Deteksi Air Radiator Lewat HP
Diciptakan 4 Siswa SMKN Bali Mandara
Mereka memodifikasi sebuah alat sensor yang kemudian dihubungkan ke sebuah aplikasi yang dibuat melalui smartphone.
SINGARAJA, NusaBali
Empat orang siswa SMKN Bali Mandara berhasil menciptakan alat pendeteksi air radiator mobil. Alat yang dapat dilihat hasilnya melalui handphone (HP) itu dipamerkan dalam acara grand opening pembelajaran berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada prosedur di industri (teaching factory), Sabtu (28/9).
Alat pendeteksi air radiator itu diciptakan oleh kolaborasi siswa jurusan Tekni Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO) dan siswa jurusan Komputer Jaringan (TKJ). Keempatnya yakni I Gede Satya Dwi Pranata, dan Gede Bakti Pratama Putra, kelas XI TKJ, I Gede Pica Kariasa dan I Kadek Sugiawan, siswa kelas XI TKRO.
Mereka memodifikasi sebuah alat sensor yang kemudian dihubungkan ke sebuah aplikasi yang dibuat melalui smartphone. Proses pembuatan alat sederhana itu dikerjakan selama sebulan dan selesai bulan Agustus lalu, setelah mereka mendapatkan pelatihan dari Southeast Asian Ministers Of Education Organization Learning Center (SEAMOLEC).
Mereka pun merasa bersemangat saat ditantang nasasumber saat itu Handi Pradana, SST MT, yang memberikan materi Pengembangan Pembelajaran Industri 4.0 Bidang Internet of Things (IOT). Saat itu dua pasang siswa dari dua jurusan pun mengaku mendapatkan ide membuat alat pendeteksi air radiator sesuai dengan bidang keilmuannya dan masalah yang ada di lapangan.
Menurutnya pemilik kendaraan khususnya sering kali mengabaikan kondisi air radiatornya sehingga tak disangka-sangka mesin mobil panas tiba-tiba saat berjalan. Dari permasalahn itu keduanya mencoba mengkolaborasikan diri dengan menciptakan alat pendeteksi. “Jadi kami buat alat sensornya yang dicelupkan ke dalam tabung air radiator, nanti sensor itu akan terhubung ke aplikasi dan hasilnya dapat dibaca langsung, jika volume air radiator sedikit maka akan ditandai dengan kedipan lampu di alat sensor dan bunyi alarm di handphone,” jelas Satya dan Bakti yang mewakili pencipta alat itu, tanpa Pica dan Sugiawan yang berhalagan hadir karena mengikuti pelatihan.
Alat pintar itu pun kemudian kenalkan dalam grand opening teaching factory SMKN Bali Mandara. Sebelum menerapkan sistem pembelajaran berbasis jasa sesuai dengan prosedur industri itu, SMKN Bali Mandara pun sudah melalui berbagai tahapan, yakni penyusunanna program implementasi, penyelarasan kejuruan, magang industri, pembelajaran teaching factory, pembelajaran industri, pengondisian fasilitas dan sarana prasaran dan sosialisasi pembekalan hingga pameran.
Kepala SMKN Bali Mandara, I Wayan Agustina mengatakan dengan diresmikannya teaching factory ini SMKN Bali Mandara secara resmi akan membuka layanan service atau jasa dari masyarakat umum. Kedepannya SMKN Bali Mandara, menurutnya siap mengembangkan usaha layanan jasa di bidang servis mobil dan sepeda motor, instalasi jaringan dan CCTV, servis komputer dan laptop, pembuatan desain bangunan dan interior kepada seluruh masyarakat.
“Sebenarnya selama ini sudah ada warga masyarakat yang menyervis sepeda motor dan mobil di bengkel kami. Mereka puas dengan layanan mekanik SMKN Bali Mandara. Warga masyarakat tidak perlu ragu dan sungkan untuk menggunakan layanan jasa kami” terang I WayanAgustiana, Kepala SMKN Bali Mandara.
Lebih lanjut Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO), Si Komang Ngurah Widana Putra, ST berharap keberadaan bengkel SMKN Bali Mandara lebih dikenal masyarakat luas. “Mekanik kami sudah kompeten. Mereka sudah mengikuti Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di bengkel resmi dengan predikat kompeten. Di samping itu, siswa kami secara berkala dibimbing oleh bengkel-bengkel resmi,” ungkap Si Komang panggilan akrab bapak bertumbuh tambun ini.
Kompetensi siswa SMKN Bali Mandara sebagai mekanik diakui langsung oleh salah satu pihak Industri, Agung Toyota Singaraja yang hadir dalam acara pembukaan ini. Perwakilan Agung Toyota Singaraja, Made Suta Diana, mengatakan bahwa selama mengikuti PKL siswa SMKN Bali Mandara sangat mebantu pihak bengkel. Selain kompeten dalamb idang servis mobil, mereka juga memiliki etos kerja dan sikap yang sangat baik.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan camat Kubutambahan, perwakilan Kapolsek dan Danramil Kubutambahan, Pengawas Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Kepala SMKN 1 Kubutambahan, perwakilan Kepala SMAN Kubutambahan, Kepala SMKN 1 Tejakula, perwakilan Agung Toyota Singaraja, Auto 2000 Tabanan, Suzuki Singaraja, Perwakilan Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB), dan warga setempat. *k23
Alat pendeteksi air radiator itu diciptakan oleh kolaborasi siswa jurusan Tekni Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO) dan siswa jurusan Komputer Jaringan (TKJ). Keempatnya yakni I Gede Satya Dwi Pranata, dan Gede Bakti Pratama Putra, kelas XI TKJ, I Gede Pica Kariasa dan I Kadek Sugiawan, siswa kelas XI TKRO.
