Eksekutif Serahkan Draf Rancangan Perubahan Kedua RPJMD Tahun 2016-2021
DPRD Badung menerima rancangan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kabupaten Badung tahun 2016-2021, Selasa (1/10).
MANGUPURA, NusaBali
Rancangan perubahan RPJMD diserahkan oleh Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, diterima oleh Ketua DPRD I Putu Parwata, didampingi Wakil Ketua II Made Sunarta, Ketua Komisi I Wayan Regep, Ketua Komisi IV Made Sumerta, dan Ketua Badan Kehormatan (BK) I Nyoman Dirgayusa.
Parwata usai menerima rancangan perubahan RPJMD tersebut menyatakan akan segera melakukan pembahasan.
Sementara, Ketua BK Nyoman Dirgayusa mengatakan pihaknya berharap dalam pembahasan perubahan RPJMD kedua ini mekanismenya tidak boleh digampangkan begitu saja. “Hal ini perlu dibahas secara detail, karena kita memiliki tanggung jawab yang luar biasa ke masyarakat atas visi dan misi pemerintah ke depan. Kami harapkan ketua dan sekda memberikan bahan-bahan lebih awal, sehingga kami tidak kelabakan untuk membahas RPJMD ini,” paparnya.
Sedangkan Regep menyatakan, perubahan ini berawal dari perencanaan yang kurang cermat. Dia meminta agar berhati-hati lagi dalam melakukan perencanaan, sehingga tidak lagi ada perubahan-perubahan RPJMD. “Kami ingin mengingatkan semua pihak, kalau kita melakukan kekeliruan perencanaan anggaran akan bisa berdampak ke enam kabupaten di Bali. Saya harapkan tidak ada kesewenang-wenangan melakukan amputasi anggaran, sehingga tidak ada persepsi nantinya kita memberikan malah kita dibully di masyarakat,” ujarnya.
Regep menandaskan, dia mewakili dewan juga merasa kecewa atas pengelolaan anggaran ini dengan melakukan sejumlah rasionalisasi. “Kemarin kita kan sudah melakukan kajian dan rapat-rapat, sehingga ada kesepakatan untuk menjalankan program tersebut. Dan kami harapkan kembali tidak ada perubahan RPJMD lagi nantinya, dan ini yang terakhir, meski aturan membolehkan dilakukan perubahan RPJMD tersebut,” tandasnya. Dia mengharapkan ada pembahasan pra-APBD atau bedah APBD agar nanti tidak lagi ada perubahan-perubahan.
Made Sumerta menambahkan, dengan perubahan RPJMD kedua kalinya ini pihaknya berharap jangan sampai ada persepsi nantinya pemerintah kurang cermat dalam melakukan rancangan. “Kami harapkan pembahasan RPJMD ini harus hati-hati dan lebih cermat lagi sehingga tidak terus diubah sampai berkali-kali,” ucapnya.
Menyikapi masukan dewan tersebut, Sekda sekaligus Ketua TAPD Badung Wayan Adi Arnawa, mengatakan saat ini dunia dalam keadaan krisis dan hal ini terasa. “Kita tidak menyalahkan siapa-siapa. Namun kita mengakui ekspektasi belanja kita terlalu optimis,” ujarnya.
“Kita setuju sekali dengan melakukan ekstensifikasi pendapatan, sehingga nanti tidak terlalu menonjol lagi untuk mengeruk pajak dan retribusi karena pendapatan pajak dalam industri pariwisata tidak bisa diprediksi. Kita perlu diskusikan lagi lebih mendalam terkait ekstensifikasi pendapatan ini,” tandasnya. *asa
Parwata usai menerima rancangan perubahan RPJMD tersebut menyatakan akan segera melakukan pembahasan.
Sementara, Ketua BK Nyoman Dirgayusa mengatakan pihaknya berharap dalam pembahasan perubahan RPJMD kedua ini mekanismenya tidak boleh digampangkan begitu saja. “Hal ini perlu dibahas secara detail, karena kita memiliki tanggung jawab yang luar biasa ke masyarakat atas visi dan misi pemerintah ke depan. Kami harapkan ketua dan sekda memberikan bahan-bahan lebih awal, sehingga kami tidak kelabakan untuk membahas RPJMD ini,” paparnya.
Sedangkan Regep menyatakan, perubahan ini berawal dari perencanaan yang kurang cermat. Dia meminta agar berhati-hati lagi dalam melakukan perencanaan, sehingga tidak lagi ada perubahan-perubahan RPJMD. “Kami ingin mengingatkan semua pihak, kalau kita melakukan kekeliruan perencanaan anggaran akan bisa berdampak ke enam kabupaten di Bali. Saya harapkan tidak ada kesewenang-wenangan melakukan amputasi anggaran, sehingga tidak ada persepsi nantinya kita memberikan malah kita dibully di masyarakat,” ujarnya.
Regep menandaskan, dia mewakili dewan juga merasa kecewa atas pengelolaan anggaran ini dengan melakukan sejumlah rasionalisasi. “Kemarin kita kan sudah melakukan kajian dan rapat-rapat, sehingga ada kesepakatan untuk menjalankan program tersebut. Dan kami harapkan kembali tidak ada perubahan RPJMD lagi nantinya, dan ini yang terakhir, meski aturan membolehkan dilakukan perubahan RPJMD tersebut,” tandasnya. Dia mengharapkan ada pembahasan pra-APBD atau bedah APBD agar nanti tidak lagi ada perubahan-perubahan.
Made Sumerta menambahkan, dengan perubahan RPJMD kedua kalinya ini pihaknya berharap jangan sampai ada persepsi nantinya pemerintah kurang cermat dalam melakukan rancangan. “Kami harapkan pembahasan RPJMD ini harus hati-hati dan lebih cermat lagi sehingga tidak terus diubah sampai berkali-kali,” ucapnya.
Menyikapi masukan dewan tersebut, Sekda sekaligus Ketua TAPD Badung Wayan Adi Arnawa, mengatakan saat ini dunia dalam keadaan krisis dan hal ini terasa. “Kita tidak menyalahkan siapa-siapa. Namun kita mengakui ekspektasi belanja kita terlalu optimis,” ujarnya.
“Kita setuju sekali dengan melakukan ekstensifikasi pendapatan, sehingga nanti tidak terlalu menonjol lagi untuk mengeruk pajak dan retribusi karena pendapatan pajak dalam industri pariwisata tidak bisa diprediksi. Kita perlu diskusikan lagi lebih mendalam terkait ekstensifikasi pendapatan ini,” tandasnya. *asa
Komentar