Jelang Usaba Kapat, Krama Duda Melasti ke Pantai Buitan
Krama Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, Karangasem menggelar melasti ke Pantai Banjar Buitan, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem, Buda Kliwon Matal, Rabu (2/10).
AMLAPURA, NusaBali
Melasti ini serangkaian karya Usaba Kapat di Pura Puseh. Ritual penyucian pralingga dan pratima ini dipuput Ida Pedanda Gede Suyasa dari Geria Taman Sari Manuaba, Banjar Tengah, Desa Duda, Kecamatan Selat.
Krama dari 27 banjar se-Desa Adat Duda mengusung seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara untuk disucikan di Pantai Banjar Buitan. Bendesa Adat Duda I Komang Sujana mengatakan iring-iringan pralingga dan pratima Ida Bhatara tiba di Pantai Banjar Buitan sekitar pukul 11.00 Wita. Prosesi diawali dengan tari Rejang Renteng disusul ngaturang banten ke masing-masing pralingga dan sembahyang bersama. Melasti dipungkasi dengan mulang pakelem ke laut dan mohon tirtha untuk jatu utama di puncak Usaba Kapat di Pura Puseh.
Komang Sujana mengatakan, rangkaian Usaba Kapat terbagi tiga. Puncak upacara pertama disebut pamiyosan di Pura Aji pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (5/10). Disusul di Pura Puseh pamiyosan digelar pada Anggara Umanis Uye, Selasa (8/1), pangrejangan Sukra Wage Uye, Jumat (11/10), pamiyosan kedua Soma Paing Menail, Senin (14/10) dan pangrejangan kedua Anggara Pon Menail, Selasa (15/10) langsung nyineb. Khusus di Pura Puseh, Banjar Adat Pegubugan hanya menggelar sekali pamiyosan pada Soma Paing Menail, Senin (14/10). “Ini upacara melasti rutin dilaksanakan setiap setahun sekali jelang Usaba Kapat,” jelas Komang Sujana.
Ida Pedanda Gede Suyasa didampingi Ida Pedanda Istri Jelantik mengatakan, melasti dilaksanakan untuk menyucikan seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara. Sehingga sebelum puncak Usaba Kapat seluruh benda-benda sakral itu bersih secara niskala melalui upacara dan puja sulinggih. “Meski seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara telah suci, tetap juga disucikan melalui ritual sebelum puncak Usaba Kapat,” jelas Ida Pedanda Gede Suyasa. *k16
Melasti ini serangkaian karya Usaba Kapat di Pura Puseh. Ritual penyucian pralingga dan pratima ini dipuput Ida Pedanda Gede Suyasa dari Geria Taman Sari Manuaba, Banjar Tengah, Desa Duda, Kecamatan Selat.
Krama dari 27 banjar se-Desa Adat Duda mengusung seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara untuk disucikan di Pantai Banjar Buitan. Bendesa Adat Duda I Komang Sujana mengatakan iring-iringan pralingga dan pratima Ida Bhatara tiba di Pantai Banjar Buitan sekitar pukul 11.00 Wita. Prosesi diawali dengan tari Rejang Renteng disusul ngaturang banten ke masing-masing pralingga dan sembahyang bersama. Melasti dipungkasi dengan mulang pakelem ke laut dan mohon tirtha untuk jatu utama di puncak Usaba Kapat di Pura Puseh.
Komang Sujana mengatakan, rangkaian Usaba Kapat terbagi tiga. Puncak upacara pertama disebut pamiyosan di Pura Aji pada Saniscara Pon Matal, Sabtu (5/10). Disusul di Pura Puseh pamiyosan digelar pada Anggara Umanis Uye, Selasa (8/1), pangrejangan Sukra Wage Uye, Jumat (11/10), pamiyosan kedua Soma Paing Menail, Senin (14/10) dan pangrejangan kedua Anggara Pon Menail, Selasa (15/10) langsung nyineb. Khusus di Pura Puseh, Banjar Adat Pegubugan hanya menggelar sekali pamiyosan pada Soma Paing Menail, Senin (14/10). “Ini upacara melasti rutin dilaksanakan setiap setahun sekali jelang Usaba Kapat,” jelas Komang Sujana.
Ida Pedanda Gede Suyasa didampingi Ida Pedanda Istri Jelantik mengatakan, melasti dilaksanakan untuk menyucikan seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara. Sehingga sebelum puncak Usaba Kapat seluruh benda-benda sakral itu bersih secara niskala melalui upacara dan puja sulinggih. “Meski seluruh pralingga dan pratima Ida Bhatara telah suci, tetap juga disucikan melalui ritual sebelum puncak Usaba Kapat,” jelas Ida Pedanda Gede Suyasa. *k16
1
Komentar