Ikut Demo, 3 Siswa SMKN 1 Kutsel Dipanggil Kasek
Tiga pelajar SMKN I Kuta Selatan dipanggil karena bolos dari sekolah.
MANGUPURA, NusaBali
Tiga orang murid SMK Negeri 1 Kuta Selatan kedapatan mengikuti aksi demo di Gedung DPRD Bali di Niti Mandala, Denpasar, Senin (30/9). Ketiga pelajar itu nekat bolos dari sekolah saat proses belajar mengajar berlangsung. Atas ulah mereka, ketiganya dipanggil pihak sekolah untuk mendapat pembinaan.
Kepala Sekolah SMKN 1 Kuta Selatan (Kutsel) I Nyoman Suparta membenarkan terkait pemanggilan tiga siswa tersebut. Pemanggilan itu dilakukan pada Selasa (1/10) pukul 09.00 Wita. Ketiga pelajar yang masih duduk di bangku kelas X dan XI itu datang bersama orangtua masing-masing. Diakui Suparta, pemanggilan dan pemeriksaan terhadap ketiga pelajar tersebut bagian dari upaya memberikan pembinaan atas aksi mereka yang bolos dari sekolah saat proses belajar pada Senin pagi. Ketika ditanyai tujuan bolos, ketiganya mengaku bolos karena hendak mengikuti aksi demo di Denpasar.
“Kalau pemanggilan mereka (ketiga siswa) ini karena melanggar aturan sekolah. Soalnya mereka bolos lewat pintu belakang saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Karena itulah, dasar kami melakukan pemanggilan terhadap ketiganya,” ungkap Suparta saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon sejumlah wartawan, Selasa (1/10) sore.
Diterangkannya, meski ketahuan bolos dan mengikuti aksi demo, pihak sekolah tidak memberikan sanksi terhadap mereka. Pihak sekolah hanya akan memberikan pembinaan terkait ulah ketiga pelajar itu, karena ketahuan melanggar tata tertib sekolah.
Menurut Suparta, kalau pelanggaran tata tertib, ada tingkatan yang harus dilihat yakni mulai dari pelanggaran ringan yang akan dilakukan pembinaan sampai 3 dan 4 kali. “Kalau untuk mereka ya kita bina. Harapannya agar anak-anak tidak melanggar tata tertib sekolah. Kalau melanggar kita panggil kita bina. Tugas kita kan memang itu, membina agar mereka lebih baik. Kalau memang tidak bisa kita bina, tidak ada istilah mengeluarkan, tidak. Tapi, kita koordinasikan kepada orangtua mungkin tidak pas sekolah di sini, dan kita arahkan sesuai dengan keinginan orangtua,” ungkap Suparta.
Ditanyai terkait jadwal sekolah di SMKN 1 Kutsel, Nyoman Suparta menjelaskan, jam belajar berlangsung pukul 07.30 sampai 15.40 Wita. Nah, ketiga murid bolos sekitar pukul 09.00 Wita. Dari keterangan para siswa, mereka mengikuti aksi demo karena mengikuti ajakan rekan mereka. Bahkan, mereka tidak mengetahui tujuannya dan apa saja yang hendak diperjuangkan. Sehingga, pihaknya menyayangkan ulah ketiga pelajar yang rela bolos. “Kalau yang ikut demo itu, mereka tidak tahu intinya apa? Mereka hanya ikut-ikut ajakan temannya mungkin, ada teman sekolah lain. Itu yang kita sayangkan. Tentu saat ini kita fokus bimbingan terlepas dari masalah dukung mendukung pro dan kontra (dalam demo), kita lepas dari itu dan saat ini murni pembinaan ke siswa supaya tidak terbiasa melanggar tata tertib aturan sekolah,” ungkapnya. Suparta menjelaskan, respons orangtua murid juga sangat positif dalam memberikan pembinaan.
Dikonfirmasi terkait adanya pelajar SMK Negeri 1 yang ikut demo, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika mengaku belum mendapat informasi. “Saya belum dapat informasinya,” ujarnya. *dar
Kepala Sekolah SMKN 1 Kuta Selatan (Kutsel) I Nyoman Suparta membenarkan terkait pemanggilan tiga siswa tersebut. Pemanggilan itu dilakukan pada Selasa (1/10) pukul 09.00 Wita. Ketiga pelajar yang masih duduk di bangku kelas X dan XI itu datang bersama orangtua masing-masing. Diakui Suparta, pemanggilan dan pemeriksaan terhadap ketiga pelajar tersebut bagian dari upaya memberikan pembinaan atas aksi mereka yang bolos dari sekolah saat proses belajar pada Senin pagi. Ketika ditanyai tujuan bolos, ketiganya mengaku bolos karena hendak mengikuti aksi demo di Denpasar.
“Kalau pemanggilan mereka (ketiga siswa) ini karena melanggar aturan sekolah. Soalnya mereka bolos lewat pintu belakang saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Karena itulah, dasar kami melakukan pemanggilan terhadap ketiganya,” ungkap Suparta saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon sejumlah wartawan, Selasa (1/10) sore.
Diterangkannya, meski ketahuan bolos dan mengikuti aksi demo, pihak sekolah tidak memberikan sanksi terhadap mereka. Pihak sekolah hanya akan memberikan pembinaan terkait ulah ketiga pelajar itu, karena ketahuan melanggar tata tertib sekolah.
Menurut Suparta, kalau pelanggaran tata tertib, ada tingkatan yang harus dilihat yakni mulai dari pelanggaran ringan yang akan dilakukan pembinaan sampai 3 dan 4 kali. “Kalau untuk mereka ya kita bina. Harapannya agar anak-anak tidak melanggar tata tertib sekolah. Kalau melanggar kita panggil kita bina. Tugas kita kan memang itu, membina agar mereka lebih baik. Kalau memang tidak bisa kita bina, tidak ada istilah mengeluarkan, tidak. Tapi, kita koordinasikan kepada orangtua mungkin tidak pas sekolah di sini, dan kita arahkan sesuai dengan keinginan orangtua,” ungkap Suparta.
Ditanyai terkait jadwal sekolah di SMKN 1 Kutsel, Nyoman Suparta menjelaskan, jam belajar berlangsung pukul 07.30 sampai 15.40 Wita. Nah, ketiga murid bolos sekitar pukul 09.00 Wita. Dari keterangan para siswa, mereka mengikuti aksi demo karena mengikuti ajakan rekan mereka. Bahkan, mereka tidak mengetahui tujuannya dan apa saja yang hendak diperjuangkan. Sehingga, pihaknya menyayangkan ulah ketiga pelajar yang rela bolos. “Kalau yang ikut demo itu, mereka tidak tahu intinya apa? Mereka hanya ikut-ikut ajakan temannya mungkin, ada teman sekolah lain. Itu yang kita sayangkan. Tentu saat ini kita fokus bimbingan terlepas dari masalah dukung mendukung pro dan kontra (dalam demo), kita lepas dari itu dan saat ini murni pembinaan ke siswa supaya tidak terbiasa melanggar tata tertib aturan sekolah,” ungkapnya. Suparta menjelaskan, respons orangtua murid juga sangat positif dalam memberikan pembinaan.
Dikonfirmasi terkait adanya pelajar SMK Negeri 1 yang ikut demo, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika mengaku belum mendapat informasi. “Saya belum dapat informasinya,” ujarnya. *dar
Komentar