Lupa Padamkan Dupa, Rumah Terbakar
Rumah milik I Kadek Rawan, 35, di Banjar Belong, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, terbakar Sabtu (28/9) malam.
AMLAPURA, NusaBali
Kebakaran diduga akibat api dupa yang lupa dimatikan usai mabanten. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 55 juta. Petugas Pemadam Kebakaran tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran karena jalan sempit.
Informasi di lapangan, sekitar pukul 18.00 Wita, Kadek Rawan mabanten di dalam kamar. Usai mabanten, korban keluar rumah dan lupa padamkan dupa. Sekitar pukul 21.00 Wita, kerabat korban I Nyoman Darta, 26, dan Ni Nyoman Simpen, 33, yang pertama kali melihat kebakaran itu. Korban bergegas pulang dan melihat tetangga dan warga bergotong royong padamkan api. Seisi rumah berukuran 7 meter x 5 meter tak terselematkan lagi. Dua almari pakaian dan surat-surat berharga di dalamnya jadi abu, 1 buah televise 14 inchi dan tiga buah HP juga terbakar.
Kelian Banjar Belong I Nyoman Mukir bersama warga berusaha keras padamkan api dengan cara manual. Namun amukan api sulit dipadamkan. Petugas pemadam kebakaran tidak bisa ke lokasi kejadian karena jalannya sempit. Seluruh atap bangunan ambruk, tinggal tembok bangunan yang masih tersisa. Kadek Rawan mengakui saat mabanten menancapkan dupa di tiap plangkiran kamar rumah. Saat meninggalkan rumah lupa padamkan dupa.
Di bawah plangkiran ada kasur, kertas, dan benda-benda kering yang mudah terbakar. “Saya tidak menyangka percikan api dupa bisa menyebabkan kebakaran,” katanya. Terpisah, Kelapa Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengaku tidak bisa memberikan pertolongan karena jalan ke TKP sempit. “Nanti saya bersama staf akan datang jalan kaki membawa bantuan,” jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Kebakaran rumah juga terjadi di Banjar/Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Minggu (29/9) sekitar pukul 01.30 Wita. Kebakaran menghanguskan rumah milik keluarga Kadek Arianto, 38. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Kerugian material ditaksir Rp 70 juta. Kebakaran pertama kali diketahui oleh Ni Nengah Yatmini, 42, istri Kadek Ardana. Sekitar pukul 01.30 Wita, Nengah Yatmini terbangun dari tidur. Ketika itu dia melihat kepulan asap di atap rumahnya. “Korban langsung minta bantuan pada tetangga untuk memadamkan api,” ungkap sumber di kepolisian. Kapolsek Kintamani, Kompol Made Raka Sugita membenarkan telah terjadi kebakaran di Banjar/Desa Kediasan. Petugas telah melakukan olah TKP pasca kebakaran. Dari olah TKP, kebakaran diduga akibat koesleting listrik. *k16, esa
Informasi di lapangan, sekitar pukul 18.00 Wita, Kadek Rawan mabanten di dalam kamar. Usai mabanten, korban keluar rumah dan lupa padamkan dupa. Sekitar pukul 21.00 Wita, kerabat korban I Nyoman Darta, 26, dan Ni Nyoman Simpen, 33, yang pertama kali melihat kebakaran itu. Korban bergegas pulang dan melihat tetangga dan warga bergotong royong padamkan api. Seisi rumah berukuran 7 meter x 5 meter tak terselematkan lagi. Dua almari pakaian dan surat-surat berharga di dalamnya jadi abu, 1 buah televise 14 inchi dan tiga buah HP juga terbakar.
Kelian Banjar Belong I Nyoman Mukir bersama warga berusaha keras padamkan api dengan cara manual. Namun amukan api sulit dipadamkan. Petugas pemadam kebakaran tidak bisa ke lokasi kejadian karena jalannya sempit. Seluruh atap bangunan ambruk, tinggal tembok bangunan yang masih tersisa. Kadek Rawan mengakui saat mabanten menancapkan dupa di tiap plangkiran kamar rumah. Saat meninggalkan rumah lupa padamkan dupa.
Di bawah plangkiran ada kasur, kertas, dan benda-benda kering yang mudah terbakar. “Saya tidak menyangka percikan api dupa bisa menyebabkan kebakaran,” katanya. Terpisah, Kelapa Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengaku tidak bisa memberikan pertolongan karena jalan ke TKP sempit. “Nanti saya bersama staf akan datang jalan kaki membawa bantuan,” jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Kebakaran rumah juga terjadi di Banjar/Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Minggu (29/9) sekitar pukul 01.30 Wita. Kebakaran menghanguskan rumah milik keluarga Kadek Arianto, 38. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Kerugian material ditaksir Rp 70 juta. Kebakaran pertama kali diketahui oleh Ni Nengah Yatmini, 42, istri Kadek Ardana. Sekitar pukul 01.30 Wita, Nengah Yatmini terbangun dari tidur. Ketika itu dia melihat kepulan asap di atap rumahnya. “Korban langsung minta bantuan pada tetangga untuk memadamkan api,” ungkap sumber di kepolisian. Kapolsek Kintamani, Kompol Made Raka Sugita membenarkan telah terjadi kebakaran di Banjar/Desa Kediasan. Petugas telah melakukan olah TKP pasca kebakaran. Dari olah TKP, kebakaran diduga akibat koesleting listrik. *k16, esa
Komentar