PKB Ditutup, Lanjut Bali Mandara Mahalango
Setelah selama sebulan penuh berjalan, Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 tahun 2016 yang mengambil tema ‘Karang Awak, Mencintai Tanah Kelahiran’ resmi ditutup Sabtu (9/7) malam oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali, ditandai dengan pemukulan kulkul.
DENPASAR, NusaBali
Meski telah ditutup, namun pengunjung di Taman Budaya Bali tetap ramai dan antusias menyaksikan beberapa acara kesenian yang masih mengisi malam terakhir PKB. “Salah satu indikator yang menjadi suksesnya Pesta Kesenian Bali adalah kehadiran masyarakat yang ramai. Begitu pula keseluruhan pementasan dinilai mampu mengaktualisasikan tema Karang Awak menjadi sajian menarik bagi penonton,” ujarnya.
Selain itu, Dewa Beratha menyampaikan selama hampir sebulan, transaksi yang terjadi di pameran kerajinan PKB hingga 7 Juli, tercatat mendekati Rp 8 miliar serta dari kuliner, omzet mencapai Rp 2,3 miliar sampai 8 Juli. Ini artinya, sebanyak 28 stand kuliner masing-masing mampu meraih omzet hingga Rp 82 juta.
Sementara Wakil Gubernur Ketut Sudikerta dalam sambutan Gubernur Bali, mengatakan, PKB dinilai telah mampu menjadi wahana komunikasi antar seniman serta memperkuat landasan dan mempertahankan eksistensi budaya Bali dari gempuran berbagai penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai satyam siwam sundaram. “Ke depan apa yang masih kurang kita perbaiki bersama,”ujarnya.
Penutupan PKB ke-38 pada Sabtu malam dimeriahkan dengan penampilan Pagelaran Sendratari berjudul ‘Ciung Naga Basuki’ oleh SMKN 3 Sukawati Kabupaten Gianyar. Sementara itu, mulai Minggu (10/7) malam kemarin, Taman Budaya Bali kembali diramaikan dengan pementasan seni budaya bertajuk Bali Mandara Mahalango yang dijadwalkan berlangsung setiap hari selama 50 hari mulai 10 Juli hingga 28 Agustus 2016. Setelah itu, diteruskan gelar seni akhir pekan Bali Mandara Nawanatya setiap Jumat, Sabtu, Minggu malam sepanjang tahun 2016. 7 i
Meski telah ditutup, namun pengunjung di Taman Budaya Bali tetap ramai dan antusias menyaksikan beberapa acara kesenian yang masih mengisi malam terakhir PKB. “Salah satu indikator yang menjadi suksesnya Pesta Kesenian Bali adalah kehadiran masyarakat yang ramai. Begitu pula keseluruhan pementasan dinilai mampu mengaktualisasikan tema Karang Awak menjadi sajian menarik bagi penonton,” ujarnya.
Selain itu, Dewa Beratha menyampaikan selama hampir sebulan, transaksi yang terjadi di pameran kerajinan PKB hingga 7 Juli, tercatat mendekati Rp 8 miliar serta dari kuliner, omzet mencapai Rp 2,3 miliar sampai 8 Juli. Ini artinya, sebanyak 28 stand kuliner masing-masing mampu meraih omzet hingga Rp 82 juta.
Sementara Wakil Gubernur Ketut Sudikerta dalam sambutan Gubernur Bali, mengatakan, PKB dinilai telah mampu menjadi wahana komunikasi antar seniman serta memperkuat landasan dan mempertahankan eksistensi budaya Bali dari gempuran berbagai penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai satyam siwam sundaram. “Ke depan apa yang masih kurang kita perbaiki bersama,”ujarnya.
Penutupan PKB ke-38 pada Sabtu malam dimeriahkan dengan penampilan Pagelaran Sendratari berjudul ‘Ciung Naga Basuki’ oleh SMKN 3 Sukawati Kabupaten Gianyar. Sementara itu, mulai Minggu (10/7) malam kemarin, Taman Budaya Bali kembali diramaikan dengan pementasan seni budaya bertajuk Bali Mandara Mahalango yang dijadwalkan berlangsung setiap hari selama 50 hari mulai 10 Juli hingga 28 Agustus 2016. Setelah itu, diteruskan gelar seni akhir pekan Bali Mandara Nawanatya setiap Jumat, Sabtu, Minggu malam sepanjang tahun 2016. 7 i
1
Komentar