Water Swimming Championship Jadi Agenda Tahunan
Bangkitkan Potensi Bahari Bali Utara
SINGARAJA, NusaBali
Potensi panjang pantai Bali Utara 157 kilometer, terus digali. Kali ini, gelaran Open Water Swimming Champhionship (OWSC) bakal ditetapkan menjadi event tahunan. Kegiatan OWSC ini dinilai layak menjadi sport tourism di Buleleng.
Hal itu disampaikan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana setelah melihat langsung lomba OWSC di Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng. Kegiatan OWSC merupakan yang pertama kali digelar oleh Dinas Pariwisata Buleleng, serangkaian pelaksanaan Lovina Festival (Loves), pada Minggu (29/9) pagi.
Lomba OWSC diikuti oleh 153 perenang yang berasal dari seluruh Bali. Ada delapan kategori yang dilombakan masing-masing, kategori 500 meter tingkat SD putra dan putri, 1000 meter tingkat SMP putra dan putri, 1.000 meter tingkat SMA/SMK putra dan putri, 1.000 meter tingkat umum, dan 3.000 meter tingkat umum.
Bupati Agus Suradnyana, menilai kegiatan tersebut sebagai bentuk pemanfaatan potensi panjang pantai yang dimiliki oleh Buleleng. Dengan panjang pantai 157 Kilometer, berbagai wisata laut bisa dikembangkan di dalamnya. Salah satunya adalah sport tourism atau wisata olahraga OWSC. Bupati pun tertarik untuk menetapkan kegiatan tersebut menjadi event tahunan dengan gaung yang lebih besar.
“Nanti buat ini tingkat nasional lah. Kalau memang bisa sampai tingkat internasional silakan. Nanti masalah anggarannya agar mulai dirancang saat ini. Karena kita punya potensi,” katanya. Menurutnya, kegiatan Lovina Festival menjadi momen yang tepat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan bahari seperti OWSC. Karena saat itu ada kegiatan kunjungan para yachter dari seluruh dunia ke Lovina.
Sementara Koordinator Panitia OWSC, Wayan Sutaya mengatakan, kriteria lomba yang digunakan adalah best time atau kecepatan waktu. Perlombaan ini hanya mencari peringkat satu, dua, dan tiga pada setiap nomor perlombaan. Pemenang untuk masing-masing peringkat dalam setiap kategori diberikan medali emas, perak, dan perunggu. “Karena persiapannya cukup mepet, dan dengan kondisi yang ada, untuk saat ini kita hanya mengambil peringkat satu, dua, dan tiga saja. Nantinya, mungkin kita akan ambil sampai dengan peringkat sepuluh besar,” terangnya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pariwisata Buleleng, Made Sudama Diana, mengungkapkan, latar belakang pelaksanaan OWSC ini adalah adanya keinginan Dinas Pariwisata Buleleng untuk lebih mempromosikan wisata bahari yang ada di Buleleng. Pemikiran itupun lantas direspon oleh beberapa atlet renang, sehingga kegiatan renang di laut lepas ini berhasil diwujudkan. Mantan Camat Busungbiu ini menambahkan, potensi panjang pantai yang dimiliki oleh Buleleng harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan pariwisata, khususnya wisata bahari.
Menurutnya, setiap destinasi pariwisata paling tidak mampu menampilkan atraksi yang bisa diekspose ke wisatawan. OWSC ini menjadi salah satu atraksi di laut, yang tidak saja bermanfaat dalam pengembangan olah raga renang, tetapi juga mampu menarik wisatawan untuk datang ke Buleleng. “Kami sudah menelusuri, dan pantai ini (Lovina) yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Selain itu, kebetulan juga ada event Lovina Festival dan kedatangan beberapa kapal yacht, sehingga nyambung antara pelaksanaan dengan kedatangan wisatawan,” kata Sudama. *k19
Hal itu disampaikan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana setelah melihat langsung lomba OWSC di Pantai Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng. Kegiatan OWSC merupakan yang pertama kali digelar oleh Dinas Pariwisata Buleleng, serangkaian pelaksanaan Lovina Festival (Loves), pada Minggu (29/9) pagi.
Lomba OWSC diikuti oleh 153 perenang yang berasal dari seluruh Bali. Ada delapan kategori yang dilombakan masing-masing, kategori 500 meter tingkat SD putra dan putri, 1000 meter tingkat SMP putra dan putri, 1.000 meter tingkat SMA/SMK putra dan putri, 1.000 meter tingkat umum, dan 3.000 meter tingkat umum.
Bupati Agus Suradnyana, menilai kegiatan tersebut sebagai bentuk pemanfaatan potensi panjang pantai yang dimiliki oleh Buleleng. Dengan panjang pantai 157 Kilometer, berbagai wisata laut bisa dikembangkan di dalamnya. Salah satunya adalah sport tourism atau wisata olahraga OWSC. Bupati pun tertarik untuk menetapkan kegiatan tersebut menjadi event tahunan dengan gaung yang lebih besar.
“Nanti buat ini tingkat nasional lah. Kalau memang bisa sampai tingkat internasional silakan. Nanti masalah anggarannya agar mulai dirancang saat ini. Karena kita punya potensi,” katanya. Menurutnya, kegiatan Lovina Festival menjadi momen yang tepat dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan bahari seperti OWSC. Karena saat itu ada kegiatan kunjungan para yachter dari seluruh dunia ke Lovina.
Sementara Koordinator Panitia OWSC, Wayan Sutaya mengatakan, kriteria lomba yang digunakan adalah best time atau kecepatan waktu. Perlombaan ini hanya mencari peringkat satu, dua, dan tiga pada setiap nomor perlombaan. Pemenang untuk masing-masing peringkat dalam setiap kategori diberikan medali emas, perak, dan perunggu. “Karena persiapannya cukup mepet, dan dengan kondisi yang ada, untuk saat ini kita hanya mengambil peringkat satu, dua, dan tiga saja. Nantinya, mungkin kita akan ambil sampai dengan peringkat sepuluh besar,” terangnya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pariwisata Buleleng, Made Sudama Diana, mengungkapkan, latar belakang pelaksanaan OWSC ini adalah adanya keinginan Dinas Pariwisata Buleleng untuk lebih mempromosikan wisata bahari yang ada di Buleleng. Pemikiran itupun lantas direspon oleh beberapa atlet renang, sehingga kegiatan renang di laut lepas ini berhasil diwujudkan. Mantan Camat Busungbiu ini menambahkan, potensi panjang pantai yang dimiliki oleh Buleleng harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan pariwisata, khususnya wisata bahari.
Menurutnya, setiap destinasi pariwisata paling tidak mampu menampilkan atraksi yang bisa diekspose ke wisatawan. OWSC ini menjadi salah satu atraksi di laut, yang tidak saja bermanfaat dalam pengembangan olah raga renang, tetapi juga mampu menarik wisatawan untuk datang ke Buleleng. “Kami sudah menelusuri, dan pantai ini (Lovina) yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Selain itu, kebetulan juga ada event Lovina Festival dan kedatangan beberapa kapal yacht, sehingga nyambung antara pelaksanaan dengan kedatangan wisatawan,” kata Sudama. *k19
1
Komentar