Diduga Minum Racun, Tamu Hotel Ditemukan Tewas
Seorang wisatawan domestik bernama Susanto Soo, 47, ditemukan tewas dalam kamar sebuah hotel di Jalan Raya Uluwatu Nomor 88 Kedonganan, Kecamatan Kuta, Badung, Minggu (6/10) sekitar pukul 15.30 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
Korban asal Jakarta Utara ini ditemukan tewas setelah dicurigai pegawai hotel karena tak kunjung keluar untuk check out. Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu I Putu Ika Prabawa dikonfirmasi kemarin sore mengatakan, peristiwa tewasnya korban pertama kali diketahui oleh reception, Dewik Suryani, 38. Keterangan dari saksi menyebutkan korban check in pada Sabtu (5/10) sekitar pukul 13.30 wita, seorang diri.
Saat itu korban sempat menanyakan kalau bisa dia exstend lagi 1 hari di kamar yang sama. Karena penuh di kategori superior room, saksi meminta korban untuk mengambil suite room. Namun ditolak korban karena katanya kemahalan.
Menurut Iptu Ika, Minggu kemarin, seharusnya korban check out dari kamar pukul 12.00 Wita. Receptionis hotel bernama Edi mencoba untuk menelpon ke kamar, tapi tidak diangkat oleh korban. Pihak hotel memberikan waktu 30 menit untuk menelpon yang keberikutnya. “Nah, setelah pukul 12.30 Wita, korban tidak juga turun untuk check out," ujarnya.
Karena tak kunjung keluar, pegawai hotel mendatangi kamar korban. "Ternyata korban sudah meninggal dunia. Posisi korban di atas tempat tidur, memakai baju kaos warna biru, masih memakai selimut warna putih, memakai celana pendek warna abu-abu motif garis. Dari mulut korban keluar busa, tangan kanan menekuk ke dada, tangan kiri bengkok kesamping badan. Tubuh korban mulai membiru. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," tutur Iptu Ika Prabawa.
Selain kelengkapan korban, di TKP juga ditemukan surat wasiat yang diduga dibuat oleh korban dalam bahasa Inggris. Selain itu ditemukan serbuk putih diduga Vottas (racun). Kamar terkunci dari dalam. Untuk sementara korban meninggal dunia diduga karena bunuh diri. "Untuk mengetahui sebab matinya korban perlu dilakukan pemeriksaan dokter. Jasad korban dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar untuk diautopsi," tandasnya. *pol
Saat itu korban sempat menanyakan kalau bisa dia exstend lagi 1 hari di kamar yang sama. Karena penuh di kategori superior room, saksi meminta korban untuk mengambil suite room. Namun ditolak korban karena katanya kemahalan.
Menurut Iptu Ika, Minggu kemarin, seharusnya korban check out dari kamar pukul 12.00 Wita. Receptionis hotel bernama Edi mencoba untuk menelpon ke kamar, tapi tidak diangkat oleh korban. Pihak hotel memberikan waktu 30 menit untuk menelpon yang keberikutnya. “Nah, setelah pukul 12.30 Wita, korban tidak juga turun untuk check out," ujarnya.
Karena tak kunjung keluar, pegawai hotel mendatangi kamar korban. "Ternyata korban sudah meninggal dunia. Posisi korban di atas tempat tidur, memakai baju kaos warna biru, masih memakai selimut warna putih, memakai celana pendek warna abu-abu motif garis. Dari mulut korban keluar busa, tangan kanan menekuk ke dada, tangan kiri bengkok kesamping badan. Tubuh korban mulai membiru. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," tutur Iptu Ika Prabawa.
Selain kelengkapan korban, di TKP juga ditemukan surat wasiat yang diduga dibuat oleh korban dalam bahasa Inggris. Selain itu ditemukan serbuk putih diduga Vottas (racun). Kamar terkunci dari dalam. Untuk sementara korban meninggal dunia diduga karena bunuh diri. "Untuk mengetahui sebab matinya korban perlu dilakukan pemeriksaan dokter. Jasad korban dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar untuk diautopsi," tandasnya. *pol
1
Komentar