Diduga Coba Buang Bayi, Pasutri Kepergok Warga
Pasangan suami istri (Pasutri), Luki Pratama, 19, dan Mega Ayu Sekarwangi, 18, kepergok warga saat keduanya diduga coba membuang bayi pertama mereka di Jalan Kresek, Gang Ikan Teri, Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (6/10) pukul 23.45 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut diduga baru dilahirkan dalam kondisi ari-arinya masih menempel dengan tali pusar dalam keadaan hidup.
Saat kepergok warga, terduga Luki Pratama (suami) mengaku nyasar saat hendak ke RSUP Sanglah Denpasar untuk memeriksa kandungan Sekarwangi (istri). Sebelum melahirkan di TKP, Sekarwangi sempat dirawat pada salah satu klinik di Jalan Tukad Petanu, Denpasar Selatan dengan keluhan sakit pada perut. Perawat di klinik itu menyarankan agar pasangan yang baru tiga minggu di Bali ini untuk pergi cek ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Karena disarankan demikian, sang suami asal Dusun Sukodono, Desa Kalian, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur ini lalu mengantar istrinya ke RS Sanglah. Namun keduanya tak tahu jalan menuju ke RS Sanglah. Kedua pasangan yang tinggal di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini malah nyasar ke Jalan Kresek, Gang Ikan Teri, Sesetan. Di sanalah perempuan asal Dusun Belibis, Desa Patokan, Kecamatan Blimbing Sari, Banyuwangi, Jawa Timur ini melahirkan bayinya secara normal.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya, dikonfirmasi, Senin (7/10) mengungkapkan dugaan hendak buang bayi oleh pasutri tersebut pertama kali diketahui, Mujianto, 38 dan Imam Bukori. Saksi kakak beradik ini secara tak sengaja melihat aksi kedua terduga saat melintas di TKP menggunakan motor.
Saat keduanya mendekati, pasutri itu hendak pergi meninggalkan TKP dalam kondisi bayi dibungkus sarung warna hijau dan tergeletak di tanah. Saat ditanya, pasutri muda tersebut mengaku baru pulang dari salah satu klinik di Jalan Tukad Petanu. Keduanya hendak menuju RS Sanglah tapi nyasar. Aksi keduanya dicurigai karena gerak gerik terduga. Mujianto dan Bukori mengamankan keduanya.
"Kondisi bayi saat ditemukan ari-ari masih menempel dengan tali pusar. Dibungkus kain sarung warna hijau. Terdapat bercak dan gumpalan darah di TKP," tutur Kompol Wirajaya.
Sesaat setelah bayi malang itu ditemukan, langsung dibawa ke Bidan Wahidah di Jalan Pendidikan Gang Baja, Denpasar Selatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan. Setelah dilakukan pemeriksaan, bayi serta ibunya langsung dibawa ke RS Sanglah Denpasar untuk mendapatkan perawatan dan penanganan lebih lanjut. Sedangkan suaminya diamankan di Polsek Densel untuk dimintai keterangan.
Menurut keterangan terduga pelaku, Luki Pratama, sebelum Sekarwangi melahirkan di TKP, keduanya pulang bertamu di rumah teman di Jalan Taman Pancing, Denpasar Selatan, pukul 22.00 Wita. Dalam perjalanan, istrinya (Sekarwangi) yang katanya tengah mengandung 5 bulan merasa sakit pada bagian perut. Keduanya pun menuju ke salah satu klinik di Jalan Tukad Petanu. Dokter menyarankan untuk dirujuk ke RS Sanglah.
"Karena perut istrinya sakitnya sudah tidak bisa ditahan maka keduanya berhenti dan istrinya langsung melahirkan di pinggir jalan dekat kali di TKP. Saat itu ada warga yang melintas karena dicurigai akan membuang anaknya akhirnya keduanya diamankan," beber Kompol Wirajaya.
Hingga kemarin pihak Polsek Denpasar Selatan belum menetapkan status pasutri muda tersebut. Kompol Wirajaya mengaku masih melakukan pemeriksaan terhadap Luki Pratama. Dikatakan belum diketahui motif kedua terduga hendak membuang bayi mereka.
