik sehingga kesehatan masyarakat dan lingkungan dapat ditingkatkan.
Untuk menunjang pengembangan agrowisata ini, juga dilakukan pembinaan kelompok sadar wisata, pengembangan outbond dan trekking. "Kami dampingi sampai benar-benar berkembang. Yang nantinya diharapkan mampu menumbuhkan perkembangan ekonomi melalui agrowisata. Sebab potensi agrowisata di Desa Antapan sangat bagus dengan kawasan pemandangan yang berbatasan dengan Kebun Raya Bedugul," ungkapnya.
Sementara Ketua Kelompok Tani, I Wayan Widana menyambut baik kegiatan PKW yang dilakukan tim Universitas Udayana ini. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini. “Kami berterimakasih tim PKW sudah memilih desa kami untuk dijadikan wilayah mitra. Dengan adanya pendampingan ini kami berharap pendapatan petani di desa kami lebih baik lagi,” ujarnya. *mis
Ketua pelaksana Ni Made Suci Sukmawati, SPt MSi, Jumat (27/9) mengungkapkan, pendampingan ini dilakukan karena Desa Antapan memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata sayuran sehat terpadu. Selain sayuran, desa ini juga memiliki panorama pegunungan yang indah dan berdekatan dengan objek wisata Bedugul.
Di kawasan ini juga terdapat beberapa air terjun yang belum dikelola dengan baik dan bisa dipadukan dengan agrowisata sayuran ini. Kegiatan ini merupakan bagian Program Kemitraan Wilayah (PKW) dari Kemenristekdikti dengan melibatkan dosen dari Unud dan Universitas Dwijendra Denpasar. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pendapatan petani di wilayah ini yang sebagian besar sebagai petani sayuran.
Selain itu, agrowisata ini juga dikembangkan sebagai sarana pembelajaran bagi anak-anak sekolah dan mahasiswa khususnya di bidang pertanian, sehingga generasi muda lebih mengenal dan tertarik dengan pertanian. Dengan adanya agrowisata sayuran sehat ini diharapkan petani mau beralih ke pupuk dan pestisida organik sehingga kesehatan masyarakat dan lingkungan dapat ditingkatkan.
Untuk menunjang pengembangan agrowisata ini, juga dilakukan pembinaan kelompok sadar wisata, pengembangan outbond dan trekking. "Kami dampingi sampai benar-benar berkembang. Yang nantinya diharapkan mampu menumbuhkan perkembangan ekonomi melalui agrowisata. Sebab potensi agrowisata di Desa Antapan sangat bagus dengan kawasan pemandangan yang berbatasan dengan Kebun Raya Bedugul," ungkapnya.
Sementara Ketua Kelompok Tani, I Wayan Widana menyambut baik kegiatan PKW yang dilakukan tim Universitas Udayana ini. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini. “Kami berterimakasih tim PKW sudah memilih desa kami untuk dijadikan wilayah mitra. Dengan adanya pendampingan ini kami berharap pendapatan petani di desa kami lebih baik lagi,” ujarnya. *mis
Komentar