Pokdarwis Desa Timuhun Vakum
Jangan sampai desa-desa berlomba membuat desa wisata dan membentuk Pokdarwis, tapi baru beberapa bulan malah vakum.
SEMARAPURA, NusaBali
Wakil Bupati Klungkung Made Kasta menggelar monitoring dan evaluasi beberapa desa wisata di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung Selasa (1/10) lagi. Kegiatan ini guna melihat peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata,
Wabup Kasta didampingi Asisten Administrasi Umum Wayan Sumarta, Kabid Sumber Daya Pariwisata Tjokorda Gde Romy Tanaya, mengunjungi Desa Wisata Bakas dan Desa Wisata Timuhun. Di Desa Bakas, Pokdarwisnya aktif. Namun Pokdarwis di Desa Timuhun vakum sejak setahun lalu. Karena Ketua Pokdarwisnya meninggal.
"Jangan sampai desa-desa berlomba membuat desa wisata dan membentuk Pokdarwis, tapi baru beberapa bulan malah vakum," ujar Wabup Made Kasta.
Di Desa Wisata Bakas, Ketua Pokdarwis Kadek Widiasa mengatakan kegiatan wisata telah berjalan di desanya. Program wisata yang ditawarkan yakni Balinese Traditional Cooking Class atau kelas memasak khas Bali, Home Stay, Agriculture Tracking dan wisata lainnya yang tengah dikembangkan.
Di tengah geliat pariwisata, Desa Bakas belum membentuk Badan usaha Milik Desa (BUMDes) selaku pengelola usaha desa. Olah karena itu, Pokdarwis Bakas belum berani melakukan pungutan tiket masuk. Sehingga untuk pembayarannya masih dalam bentuk donasi. Kepada seluruh Tim monev, Ketua Pokdarwis Kadek Widiasa berharap bantuan permodalan pengembangan atraksi objek wisata serta regulasi. "Sehingga Pokdarwis bisa menarik iuran atau retribusi kepada wisatawan," katanya.
Di lokasi kedua yakni di Lembah Wenara Desa Wisata Timuhun, rombongan monev disambut pengelola spot selfie, Nengah Lugra dan sejumlah perangkat Desa Timuhun. Nengah Lugra mengatakan selama ini pengelola objek wisata di Timuhun berjalan sendiri-sendiri. Hal ini disebabkan oleh vakumnya Pokdarwis di desanya semenjak Ketua Pokdarwis di desa itu meninggal sekitar setahun lebih. Desa Timuhun memiliki potensi wisata pemandangan dari atas perbukitan, serta Pura Yeh Embang yang dilengkapi dengan permandian.
Menanggapi sejumlah permasalahan di lapangan, Wabup Kasta mengimbau kepada desa yang ingin menciptakan desa wisata supaya benar benar menyiapkan objek wisatanya serta akomodasi pendukung sehingga sebuah paket wisata dapat berjalan dengan baik. Desa juga dihimbau membentuk BUMDes sebagai wadah tempat bernaung Pokdarwis dalam menggerakan usaha pariwisata.
Wabup Kasta juga menyempatkan melihat program wisata Balinese Traditional Cooking Class yang diikuti oleh sejumlah wisatawan asal Belanda di salah satu Home Stay di Desa Bakas. Para wisatawan tampak antusias mengikuti program ini karena menyukai masakan dan bumbu khas Bali. *wan
Wabup Kasta didampingi Asisten Administrasi Umum Wayan Sumarta, Kabid Sumber Daya Pariwisata Tjokorda Gde Romy Tanaya, mengunjungi Desa Wisata Bakas dan Desa Wisata Timuhun. Di Desa Bakas, Pokdarwisnya aktif. Namun Pokdarwis di Desa Timuhun vakum sejak setahun lalu. Karena Ketua Pokdarwisnya meninggal.
"Jangan sampai desa-desa berlomba membuat desa wisata dan membentuk Pokdarwis, tapi baru beberapa bulan malah vakum," ujar Wabup Made Kasta.
Di Desa Wisata Bakas, Ketua Pokdarwis Kadek Widiasa mengatakan kegiatan wisata telah berjalan di desanya. Program wisata yang ditawarkan yakni Balinese Traditional Cooking Class atau kelas memasak khas Bali, Home Stay, Agriculture Tracking dan wisata lainnya yang tengah dikembangkan.
Di tengah geliat pariwisata, Desa Bakas belum membentuk Badan usaha Milik Desa (BUMDes) selaku pengelola usaha desa. Olah karena itu, Pokdarwis Bakas belum berani melakukan pungutan tiket masuk. Sehingga untuk pembayarannya masih dalam bentuk donasi. Kepada seluruh Tim monev, Ketua Pokdarwis Kadek Widiasa berharap bantuan permodalan pengembangan atraksi objek wisata serta regulasi. "Sehingga Pokdarwis bisa menarik iuran atau retribusi kepada wisatawan," katanya.
Di lokasi kedua yakni di Lembah Wenara Desa Wisata Timuhun, rombongan monev disambut pengelola spot selfie, Nengah Lugra dan sejumlah perangkat Desa Timuhun. Nengah Lugra mengatakan selama ini pengelola objek wisata di Timuhun berjalan sendiri-sendiri. Hal ini disebabkan oleh vakumnya Pokdarwis di desanya semenjak Ketua Pokdarwis di desa itu meninggal sekitar setahun lebih. Desa Timuhun memiliki potensi wisata pemandangan dari atas perbukitan, serta Pura Yeh Embang yang dilengkapi dengan permandian.
Menanggapi sejumlah permasalahan di lapangan, Wabup Kasta mengimbau kepada desa yang ingin menciptakan desa wisata supaya benar benar menyiapkan objek wisatanya serta akomodasi pendukung sehingga sebuah paket wisata dapat berjalan dengan baik. Desa juga dihimbau membentuk BUMDes sebagai wadah tempat bernaung Pokdarwis dalam menggerakan usaha pariwisata.
Wabup Kasta juga menyempatkan melihat program wisata Balinese Traditional Cooking Class yang diikuti oleh sejumlah wisatawan asal Belanda di salah satu Home Stay di Desa Bakas. Para wisatawan tampak antusias mengikuti program ini karena menyukai masakan dan bumbu khas Bali. *wan
Komentar