Mesin Laundry Meledak, Bangunan Rumah Ambruk
Tempat usaha laundry milik keluarga I Gede Nesawan, 50, di Jalan Buana Kubu, Gang Asem IV Nomor 1 Banjar Buana Kubu, Monang Maning, Denpasar Barat tiba-tiba meledak, Minggu (10/7) siang sekitar pukul 12.15 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Meski tak ada korban jiwa maupun terluka, musibah ini menyebabkan bangunan laundry ukuran 4 meter x 4 meter ambruk. Dugaan sementara, meledaknya tempat usaha laundry tersebut terjadi karena masalah bagian mesin uap yang dihubungkan dengan strika. Musibah ini bermula ketika 3 karyawan laundry yakni Suryono, Yustina Kahutar, dan Rutsahana beraktivitas sekitar pukul 11.00 Wita. Setelah 30 menit beraktivitas, Yustina Kahutar mulai menghidupkan kompor untuk memanaskan air dalam tabung yang berhubungan dengan mesin uap yang dialirkan ke strika. Yustina melanjutkan pekerjaan mencuci pakaian di mesin cuci yang terletak di sebelah barat kompor.
Sedangkan dua karyawan lainnya: Suryono dan Rutsahana, melakukan kegiatan berbeda. Suyono sibuk membilas pakaian di sebelah mesin cuci, sementara Rutsahana sedang makan. Tiba-tiba, dari dalam mesin laundry muncul kepulan asap pekat. Hal ini kontan membuat ketiga karyawan lari kocar-kacir keluar ruangan untuk menyelamatkan diri.
Saat semuanya sudah berada di luar, mesin uap langsung meledak. Akibatnya, bangunan laundry berukuran 4 meter x 4 meter yang dibangun keluarga Gede Nesawan tahun 2010 ambruk seketika. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya, dua unit mesin cuci juga rusak parah.
Salah seorang karyawan laundry, Suyono, mengungkapkan sebelum musibah ledakan, dia sempat bertanya kepada rekannya, Yustina, perihal air di dalam mesin uap. Tapi, Yustina---wanita kelahiran Sumba, Nusa Tenggara Timur---mengatakan air masih dalam kadaan full. Karenanya, tidak ada kecurigaan akan terjadi musibah. "Saat itu, Yustina mau strika pakaian,” cerita Suyono.
Sementara itu, Kapolsek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardana yang dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, menyatakan pasca adanya laporan terkait ledakan tempat usahja laundry, pihaknya langsung mengerahkan anggota ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan memasang police line, serta meminta keterangan saksi-saksi.
Dari olah TKP dan keterangan saksi-skasi, diduga tabung stream untuk menghasilkan uap buat menyetrika pakaian mengalami masalah. “Makanya, langsung meledak. Itu baru dugaan," jelas Kapolsek Wisnu Wardana. Pihaknya masih menunggu hasil uji Labfor untuk memastikan penyebab pasti meledaknya tempat usaha laundry ini. 7 da
Meski tak ada korban jiwa maupun terluka, musibah ini menyebabkan bangunan laundry ukuran 4 meter x 4 meter ambruk. Dugaan sementara, meledaknya tempat usaha laundry tersebut terjadi karena masalah bagian mesin uap yang dihubungkan dengan strika. Musibah ini bermula ketika 3 karyawan laundry yakni Suryono, Yustina Kahutar, dan Rutsahana beraktivitas sekitar pukul 11.00 Wita. Setelah 30 menit beraktivitas, Yustina Kahutar mulai menghidupkan kompor untuk memanaskan air dalam tabung yang berhubungan dengan mesin uap yang dialirkan ke strika. Yustina melanjutkan pekerjaan mencuci pakaian di mesin cuci yang terletak di sebelah barat kompor.
Sedangkan dua karyawan lainnya: Suryono dan Rutsahana, melakukan kegiatan berbeda. Suyono sibuk membilas pakaian di sebelah mesin cuci, sementara Rutsahana sedang makan. Tiba-tiba, dari dalam mesin laundry muncul kepulan asap pekat. Hal ini kontan membuat ketiga karyawan lari kocar-kacir keluar ruangan untuk menyelamatkan diri.
Saat semuanya sudah berada di luar, mesin uap langsung meledak. Akibatnya, bangunan laundry berukuran 4 meter x 4 meter yang dibangun keluarga Gede Nesawan tahun 2010 ambruk seketika. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pasalnya, dua unit mesin cuci juga rusak parah.
Salah seorang karyawan laundry, Suyono, mengungkapkan sebelum musibah ledakan, dia sempat bertanya kepada rekannya, Yustina, perihal air di dalam mesin uap. Tapi, Yustina---wanita kelahiran Sumba, Nusa Tenggara Timur---mengatakan air masih dalam kadaan full. Karenanya, tidak ada kecurigaan akan terjadi musibah. "Saat itu, Yustina mau strika pakaian,” cerita Suyono.
Sementara itu, Kapolsek Denpasar Barat Kompol Wisnu Wardana yang dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu kemarin, menyatakan pasca adanya laporan terkait ledakan tempat usahja laundry, pihaknya langsung mengerahkan anggota ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan memasang police line, serta meminta keterangan saksi-saksi.
Dari olah TKP dan keterangan saksi-skasi, diduga tabung stream untuk menghasilkan uap buat menyetrika pakaian mengalami masalah. “Makanya, langsung meledak. Itu baru dugaan," jelas Kapolsek Wisnu Wardana. Pihaknya masih menunggu hasil uji Labfor untuk memastikan penyebab pasti meledaknya tempat usaha laundry ini. 7 da
Komentar