Mereka memodifikasi sebuah alat sensor yang kemudian dihubungkan ke sebuah aplikasi yang dibuat melalui smartphone. Proses pembuatan alat sederhana itu dikerjakan selama sebulan dan selesai bulan Agustus lalu, setelah mereka mendapatkan pelatihan dari Southeast Asian Ministers Of Education Organization Learning Center (SEAMOLEC).
Mereka pun merasa bersemangat saat ditantang nasasumber saat itu Handi Pradana, SST MT, yang memberikan materi Pengembangan Pembelajaran Industri 4.0 Bidang Internet of Things (IOT). Saat itu dua pasang siswa dari dua jurusan pun mengaku mendapatkan ide membuat alat pendeteksi air radiator sesuai dengan bidang keilmuannya dan masalah yang ada di lapangan.
Menurutnya pemilik kendaraan khususnya sering kali mengabaikan kondisi air radiatornya sehingga tak disangka-sangka mesin mobil panas tiba-tiba saat berjalan. Dari permasalahn itu keduanya mencoba mengkolaborasikan diri dengan menciptakan alat pendeteksi. “Jadi kami buat alat sensornya yang dicelupkan ke dalam tabung air radiator, nanti sensor itu akan terhubung ke aplikasi dan hasilnya dapat dibaca langsung, jika volume air radiator sedikit maka akan ditandai dengan kedipan lampu di alat sensor dan bunyi alarm di handphone,” jelas Satya dan Bakti yang mewakili pencipta alat itu, tanpa Pica dan Sugiawan yang berhalagan hadir karena mengikuti pelatihan.
Alat pintar itu pun kemudian kenalkan dalam grand opening teaching factory SMKN Bali Mandara. Sebelum menerapkan sistem pembelajaran berbasis jasa sesuai dengan prosedur industri itu, SMKN Bali Mandara pun sudah melalui berbagai tahapan, yakni penyusunanna program implementasi, penyelarasan kejuruan, magang industri, pembelajaran teaching factory, pembelajaran industri, pengondisian fasilitas dan sarana prasaran dan sosialisasi pembekalan hingga pameran.
Kepala SMKN Bali Mandara, I Wayan Agustina mengatakan dengan diresmikannya teaching factory ini SMKN Bali Mandara secara resmi akan membuka layanan service atau jasa dari masyarakat umum. Kedepannya SMKN Bali Mandara, menurutnya siap mengembangkan usaha layanan jasa di bidang servis mobil dan sepeda motor, instalasi jaringan dan CCTV, servis komputer dan laptop, pembuatan desain bangunan dan interior kepada seluruh masyarakat.
“Sebenarnya selama ini sudah ada warga masyarakat yang menyervis sepeda motor dan mobil di bengkel kami. Mereka puas dengan layanan mekanik SMKN Bali Mandara. Warga masyarakat tidak perlu ragu dan sungkan untuk menggunakan layanan jasa kami” terang I WayanAgustiana, Kepala SMKN Bali Mandara.
Lebih lanjut Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif (TKRO), Si Komang Ngurah Widana Putra, ST berharap keberadaan bengkel SMKN Bali Mandara lebih dikenal masyarakat luas. “Mekanik kami sudah kompeten. Mereka sudah mengikuti Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) di bengkel resmi dengan predikat kompeten. Di samping itu, siswa kami secara berkala dibimbing oleh bengkel-bengkel resmi,” ungkap Si Komang panggilan akrab bapak bertumbuh tambun ini.
Kompetensi siswa SMKN Bali Mandara sebagai mekanik diakui langsung oleh salah satu pihak Industri, Agung Toyota Singaraja yang hadir dalam acara pembukaan ini. Perwakilan Agung Toyota Singaraja, Made Suta Diana, mengatakan bahwa selama mengikuti PKL siswa SMKN Bali Mandara sangat mebantu pihak bengkel. Selain kompeten dalamb idang servis mobil, mereka juga memiliki etos kerja dan sikap yang sangat baik.
Sementara itu dalam kesempatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan camat Kubutambahan, perwakilan Kapolsek dan Danramil Kubutambahan, Pengawas Dinas Pendidikan Provinsi Bali, Kepala SMKN 1 Kubutambahan, perwakilan Kepala SMAN Kubutambahan, Kepala SMKN 1 Tejakula, perwakilan Agung Toyota Singaraja, Auto 2000 Tabanan, Suzuki Singaraja, Perwakilan Perkumpulan Bengkel Mobil Bali (PBMB), dan warga setempat. *k23
Komentar