Incar Turis Inggris, Bali Ikuti WTM London
Wisatawan Inggris dinilai sebagai pasar potensial dalam hal masa tinggal dan pengeluarannya.
DENPASAR,NusaBali
Pihak industri pariwisata Bali siap mendatangkan lebih banyak wisatawan Inggris tahun 2020. Salah satu upaya itu adalah dengan melakukan sales mission di World Travel Market (WTM) London, November depan. Puluhan industri pariwisata, seperti hotel, travel dan lainnya dipastikan ikut dalam sales mission tersebut.
Dari Kabupaten Badung dikabarkan ada 20 industri yang sudah positif ikut serta. Belum terhitung Kota Denpasar dan Pemprov Bali.
Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, menjelaskan WTM London merupakan event terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin. “Karena itu memang bagaimanapun kita upayakan agar bisa ikut dalam event tersebut,” ujar praktisi pariwisata yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung.
Inggris khususnya, dan Eropa umumnya, menurut Rai Suryawijaya merupakan pasar tradisional pariwisata Bali. ”Mereka (Inggris dan Eropa) merupakan pasar sejak dulu,” ungkapnya. Wisatawan Inggris disebutnya termasuk katagori quality tourism untuk Bali. Mereka relatif jarang berulah. Length of stay atau lama tinggal dan money spending-nya (pengeluaran) terbilang lumayan. Lama tinggal wisman Inggris, menurut Rai Suryawijaya, rata-rata dua pekan atau 14 hari. Sedang pengeluarannya rata-rata 300 dollar per hari.
Selain melakukan penjajakan bussines to bussines (B to B), Rai Suryawijaya menyatakan juga akan dilakukan promosi secara goverment to goverment (G to G). Badung akan menjajagi B to B dengan Kota Yoke dan Denpasar dengan Liverpool. “Tujuannya jelas meningkatkan kunjungan wisman Inggris dan negara Eropa lainnya ke Indonesia, khususnya Bali,” ujarnya.
Sementara sampai dengan Agustus wisatawan Inggris berada pada urutan 4 besar dalam jumlah yang berwisata ke Bali. Jumlah wisatawan Inggris ke Bali dari Januari-Agustus 186.842 orang atau mengalami peningkatan 2,08 persen dari Januari-Agustus 2018 sebanyak 183.033 orang. “Wisman Inggris termasuk 5 besar yang mengalami pertumbuhan positif,”ujar Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho.
Bersama Inggris, kata Adi Nugroho, adalah Jepang, Prancis, Jerman dan Korea Selatan. BPS mencatat hingga Agustus lalu, secara kumulatif jumlah wisman yang datang ke Bali mencapai 4.079.389 orang. Minus (0,29 persen) dari capaian Januari-Agustus 2018 sebanyak 4.091.137 wisman. *k17
Dari Kabupaten Badung dikabarkan ada 20 industri yang sudah positif ikut serta. Belum terhitung Kota Denpasar dan Pemprov Bali.
Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, menjelaskan WTM London merupakan event terbesar kedua di dunia setelah ITB Berlin. “Karena itu memang bagaimanapun kita upayakan agar bisa ikut dalam event tersebut,” ujar praktisi pariwisata yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung.
Inggris khususnya, dan Eropa umumnya, menurut Rai Suryawijaya merupakan pasar tradisional pariwisata Bali. ”Mereka (Inggris dan Eropa) merupakan pasar sejak dulu,” ungkapnya. Wisatawan Inggris disebutnya termasuk katagori quality tourism untuk Bali. Mereka relatif jarang berulah. Length of stay atau lama tinggal dan money spending-nya (pengeluaran) terbilang lumayan. Lama tinggal wisman Inggris, menurut Rai Suryawijaya, rata-rata dua pekan atau 14 hari. Sedang pengeluarannya rata-rata 300 dollar per hari.
Selain melakukan penjajakan bussines to bussines (B to B), Rai Suryawijaya menyatakan juga akan dilakukan promosi secara goverment to goverment (G to G). Badung akan menjajagi B to B dengan Kota Yoke dan Denpasar dengan Liverpool. “Tujuannya jelas meningkatkan kunjungan wisman Inggris dan negara Eropa lainnya ke Indonesia, khususnya Bali,” ujarnya.
Sementara sampai dengan Agustus wisatawan Inggris berada pada urutan 4 besar dalam jumlah yang berwisata ke Bali. Jumlah wisatawan Inggris ke Bali dari Januari-Agustus 186.842 orang atau mengalami peningkatan 2,08 persen dari Januari-Agustus 2018 sebanyak 183.033 orang. “Wisman Inggris termasuk 5 besar yang mengalami pertumbuhan positif,”ujar Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho.
Bersama Inggris, kata Adi Nugroho, adalah Jepang, Prancis, Jerman dan Korea Selatan. BPS mencatat hingga Agustus lalu, secara kumulatif jumlah wisman yang datang ke Bali mencapai 4.079.389 orang. Minus (0,29 persen) dari capaian Januari-Agustus 2018 sebanyak 4.091.137 wisman. *k17
Komentar