Ini Dia Ciri-Ciri Investasi Tipu-Tipu!
OJK meminta masyarakat tak tergiur testimoni investasi menggoda.
DENPASAR, NusaBali
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat jangan terlalu cepat termakan atau langsung percaya pada testimoni- testimoni yang bertalian dengan investasi. Sebaliknya masyarakat diminta cermat dan cerdas, terhadap testimoni- testimoni terkait investasi yang mungkin menggiurkan, namun belum tentu demikian dalam kenyataannya.
Hal ini ditekankan Ketua OJK Kantor Regional 8 Wilayah Bali, NTB dan NTT (Bali-Nusra) Elyanus Pongsoda, sehubungan bisnis investasi bodong di masyarakat. “Jangan cepat percaya,” tegasnya. Kalau masyarakat ragu, tanyakan langsung ke OJK.
Dikatakan Elyanus Pongsoda, untuk mengetahui bisnis investasi merupakan investasi bodong sesungguhnya tidak sulit. Ciri-cirinya antara lain penawaran suku bunga dan return yang tidak wajar. “Cukup dengan membandingkan dengan suku bunga,” ujar Elyanus Pongsada.
Bunga depositonya misalnya. Untuk di BPR bunga deposito saat ini 9,25 persen. Sedang deposito bank umum sekitar 6 persen. Baik di BPR dan bank umum, semuanya dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Karena itu jika ada penawaran suku bunga di atas bunga formal, jangan cepat tergiur.
Dikatakan Elyanus Pongsoda yang juga sering membuat masyarakat tertarik adalah testimoni. Apalagi yang memberi testimoni kalangan tokoh.Atau bisa saja testimoni akalan-akalan dari mafia investasi bodong tersebut.
Itulah harus dicermati, jangan sampai masyarakat tergiur iming-iming. Di Bali sejauh ini, kata Elyanus Pongsoda belum ada kalangan tokoh yang memberi testimoni bertalian dengan investasi (bodong). Yang jelas, jika ada investasi dengan pemberian bunga atau pengembalian secara tak masuk akal, pesan Elyanus Pongsoda, masyarakat jangan langsung tergiur. *k17
Hal ini ditekankan Ketua OJK Kantor Regional 8 Wilayah Bali, NTB dan NTT (Bali-Nusra) Elyanus Pongsoda, sehubungan bisnis investasi bodong di masyarakat. “Jangan cepat percaya,” tegasnya. Kalau masyarakat ragu, tanyakan langsung ke OJK.
Dikatakan Elyanus Pongsoda, untuk mengetahui bisnis investasi merupakan investasi bodong sesungguhnya tidak sulit. Ciri-cirinya antara lain penawaran suku bunga dan return yang tidak wajar. “Cukup dengan membandingkan dengan suku bunga,” ujar Elyanus Pongsada.
Bunga depositonya misalnya. Untuk di BPR bunga deposito saat ini 9,25 persen. Sedang deposito bank umum sekitar 6 persen. Baik di BPR dan bank umum, semuanya dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Karena itu jika ada penawaran suku bunga di atas bunga formal, jangan cepat tergiur.
Dikatakan Elyanus Pongsoda yang juga sering membuat masyarakat tertarik adalah testimoni. Apalagi yang memberi testimoni kalangan tokoh.Atau bisa saja testimoni akalan-akalan dari mafia investasi bodong tersebut.
Itulah harus dicermati, jangan sampai masyarakat tergiur iming-iming. Di Bali sejauh ini, kata Elyanus Pongsoda belum ada kalangan tokoh yang memberi testimoni bertalian dengan investasi (bodong). Yang jelas, jika ada investasi dengan pemberian bunga atau pengembalian secara tak masuk akal, pesan Elyanus Pongsoda, masyarakat jangan langsung tergiur. *k17
Komentar