Lurah Subagan Gelar Pelatihan Pinandita
Lurah Subagan, Kecamatan/Kabupaten Karangasem menggelar latihan pinandita atau pamangku se-Desa Adat Subagan di aula Kantor Lurah Subagan, jalan Ahmad Yani Amlapura, Minggu (6/10).
AMLAPURA, NusaBali
Pelatihan pinandita diikuti 72 pamangku dari paiketan pamangku Eka Jnana Pawitra Desa Adat Subagan. Kegiatan ini diagendakan berlangsung setiap dua kali sebulan.
Lurah Subagan Ida Ketut Mangku Putra sekaligus ketua panitia mengatakan, latihan pinandita dibuka Kasi Penyuluh Kantor Kementerian Agama Karangasem Ida Made Pidada. Sekretaris PHDI Karangasem I Gusti Ngurah Ananjaya berikan materi tentang makna upacara yadnya. Dikatakan, yadnya banyak ragamnya, tergantung upacara yang tengah dilaksanakan. Tingkatan upacara juga bisa dibagi-bagi yakni utama, madya, dan nista. “Terpenting esensinya tidak berkurang,” pintanya.
Narasumber lainnya, Jro Mangku Wayan Suter, berikan materi sesana pamangku lan busana pamangku, materi cara ngemargiang banten prayascita, pesantian, dan tentang bahasa Bali. Ketua Panitia Ida Ketut Mangku Putra mengatakan, tujuan menggelar pelatihan pamangku agar pelaksanaan upacara di setiap banjar, dadia, dan desa adat bisa diseragamkan. Terutama menyangkut prosesi upacara. “Sehingga jalannya upacara yang selama ini diwariskan turun temurun dengan ada pelatihan, tidak lagi seperti itu. Materi yang diberikan mengacu sastra suci Hindu,” kata Ida Ketut Mangku Putra. *k16
Lurah Subagan Ida Ketut Mangku Putra sekaligus ketua panitia mengatakan, latihan pinandita dibuka Kasi Penyuluh Kantor Kementerian Agama Karangasem Ida Made Pidada. Sekretaris PHDI Karangasem I Gusti Ngurah Ananjaya berikan materi tentang makna upacara yadnya. Dikatakan, yadnya banyak ragamnya, tergantung upacara yang tengah dilaksanakan. Tingkatan upacara juga bisa dibagi-bagi yakni utama, madya, dan nista. “Terpenting esensinya tidak berkurang,” pintanya.
Narasumber lainnya, Jro Mangku Wayan Suter, berikan materi sesana pamangku lan busana pamangku, materi cara ngemargiang banten prayascita, pesantian, dan tentang bahasa Bali. Ketua Panitia Ida Ketut Mangku Putra mengatakan, tujuan menggelar pelatihan pamangku agar pelaksanaan upacara di setiap banjar, dadia, dan desa adat bisa diseragamkan. Terutama menyangkut prosesi upacara. “Sehingga jalannya upacara yang selama ini diwariskan turun temurun dengan ada pelatihan, tidak lagi seperti itu. Materi yang diberikan mengacu sastra suci Hindu,” kata Ida Ketut Mangku Putra. *k16
Komentar