"Kami masih memeriksa terduga. Apa benar mereka sedang berupaya membuang bayi atau tidak masih kami dalami. Termasuk nanti kami meminta keterangan dari pihak klinik di Jalan Tukad Petanu. Besok (hari ini) saya akan informasikan lebih lanjut," tandasnya. *pol
Saat kepergok warga, terduga Luki Pratama (suami) mengaku nyasar saat hendak ke RSUP Sanglah Denpasar untuk memeriksa kandungan Sekarwangi (istri). Sebelum melahirkan di TKP, Sekarwangi sempat dirawat pada salah satu klinik di Jalan Tukad Petanu, Denpasar Selatan dengan keluhan sakit pada perut. Perawat di klinik itu menyarankan agar pasangan yang baru tiga minggu di Bali ini untuk pergi cek ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Karena disarankan demikian, sang suami asal Dusun Sukodono, Desa Kalian, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur ini lalu mengantar istrinya ke RS Sanglah. Namun keduanya tak tahu jalan menuju ke RS Sanglah. Kedua pasangan yang tinggal di Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini malah nyasar ke Jalan Kresek, Gang Ikan Teri, Sesetan. Di sanalah perempuan asal Dusun Belibis, Desa Patokan, Kecamatan Blimbing Sari, Banyuwangi, Jawa Timur ini melahirkan bayinya secara normal.
Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya, dikonfirmasi, Senin (7/10) mengungkapkan dugaan hendak buang bayi oleh pasutri tersebut pertama kali diketahui, Mujianto, 38 dan Imam Bukori. Saksi kakak beradik ini secara tak sengaja melihat aksi kedua terduga saat melintas di TKP menggunakan motor.
Saat keduanya mendekati, pasutri itu hendak pergi meninggalkan TKP dalam kondisi bayi dibungkus sarung warna hijau dan tergeletak di tanah. Saat ditanya, pasutri muda tersebut mengaku baru pulang dari salah satu klinik di Jalan Tukad Petanu. Keduanya hendak menuju RS Sanglah tapi nyasar. Aksi keduanya dicurigai karena gerak gerik terduga. Mujianto dan Bukori mengamankan keduanya.
"Kondisi bayi saat ditemukan ari-ari masih menempel dengan tali pusar. Dibungkus kain sarung warna hijau. Terdapat bercak dan gumpalan darah di TKP," tutur Kompol Wirajaya.
Sesaat setelah bayi malang itu ditemukan, langsung dibawa ke Bidan Wahidah di Jalan Pendidikan Gang Baja, Denpasar Selatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan. Setelah dilakukan pemeriksaan, bayi serta ibunya langsung dibawa ke RS Sanglah Denpasar untuk mendapatkan perawatan dan penanganan lebih lanjut. Sedangkan suaminya diamankan di Polsek Densel untuk dimintai keterangan.
Menurut keterangan terduga pelaku, Luki Pratama, sebelum Sekarwangi melahirkan di TKP, keduanya pulang bertamu di rumah teman di Jalan Taman Pancing, Denpasar Selatan, pukul 22.00 Wita. Dalam perjalanan, istrinya (Sekarwangi) yang katanya tengah mengandung 5 bulan merasa sakit pada bagian perut. Keduanya pun menuju ke salah satu klinik di Jalan Tukad Petanu. Dokter menyarankan untuk dirujuk ke RS Sanglah.
"Karena perut istrinya sakitnya sudah tidak bisa ditahan maka keduanya berhenti dan istrinya langsung melahirkan di pinggir jalan dekat kali di TKP. Saat itu ada warga yang melintas karena dicurigai akan membuang anaknya akhirnya keduanya diamankan," beber Kompol Wirajaya.
Hingga kemarin pihak Polsek Denpasar Selatan belum menetapkan status pasutri muda tersebut. Kompol Wirajaya mengaku masih melakukan pemeriksaan terhadap Luki Pratama. Dikatakan belum diketahui motif kedua terduga hendak membuang bayi mereka.
"Kami masih memeriksa terduga. Apa benar mereka sedang berupaya membuang bayi atau tidak masih kami dalami. Termasuk nanti kami meminta keterangan dari pihak klinik di Jalan Tukad Petanu. Besok (hari ini) saya akan informasikan lebih lanjut," tandasnya. *pol
1
Komentar